Segmentasi Pasar Minuman Serbuk Marimas Berdasarkan Pendekatan Demografi

81 konsumennya dengan menembak ke segala arah tanpa memperhatikan prinsip- prinsip segmentasi. Segmentasi merupakan suatu proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen kedalam kelompok-kelompok ”potensial customers” yang memiliki kesamaan kebutuhan danatau kesamaan karakter. Segmentasi dapat diidentifikasi dengan pendekatan geografi, demografi, psikografis dan perilaku. Penelitian ini akan mensegmentasikan pasar Marimas berdasarkan pendekatan demografi dan pendekatan perilaku.

7.2.1 Segmentasi Pasar Minuman Serbuk Marimas Berdasarkan Pendekatan Demografi

Segmentasi pasar minuman serbuk instan berdasarkan demografi, dimana pasar didekati dengan variabel-variabel demografi kependudukan yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pengeluaran perbulan. Berdasarkan survey yang telah dilakukan di dua wilayah yakni di Jakarta dan Bogor, secara keseluruhan menunjukkan segmen usia konsumen antara 17 sampai 23 tahun merupakan usia potensial dalam mengkonsumsi minuman serbuk instan Marimas. Menurut Kasali 2005 selang usia antara 17 sampai 23 tahun ini merupakan kelompok usia dalam masa transisi, dimana kelompok ini cenderung memiliki penghasilan yang masih rendah. Sebagian besar penghasilannya digunakan untuk konsumsi, yaitu untuk makanan dan hiburan. Sebagian lagi untuk melakukan investasi dengan bantuan orang tua untuk memperoleh gelar sarjana. Identitas jenis kelamin merupakan komponen penting dalam pemasaran. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan- tuntutan budaya mengenai peranan-peranan jenis kelaminnya. Di suatu masyarakat terdapat nilai-nilai yang membatasi ruang gerak wanita, sedangkan 82 di masyarakat lainnya sama sekali tidak ada. Meskipun demikian, pendidikan dan pembangunan ekonomi secara perlahan-lahan merubah mitos-mitos mengenai jenis kelamin gender. Identitas jenis kelamin ini pun umumnya tidak diterapkan pada semua produk Kasali, 2005. Minuman serbuk instan yang menjadi penelitian ini misalnya, jarang dibedakan menurut segmen jenis kelamin. Namun berdasarkan hasil survey pada segmen jenis kelamin, menunjukkan bahwa segmen jenis kelamin perempuan merupakan jenis kelamin potensial dalam mengkonsumsi Marimas. Konsumen yang memiliki status pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan status pekerjaan lainnya. Berdasarkan segmen status pekerjaan menunjukkan bahwa pelajarmahasiswa merupakan pasar potensial untuk minuman serbuk instan Marimas. Pasar dapat pula dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang dicapai konsumen. Pendidikan yang berhasil diselesaikan konsumen biasanya menentukan pendapatan dan kelas sosial seseorang. Selain itu, pendidikan juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang yang pada gilirannya tingkat intelektualitas ini akan menentukan pilihan terhadap produk dan merek minuman serbuk instan. Hasil survey menunjukkan bahwa segmen pendidikan terakhir SMU merupakan segmen tingkat pendidikan yang potensial untuk produk minuman serbuk instan Marimas. Pengeluaran konsumen perbulan dapat mempengaruhi pilihan produk minuman serbuk instan yang akan dikonsumsi. Berdasarkan segmen pengeluaran konsumen perbulan diketahui bahwa tingkat pengeluaran perbulan sebesar Rp.300.001 sampai Rp.450.000 dan tingkat pengeluaran Rp.450.001 sampai Rp.600.000 yang masing-masing dinyatakan oleh 30 responden 25 persen merupakan pasar potensial bagi minuman sebuk instan Marimas. 83

7.2.2 Segmentasi Pasar Minuman Serbuk Instan Marimas Berdasarkan Perilaku