50
internal hanya dengan menyertakan butir-butir pertanyaanatribut yang valid. Reliabilitas kuesioner yang diuji dengan menggunakan alpha Cronbach dihitung
dengan rumus seperti berikut :
[ ]
[ ]
t i
t
V V
V 1
b b
∑ −
− =
α
dengan : b = Banyaknya butir pertanyaanatribut.
V
t
= Variasi skor total. V
i
= Variasi butir pertanyaanatribut i. Besaran koefisien alpha yang diperoleh sama dengan besaran koefisien
korelasi yakni bergerak dari -1 sampai +1. Koefisien reliabilitas yang diperoleh ditafsirkan dengan cara yang sama dengan penafsiran atas koefisien korelasi.
4.4.2 Analisis Perilaku Pembelian
Perilaku konsumen dalam keputusan pembelian mencerminkan tanggapan mereka terhadap berbagai rangsangan baik dari pemasar berupa
rangsangan pemasaran maupun dari dalam diri mereka masing-masing yang berupa pengaruh lingkungan, perbedaan individu serta proses psikologis. Pada
proses keputusan pembelian kegiatan konsumen baik bersifat mental maupun fisik dapat dibagi beberapa tahap.
Pada tahap pertama, konsumen akan merasakan adanya suatu kebutuhan bersifat umum atau spesifik. Tahap kedua, kegiatan yang dilakukan
konsumen sebelum melaksanakan suatu proses pembelian yaitu melakukan penelitian tentang sumber penawaran yang mungkin dapat memenuhi kepuasan
dalam memperoleh kebutuhan. Tahap ketiga, menyangkut proses pengambilan keputusan pembelian yaitu menentukan apa yang akan atau tidak akan dibeli
berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan sebelum proses pembelian
51
dijalankan. Tahap akhir merupakan proses sesudah pembelian dimana konsumen mencari pendekatan kebenaran bahwa tidak ada kesalahan dalam
pembelian. Analisis ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melihat konsumen pada tahap-tahap proses keputusan pembelian untuk mendukung
pembuatan strategi bauran pemasaran perusahaan minuman serbuk instan.
4.4.3 Analisis Citra
Analisis citra image analysis bertujuan untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap produk minuman serbuk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Analisis citra merupakan rataan nilai yang diberikan responden terhadap atribut- atribut suatu produk.
Responden diminta untuk menilai pada serangkaian skala yang menggambarkan sifat minat. Secara khas, sifat ini diekspresikan dalam bentuk
atribut atau manfaat produk. Penilaian atribut menggunakan teknik penetapan skala non komparatif yakni skala pemeringkatan teritemasi terperinci tepatnya
dengan skala differensial sematik. Responden dalam skala pemeringkatan terperinci itemized rating scale, diberi skala yang mempunyai angka atau uraian
singkat yang terkait dengan masing-masing kategori. Kategori-kategori tersebut diurutkan menurut posisi skala ; dan responden diminta memilih kategori yang
ditentukan yang dapat menguraikan dengan paling baik objekatribut yang diuji, sedangkan differensial sematik adalah skala pemeringkatan tujuh poin dengan
poin yang terkait dengan label dua kutub yang mempunyai makna sematik Malhotra, 2005.
Atribut yang digunakan dalam penilaian produk minuman serbuk instan yang diteliti diperoleh dengan acuan informasi dari penelitian terdahulu mengenai
produk minuman, sehingga atribut yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
52
1. Tingkat kemanisan 2. Aroma buah
3. Citarasa 4. Kemasan
5. Harga 6. Kemudahan mendapatkan produk
7. Kandungan zat gizi 8. Keterkenalan nama merek
9. Keragaman variasi rasa
4.4.4 Analisis Biplot
Pengolahan data menggunakan software The SAS System Version 8 dengan menggunakan program makro Biplot. Input untuk makro Biplot adalah
matrik rataan yaitu matriks yang beisi rataan dari setiap peubah pada setiap objek atau matrik data dari n objek dan p peubah itu sendiri. Struktur data yang
dapat dianalisis dengan metode Biplot diperlihatkan oleh Gambar 6. Merek Minuman
Serbuk Instan ke - Peubah ke -
1 2
3 …
m 1
2 3
… n
Y
11
y
21
y
31
… y
n1
y
12
y
22
y
32
… y
n2
y
13
y
23
y
33
… y
n3
… …
… …
… y
1m
y
2m
y
3m
… y
nm
Keterangan : n = Jumlah merek minuman serbuk instan
m = Jumlah peubah pengamatan y
nm
= Skala penilaian responden pada merek ke-i terhadap peubah ke-j
Gambar 6. Struktur Data yang dapat Dianalisis dengan Metode Biplot. Output Biplot berupa nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis
pada Biplot, koordinat Biplot serta Biplot itu sendiri. Dua nilai singular pertama menunjukkan keragaman yang diterangkan oleh komponen 1 sumbu utama
53
dan komponen 2 sumbu 2 pada Biplot. Besarnya keragaman yang dapat diterangkan oleh kedua sumbu utama tersebut dilihat dari persentase
keragamannya. Analisis biplot bertujuan untuk mengetahui hubungan antar atribut,
kemiripan relatif antar merek minuman serbuk instan, posisi relatif antar merek minuman serbuk instan dengan atribut produk dan nilai atribut pada suatu merek
minuman serbuk instan. Adapun minuman serbuk instan yang diteliti dalam penelitian ini antara lain Marimas, Hore, Jasjus, dan Segarsari, sedangkan
peubah yang diamati antara lain tingkat kemanisan, aroma buah, citarasa, kemasan, harga, kemudahan mendapatkan produk, kandungan zat gizi,
keterkenalan nama merek dan keragaman variasi rasa. Interpretasi dari analisis Biplot terhadap minuman serbuk instan adalah
sebagai berikut
:
1. Misalkan jika panjang vektor atribut tingkat kemanisan panjang
dibandingkan dengan panjang atribut lainnya, maka keragaman atribut tingkat kemanisan tersebut tinggi, sedangkan jika panjang vektor atribut
tingkat kemanisan pendek dibandingkan dengan panjang atribut lainnya, maka keragaman atribut tingkat kemanisan tersebut rendah.
