usahatani mempunyai kelayakan usaha atau tidak. Kriteria layak atau tidak layak bagi usahatani bila IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku saat usahatani
itu di usahakan dengan meminjam uang biaya dari bank pada saat nilai neto sekarang net present value, NPV = 0. Oleh karena itu untuk menghitung IRR
diperlukan nilai NPV terlebih dahulu. NPV dihitung dengan rumus : n
TR =
Σ
B-C1+i
t
i = 1 dan perhitungan IRR menggunakan rumus :
IRR = i
t
+ 1-i
t
{ PV
+
PV
t
+ PV
-
} Dimana : n
= banyak kegiatan t
= waktu B
= benefit manfaat C
= cost biaya i
= tingkat bunga yang berlaku PV
+
= nilai sekarang positif PV
-
= nilai sekarang negatif Penilaian kelayakan dilihat dari prospek usaha agroforestri Karet-Jernang
dalam memenuhi kebutuhan hidup minimum KHM dan kebutuhan hidup layak KHL tahunan pekebun. Menurut Sinukaban 2007 KHL adalah 250 KHM dan
KHM = 320 x harga beras kg
-1
x jumlah anggota keluarga 5 orang Sajogjo, 1977. Selanjutnya analisis luasan lahan minimum usaha perkebunan UP minimum
Lmin, agar memenuhi KHL yaitu Lmin dibagi dengan pendapatan bersih Pb atau dengan persamaan : L min = KHL Pb
-1
Monde, 2008. Dalam kaitannya dengan pengembangan institusi pengelolaan sumber daya
hutan, khususnya melalui pola pengembangan HTR, perpaduan antara hasil analisis kelayakan finansial dan analisis kelayakan hidup minimum memberikan gambaran
sejauhmana hak kepemilikan yang perlu diprioritaskan bagi kelompok masyarakat pengolah jernang. Di tingkat individu, adanya hasil yang positif dari pengusahaan
budidaya karet-jernang terhadap pemenuhan kebutuhan hidup akan menjadi insentif untuk penggalangan aksi bersama dalam pengelolaan sumber daya hutan melalui
pola pengembangan HTR.
3.3.6 Analisis Permasalahan Kebijakan
Analisis permasalahan pengelolaan HTR
dilakukan dengan analisis
perencanaan strategis sebuah organisasi, yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian Bryson 2004. Analisis ini merupakan serangkaian analisis yang dimulai
dari identifikasi permasalahan dan stakeholder yang berkepentingan dengan penyelesain masalah. Hal ini diperoleh dari hasil analisis sebelumnya. Permasalahan
adalah yang berkaitan dengan pengembangan institusi meliputi: kepastian hak kepemilikan, kapasitas masyarakat untuk mendapatkan kepastian hak kepemilikan,
akses dan manfaat yang diperoleh dari hak kepemilikan yang dimiliki oleh masyarakat dalam institusi pengelolaan sumber daya hutan pada saat ini berupa
efisiensi terhadap tata niaga hasil sumber daya untuk membangun aksi bersama yang dibutuhkan dalam institusi pembangunan HTR.
3.3.7 Sintesis pengembangan institusi pengelolaan HTR pola agroforestri
Hasil identifikasi permasalahan selanjutnya digunakan sebagai topik diskusi, sedangkan hasil identifikasi stakeholder menjadi kriteria di dalam menentukan
peserta Focus Group Discussion FGD. Menurut Bungin 2007 dari proses diskusi dapat diperoleh pemahaman terhadap beberapa tema yang diajukan sebagai topik
diskusi. Menurut Hoyle et al. 2002, dalam FGD individu-individu berinteraksi dan
berdiskusi dalam kelompok kecil dibawah panduan moderator dan topik yang menjadi minat peneliti. Kelompok biasanya terdiri dari 6 – 10 individu. Kurang
dari 6 individu akan mengurangi keragaman opini, sedangkan lebih dari 10 individu akan sulit bagi setiap individu untuk mengekspresikan opini.
Berkenaan dengan seluruh uraian dalam sub bab ini, secara rinci teori, datainformasi, metode pengumpulan data, sumber data, merode analisis data dan
sumber acuan metode analisis sesuai dengan masing-masing tujuan penelitian tersaji pada Tabel 9.
Tabel 9 Matriks penelitian pengembangan institusi pengelolaan hutan tanaman
rakyat pola agroforestri
No. Tujuan
Teori yang Digunakan
Data Informasi Metode
Pengumpulan Data
Sumber Data Metode Analisis
Data 1. Mengetahui
karakteristik sumber daya
hutan, kelompok
masyarakat pemanfaat
sumber daya hutan dan
aturan-aturan yang
digunakan dalam
pemanfaatan sumber daya
hutan serta interaksi antar
kelompok masyarakat dan
dengan sumber daya
- Rejim Pengelolaan
Sumber Daya Milik Bersama
Karakteristik sumber daya
hutan
1. Sistem sumber daya
2. Unit sumber daya
- Studi literatur
- Pengamatan observasi
- Wawancara mendalam
in-depth interview
- Laporan penelitian
terdahulu, laporan
teknis tahunan
instansi pemerintah,
peraturan- peraturan
regulasi pemerintah
- Obyek pengamatan
di lokasi penelitian
- Tokoh masyarakat,
anggota masyarakat
pemanfaat sumber daya
hutan - Analisis sistem
dan unit sumber daya
Berge 2004
Kelompok masyarakat
pemanfaat sumber daya
hutan
1. Tingkat pendidikan
2. Tingkat pendapatan
dan aset 3. Lembaga tata
niaga jernang - Analisis
kategorik tingkat
kesejahteraan Bungin 2007
- Analisis tata niaga
Hanafiah Saefudin 2006
Aturan-aturan yang digunakan
dalam pemanfaatan
sumber daya hutan
1. Sejarah pemanfataan
2. Regulasi pemerintah
- Analisis pemanfaatan
sumber daya Kant 2005
- Analisis isi Bungin 2007
Interaksi antar kelompok
masyarakat dan dengan sumber
daya - Analisis FGD
Bungin 2007