kepala keluarga. Adapun masyarakat yang tergolong dalam kriteria kelas bawah miskin adalah masyarakat yang tidak memiliki kebun karet, hanya
menggantungkan hidupnya dengan mengambil upah menyadap karet orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya atau juga hidup dari hasil kerajinan
tangan yang dibuat dan dipasarkan di sekitar desa saja.
4.4 Kondisi Lahan dan Tanah
Hasil survey lahan tingkat tinjau, diketahui areal Bukit Tajau Pecah BTP memiliki topografi yang relatif berbukit dengan kelerengan berkisar antara 18-25.
Areal ini rawan erosi jika terjadi pembukaan hutan. Hal ini dikarenakan tanah di areal berbukit tersebut memiliki porositas yang buruk dengan tekstur dominan
lempung liat berpasir. Tingkat kesuburan juga relatif rentan untuk berkurang karena tanah di Desa Lamban Sigatal termasuk jenis Podsolik Kuning Kemerahan, yang
memiliki kandungan pH antara 3.5 cukup masam – 6 netral. Detil hasil survey lahan tingkat tinjau pada areal berbukit Desa Lamban Sigatal tersaji pada Tabel 10.
Tabel 10 Kondisi lahan dan tanah pada areal berbukit Desa Lamban Sigatal.
No. Petak
Ukur
Kelerengan Drainase
Tekstur Tanah pH
Ketinggian m dpl
B1 18
Buruk atau Jelek
Lempung Liat Berdebu
5.2 129
B2 20
Buruk atau Jelek
Lempung Liat Berpasir
6.0 158
B3 25
Buruk atau Jelek
Lempung Liat Berpasir
5.0 131
Sumber: Yayasan Gita Buana 2008
Kelerengan lahan areal dataran Desa Lamban Sigatal relatif datar berkisar antara 4-6. Potensi rawan erosi relatif lebih rendah dibandingkan areal berbukit
karena porositas tanah buruk-sedang dengan tekstur dominan lempung berliat. Meskipun demikian, kemasaman tanah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
areal berbukit, dengan kisaran antara 3.5 masam – 5.8 netral. Detil hasil survey lahan tingkat tinjau pada areal dataran Desa Lamban Sigatal tersaji pada Tabel 11.
Kelerengan lahan areal aliran Sungai Kapas, yang merupakan daerah utama pencarian jernang masyarakat di Desa Lamban Sigatal, umumnya datar, antara 4-
8. Tingkat porositas tanah rendah buruk dimana tanah didominasi oleh lempung. Interaksi antara tanah dengan air sungai yang menimbulkan reaksi oksidasi yang
memicu tingkat kemasaman tanah dominan tinggi hingga sedang, yaitu berkisar antara 3.5 masam hingga 5.2 netral. Detil hasil survey lahan tingkat tinjau pada
areal aliran sungai Desa Lamban Sigatal tersaji pada Tabel 12. Tabel 11 Kondisi lahan dan tanah pada areal dataran Desa Lamban Sigatal.
No. Petak
Ukur
Kelerengan Drainase
Tekstur Tanah pH
Ketinggian m dpl
Nama Lokasi : Buah Raman D1
6 Sedang
Lempung 3.5
- D2
6 Sedang
Lempung berliat 4.4
- D3
4 Sedang
Lempung 4.6
- D4
6 Buruk
Lempung 3.5
- D5
4 Sedang
Lempung 5.0
- D6
6 Sedang
Lempung 5.8
59 D7
4 Buruk
Lempung 5.4
63 D8
4 Buruk
Lempung 5.2
61 D9
4 Buruk
Lempung berliat 4.4
58
Sumber: Yayasan Gita Buana 2008 Keterangan: - = tidak ada data
Tabel 12 Kondisi lahan areal sempadan aliran sungai Desa Lamban Sigatal.
No. Petak
Ukur
Kelerengan Drainase
Tekstur Tanah pH
Ketinggian m dpl
Nama Lokasi : Buah Raman S1
8 Buruk
lempung 3.5
54 S2
5 Buruk
Lempung 4.0
- S3
6 Buruk
Lempung 5.4
82 S4
6 Sedang
lempung 5.0
68 Nama Lokasi : Sungai Rambutan
S5 6
Sedang Lempung
4.6 83
S6 4
Buruk Lempung
4.2 74
S7 14
Buruk lempung
3.5 73
S8 8
Sedang lempung
5.2 83
S9 8
Buruk lempung
4.0 78
Sumber: Yayasan Gita Buana 2008 Keterangan: - = tidak ada data