2. Jika sudut antara vektor tingkat kemanisan dengan vektor citarasa
membentuk sudut yang sempit, maka korelasi antara kedua atribut tersebut semakin positif tinggi. Jika sudut antara vektor tingkat kemanisan dengan
vektor citarasa yang dibuat tegak lurus maka korelasi keduanya rendah, sedangkan jika sudutnya tumpul berlawanan arah maka korelasinya
negatif. 3.
Jika posisi merek minuman serbuk instan Marimas searah dengan vektor tingkat kemanisan, maka diinterpretasikan sebagai besarnya nilai atribut
54
tersebut untuk minuman serbuk instan Marimas. Semakin dekat letak merek minuman serbuk instan Marimas dengan arah yang ditunjuk oleh atribut
tingkat kemanisan maka semakin tinggi nilai atribut tingkat kemanisan tersebut untuk minuman serbuk instan Marimas, sedangkan jika arahnya
berlawanan maka nilainya rendah. 4.
Kedekatan letakposisi dua minuman serbuk instan misalnya Marimas dengan Hore diinterpretasikan sebagai kemiripan sifat yang ditunjukkan oleh
nilai-nilai atribut yang semakin mirip.
Definisi Operasional
a. Analisis Biplot : teknik statistika deskriptif yang dapat disajikan secara visual guna menyajikan secara simultan keenam merekproduk minuman serbuk
instan Marimas, Hore, Segarsari, Jasjus, Mariteh, Teh Sisri dan kesembilan atribut yang diteliti dalam ruang bidang datar, sehingga ciri-ciri peubah dan
objek pengamatan serta posisi relatif antar objek pengamatan dengan peubah dapat dianalisis
b. Analisis Citra : pemeriksaan pengetahuan konsumen mengenai sifat merekproduk minuman serbuk instan.
c. Aroma : bau yang harum terutama untuk makanan dan minuman. Penilaian aroma pada produk minuman serbuk instan yaitu bau harum buah yang
dirasakan oleh responden. d. Atribut : suatu karakteristik, keunikan atau fitur pembeda dari seseorang atau
suatu produk. Pada produk minuman serbuk instan dinamakan penandaan yaitu yang secara fisik maupun non fisik melekat pada produk minuman
serbuk instan, seperti tulisan yang tertera di label, kemasan, nama merek adalah diantaranya.
55
e. Bauran pemasaran : seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran. f. Citarasa : rasa seperti sedap, lezat dan sebagainya. Penilaian citarasa pada
produk minuman serbuk instan yaitu rasa enak yang dirasakan oleh lidah para responden.
g. Citra : seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap merekproduk minuman serbuk instan.
h. Diferensiasi : berkenaan dengan cara mengongkretkan suatu strategi pemasaran dalam segala macam aspek terkait di perusahaan yang
membedakannya dengan perusahaan lain dan merupakan aspek yang mendukung positioning.
i. Harga : sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produkjasa.
j. Kemasan : wadah atau pembungkus suatu produk. Penilaian kemasan terhadap minuman serbuk instan ini yaitu uji visual untuk memastikan bahwa
tulisan dapat dibaca dan warna-warnanya yang selaras. k. Keterkenalan merek : merek yang populer dimana konsumen mempunyai
tingkat pengenalan awareness yang tinggi terhadap merek tertentu. l. Merek : nama, istilah, benda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal
tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barangjasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
m. Minuman serbuk : produk makanan yang merupakan campuran tepung gula pasir dengan bahan citarasa alami, identik alami, tiruan atau bahan lainnya
yang dalam penyajiannya harus diencerkan terlebih dahulu dengan air sehingga berbentuk minuman.
56
n. Minuman serbuk buah : minuman berbentuk serbuk yang merupakan campuran dari gula dan asam sitrat dengan pembentuk citarasa flavouring
buah. Melihat sifat produknya, minuman jenis ini menyerupai sirup buah yang dimodifikasi menjadi bentuk serbuk.
o. Perilaku konsumen : tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. p. Persepsi : proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan dan mengidentifikasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti mengenai suatu objek.
q. Positioning : strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produkmereknama perusahaan mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produkmereknama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.
r. Produk : segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli dan digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. s. Strategi pemasaran : seperangkat tindakan yang terintegrasi dalam upaya
memberikan nilai bagi konsumen dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. t. Tingkat Kemanisan : tingkat rasa manis dari suatu produk, yang dalam
penelitian ini adalah bagaimana penilaian responden terhadap tingkat rasa manis yang dirasakan oleh lidah mereka.
u. Variasi rasa : keragaman rasa yang dimiliki oleh suatu merekproduk minuman serbuk instan.
57
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN