Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
Dalam Undang Nomor 28 Tahun 2014, terdapat hasil karya yang tidak dilindungi yaitu:
222
1 Hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata; 2 Setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuan atau data
walaupun telah diungkapkan, dinyatakan, digambarkan, dijelaskan, atau digabungkan dalam sebuah ciptaan
3 Alat, benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk menyelesaikan masalah teknis atau yang bentuknya hanya ditujukan untuk kebutuhan
fungsional Kebutuhan fungsional yaitu kebutuhan manusia terhadap suatu alat,
benda, atau produk tertentu yang berdasarkan bentuknya memiliki kegunaan dan fungsi tertentu.
223
Selain ciptaan yang dilindungi hak cipta, terdapat hasil karya yang tidak dilindungi karena masuk dalam ranah milik publik public domain.
224
Hasil karya yang tidak dilindungi tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 adalah:
225
1 Hasil rapat terbuka lembaga negara 2 Peraturan perundang-undangan
3 Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah 4 Putusan pengadilan atau penetapan hakim
5 Kitab suci atau simbol keagamaan
2.5. Pencatatan Hak Cipta
Kebutuhan masyarakat akan eksistensi dan pengembangan produk, pelatihan, kerjasama, dan kelembagaan perlu dipenuhi agar masyarakat tetap
dapat berjuang mengembangkan usaha. Negara tidak boleh membiarkan usaha
222
Pasal 41 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
223
Penjelasan Pasal 41 ayat huruf c Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
224
Tim Visi Yustisia, op.cit., hal 10.
225
Pasal 42 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
masyarakat hancur karena mengejar perolehan hak kekayaan intelektual, terutama hak cipta yang memakan waktu panjang dan memakan biaya yang mahal.
226
Oleh karena itu, pemerintah menetapkan tahap-tahap yang harus dilakukan ketika ingin mencatatkan ciptaan. Meskipun Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta tidak mewajibkan suatu ciptaan untuk dicatatkan, namun undang-undang mengatur secara khusus ketentuan mengenai pencatatan ciptaan
yakni dalam Bab X. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Menteri Hukum dan HAM menyelenggarakan pencatatan dan
penghapusan ciptaan dan produk Hak terkait
227
2 Mengajukan permohonan secara tertulis dalam bahasa indonesia oleh pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkait, atau kuasanya
kepada Menteri Hukum dan HAM
228
3 Permohonan tersebut dapat dilakukan secara elektronik maupun non elektronik dengan menyertakan contoh ciptaan, produk hak terkait,
atau penggantinya, serta melampirkan surat pernyataan kepemilikan ciptaan dan hak terkait
229
4 Membayar biaya sesuai dengan yang sudah ditentukan
230
5 Bagi permohonan yang diajukan oleh beberapa orang, nama pemohon harus dituliskan semua dengan menetapkan satu alamat pemohon yang
terpilih
231
6 Apabila pemohon berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, permohonan wajib dilakukan melalui konsultan kekayaan
intelektual yang terdaftar sebagai kuasa
232
7 Selanjutnya menteri
akan melakukan
pemeriksaan terhadap
permohonan yang telah memenuhi persyaratan.
233
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ciptaan atau produk hak terkait yang
226
Endang Purwaningsih, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights: Kajian Hukum Terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual dan Kajian Komparatif Hukum Paten
, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011, hal 126.
227
Pasal 64 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
228
Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
229
Pasal 66 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
230
Pasal 66 ayat 2 huruf c Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
231
Pasal 67 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
232
Pasal 67 ayat 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
233
Pasal 68 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
dimohonkan tersebut secara esensial sama atau tidak sama dengan ciptaan yang tercatat dalam daftar umum ciptaan atau objek kekayaan
intelektual lainnya.
234
8 Menteri memberikan keputusan menerima atau menolak permohonan dalam waktu paling lama 9 sembilan bulan terhitung sejak tanggal
diterimanya permohonan yang memenuhi persyaratan.
235
Orang yang melakukan pencatatan hak cipta untuk pertama kalinya tidak berarti sebagai pemilik hak yang sah karena bilamana ada orang lain yang dapat
membuktikan bahwa itu adalah haknya maka, kekuatan hukum dari suatu pencatatkan ciptaan tersebut dapat dihapuskan. Untuk itu pemegang hak cipta
dapat mengajukan gugatan ganti rugi, meminta penyitaan, menyerahkan seluruhnya atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari pelanggaran hak cipta,
menghentikan kegiatan pengumuman, perbanyakan, pengedaran, dan penjualan ciptaan atau barang yang merupakan hasil pelanggaran hak cipta.
236
Mariam Darus sebagaimana dikutip oleh H. OK Saidin mengatakan bahwa pencatatan tidak hanya semata-mata mengandung arti untuk memberikan alat
bukti yang kuat akan tetapi juga menciptakan hak kebendaan. Hak kebendaan atas suatu benda untuk umum terjadi pada saat pencatatan itu dilakukan. Selama
pencatatan belum terjadi, hak hanya mempunyai arti terhadap para pihak pribadi
dan umum dianggap belum “mengetahui” perubahan status hukum atas hak yang
dimaksudkan. Pengakuan dari masyarakat baru terjadi pada saat hak tersebut hak milik didaftarkan.
237
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh pencatatan dimaksudkan untuk membantu membuktikan kepemilikan. Adalah bijak mencatatkan ciptaan bernilai
komersial atau penting dalam situasi tertentu karena sering kali muncul kesulitan untuk membuktikan kepemilikan di pengadilan. Ketidakmampuan untuk
membuktikan kepemilikan secara meyakinkan sangat menetukan dalam kasus- kasus hak cipta di Indonesia.
238
234
Pasal 68 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
235
Pasal 68 ayat 4 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
236
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, hal 91.
237
Ibid. , hal 92.
238
Tim Linsey, dkk., op.cit., hal 108
Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
Proses pencatatan hak cipta secara detail dapat dijabarkan menjadi sebagai berikut:
239
1 Mengisi formulir pencatatan Permohonan pencatatan ciptaan diajukan kepada Menteri Hukum dan
HAM dengan cara mengisi formulir yang disediakan dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 2 dua. Proses pencatatan juga dapat
dilakukan dengan
cara elektronik
melalui situs
http:e- hakcipta.dgip.go.id.
Untuk pertama kali, pencatatan hak cipta secara elektronik hanya dapat dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementrian hukum dan HAM, Konsultan HKI, Rektor Perguruan Tinggi, dan Ketua Sentra HKI yang telah terdaftar dan memiliki
password .
Formulir pencatatan tersebut berisi informasi sebagai berikut: a Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta
b Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta c Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa
d Jenis dan judul ciptaan e Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
f Uraian ciptaan yang dibuat rangkap tiga Formulir pencatatan dibubuhi materai 6000 pada lembar pertama dan
ditandatangani oleh pemohon atau kuasa yang khusus dikuasakan 2 Melampirkan contoh ciptaan dan uraian atas ciptaan yang dimohonkan
Pemohon wajib melampirkan contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a Buku dan karya tulis lainnya: 2 dua buah yang telah dijilid dengan edisi terbaik. Apabila buku tersebut berisi foto seseorang,
maka harus disertai dengan surat pernyataan tidak keberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya
b Program komputer: 2 dua buah disket disertai buku petunjuk pengoperasian dari program computer tersebut
c CDVCDDVD: 2 dua buah disertai dengan uraian ciptaannya
239
Tim Visi Yustisia, op.cit., hal 23.
Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
d Alat peraga: 1 satu buah disertai dengan buku petunjuk e Drama: 2 dua buah naskah tertulis atau rekamannya
f Tari koreografi: 10 sepuluh buah gambar atau 2 dua buah rekamannya
g Pewayangan: 2 dua buah naskah tertulis atau rekamannya h Pantomime: 10 sepuluh buah gambar atau 2 dua buah
rekamannya i Karya pertujukan: 2 dua buah rekamannya
j Karya siaran: 2 buah rekamannya k Seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo, dan gambar:
masing-masing 10 sepuluh lembar foto l Seni ukir, seni pahat, seni patung, seni kerajinan tangan, dan
kolase: masing-masing 10 sepuluh lembar foto m Arsitektur: 1 satu buah gambar arsitektur
n Peta: 1 satu buah o Fotografi: 10 sepuluh lembar foto
p Sinematografi: 2 dua buah rekamannya q Terjemahan: 2 dua buah naskah yang disertai izin dari pemegang
hak cipta 3 Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta atau pemegang hak
cipta Pemohon wajib melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP
atau bukti tertulis yang menerangkan tentang kewarganegaraan. 4 Melampirkan bukti badan hukum bila pemohon adalah badan hukum
Apabila pemohon adalah suatu badan hukum, pada surat
permohonannya harus dilampirkan salinan resmi akta pendirian badan hukum tersebut atau foto kopinya yang dilegalisir oleh notaris.
5 Melampirkan surat kuasa apabila melalui kuasa Apabila permohonan diajukan dan ditanda tangani melalui seorang
kuasa, surat pemohonan tersebut harus dilampirkan surat kuasa. Kuasa tersebut harus Warga Negara Republik Indonesia dan bertempat
tinggal di dalam wilayah Republik Indonesia, sehingga pada
Tanggung Jawab Pengelola , Kanina Cakreswara, FH UI, 2016
Universitas Indonesia
permohonan pendaftaran tersebut harus melampirkan bukti yang menerangkan tentang kewarganegaraan kuasanya.
6 Membayar biaya permohonan Biaya permohonan yang dibebankan dalam pendaftaran dan biaya
administratif lainnya perihal hak cipta merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak yaitu sebesar Rp 300.000,-
240
Selanjutnya kekuatan hukum pencatatan ciptaan dan produk hak terkait dapat hapus karena:
241
1 Permintaan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait
2 Masa berlaku perlindungan hak cipta tersebut sudah berakhir 3 Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
mengenai pembatalan pencatatan ciptaan atau produk hak terkait 4 Melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan
dan keamanan negara, atau peraturan perundang-undangan yang penghapusannya dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM
2.6. Pengalihan Hak Cipta