Fokus Kajian Penelitian dan DataInformasi Penelitian

eksistensi kearifan lokal persepsi dan kelembagaan lokal berkenaan dengan pengelolaan hutan dan pemanfaatan hasil hutan khususnya tanaman rotan jernang bagi kehidupannya; c Dinamika pengelolaan sumberdaya hutan Lamban Sigatal, diketahui melalui datainformasi berkenaan dengan dinamika hak kepemilikan masyarakat pengolah jernang dalam institusi pengelolaan sumber daya hutan di wilayahnya dan sekitarnya. d Kebijakan HTR, diketahui melalui datainformasi berkenaan substansi kebijakan atau regulasi yang menunjukkan pengaturan hak kepemilikan masyarakat pengolah jernang di dalam instiusi pengelolaan sumber daya hutan pada masa depan melalui pengembangan HTR. e Kelayakan finansial usaha dan respon masyarakat terhadap pola silvikultur karet-jernang untuk pengembangan institusi pengelolaan HTR diketahui melalui datainformasi berkenaan dengan respon masyarakat untuk membangun aksi bersama yang mendorong kepastian hak kepemilikan dalam pengelolaan sumber daya hutan melalui kebijakan HTR.

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Dari segi sumber perolehannya, dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pendekatan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dengan responden, wawancara mendalam in- depth interview dengan informan pakar, tokoh masyarakat, dinasinstansi, dan LSM terkait serta pengamatan terhadap obyek-obyek di lapangan yang terkait dengan topik data penelitian. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka atau telaah literatur, dokumen, dan datainformasi spasial yang berkenaan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai seperti demografi, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, ekologi hutan di kawasan cadangan HTR. Sumber data sekunder antara lain adalah laporan dinasinstansi pemerintah seperti Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Bappeda, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pertanian, BPS, LSM maupun lembaga lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.3 Metode Analisis

Analisis data dalam rangka pengembangan institusi secara umum mengacu kepada analisis pengembangan institusi IAD yang dikemukakan oleh Ostrom 2007 dengan mendiskripsikan karakteristik kondisi biofisik, karakteristik komunitas, aturan yang digunakan, pemahaman arena aksi dan pola interaksi. Tahapan analisis dimaksud adalah sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

3.3.1 Analisis karakteristik sumber daya hutan

Analisis karakter sumber daya kawasan pencadangan HTR dilakukan untuk mendapatkan sistem sumber daya alam milik bersama dan potensinya unit sumber daya yang bernilai penting, secara ekologis, ekonomis dan sosial, sehingga memerlukan sebuah pengembangan institusi yang mampu mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaannya secara berkelanjutan. Dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan survey tingkat tinjau secara deskriptif.

3.3.2 Analisis karakteristik komunitas masyarakat

Analisis karakter komunitas ditujukan untuk mengetahui seberapa banyak kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan pemanfaatan dan pengelolaan kawasan pencadangan HTR pada saat ini serta sifat dan keeratan hubungan antar kelompok tersebut yang berpengaruh terhadap kinerja institusi saat ini terkait dengan pengelolaan kawasan pencadangan HTR. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui keberadaan lembaga-lembaga lokal berikut hubungan antar lembaga tersebut yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Lamban Sigatal. Analisis deskriptif dilakukan dari hasil FGD bersama masyarakat berupa keberadaan eksistensi setiap lembaga yang ada berikut hubungan antar lembaga tersebut. 3.3.3 Analisis aturan-aturan yang digunakan masyarakat 3.3.3.1 Analisis aturan pengelolaan sumber daya hutan Analisis aturan pengelolaan sumberdaya hutan dilakukan dengan membagi sejarah institusi dalam tiga 3 periode, yakni periode sebelum tahun 1970 sebelum adanya kebijakan HPH, HTI, Perkebunan dan periode setelah tahun 1970 sampai