Mekanisme pencadangan areal hutan tanaman rakyat

A. Mekanisme pemberian izin UPHHK-HTR pada dasarnya mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1. Permohonan IUPHHK-HTR dari perorangan diajukan kepada BupatiWalikota melalui Kepala Desa, sedangkan permohonan dari Koperasi diajukan kepada BupatiWalikota dengan tembusan kepada Kepala Desa. 2. Berdasarkan permohonan dari perorangan dan tembusan dari Koperasi, Kepala Desa melakukan verifikasi atas keabsahan persyaratan permohonan. 3. Kepala Desa menyampaikan rekomendasi hasil verifikasi keabsahan persyaratan permohonan kepada BupatiWalikota sekaligus menyampaikan berkas permohonan untuk pemohon perseorangan. Tembusan rekomendasi Kepala Desa disampaikan kepada Camat dan BPPHP dilampiri salinan berkas permohonan. 4. Berdasarkan tembusan rekomendasi dari Kepala Desa, Kepala BPPHP berkoordinasi dengan Kepala BPKH melakukan verifikasi atas persyaratan administrasi dan sketsapeta areal yang dimohon dan hasilnya disampaikan kepada BupatiWalikota sebagai pertimbangan teknis. 5. Berdasarkan rekomendasi dari Kepala Desa dan pertimbangan teknis dari Kepala BPPHP, Kepala Dinas KabupatenKota yang membidangi kehutanan melakukan penilaian atas permohonan IUPHHK-HTR. 6. Hasil penilaian atas permohonan IUPHHK-HTR disampaikan oleh Kepala Dinas KabupatenKota kepada BupatiWalikota. 7. Dalam hal BupatiWalikota menyetujui permohonan IUPHHK-HTR, Kepala Dinas KabupatenKota yang membidangi kehutanan menyiapkan konsep Keputusan BupatiWalikota dan konsep Peta Areal Kerja IUPHHK-HTR. 8. BupatiWalikota menerbitkan keputusan IUPHHK-HTR kepada perorangan atau koperasi dengan format yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan. B. Verifikasi pemberian izin 1. Berdasarkan usulan permohonan IUPHHK-HTR, Kepala Desa : a. Memeriksa kelengkapan administrasi permohonan IUPHHK-HTR berupa: 1 Salinan KTP bagi peroranganakte pendirian koperasi yang masih berlaku bagi koperasi. 2 Surat keterangan kepala desa bahwa pemohon berdomisili di desa dimaksud bagi pemohon perorangan Surat keterangan kepala desa bahwa koperasi dibentuk oleh masyarakat sekitar bagi pemohon koperasi. Apabila anggota Koperasi berasal dari lebih dari 1 satu desa maka surat keterangan kepala desa berasal dari tiap desa yang menjadi lingkup kerjanya 3 Sketsapeta areal yang dimohon yang memuat informasi mengenai wilayah administrasi pemerintahan, koordinat dan batas-batas yang jelas dan dapat diketahui luas arealnya serta diketahui oleh penyuluh kehutanan setempatpenyuluh pertanian setempatpejabat yang ditunjuk oleh BupatiWalikota. b. Membuat surat rekomendasi yang menyatakan keabsahan persyaratan permohonan telah dipenuhi yang ditujukan kepada BupatiWalikota dengan tembusan kepada Kepala BPPHPKepala BPKH dan Camat setempat. 2. Berdasarkan tembusan rekomendasi dari Kepala Desa, Kepala BPPHP: a. Memeriksa kelengkapan dokumen administrasi permohonan. b. Memeriksa status dan fungsi areal yang dimohon serta menyiapkan sketsapeta skala 1 : 50 000 berkoordinasi dengan BPKH setempat. c. Menelaah kondisi dan potensi areal yang dimohon untuk dapat dipilah menjadi areal yang dipertahankan alami sebagai fungsi lindung dan areal yang akan dikerjakan. Dalam hal areal yang dicadangkan masih merupakan Hutan Produksi yang produktif dan dapat dikerjakan, maka pengelolaannya wajib menerapkan sistem silvikultur sesuai tapaknya. d. Menyampaikan pertimbangan teknis dengan dilampiri sketsapeta 1 : 50 000 disampaikan kepada BupatiWalikota.