12
CIC 2003, mendefinisikan minuman serbuk sebagai produk makanan yang merupakan campuran tepung gula pasir dengan bahan citarasa alami,
identik alami, tiruan atau bahan lainnya yang dalam penyajiannya harus diencerkan terlebih dahulu dengan air sehingga berbentuk minuman. Di pasar,
produk yang dimaksud tersedia dalam beraneka macam produk seperti minuman serbuk buah, energi, panas dalam, fiber, malt, jahe, susu, temulawak, beras
kencur dan masih banyak lainnya, sedangkan dalam penelitian ini minuman serbuk yang dimaksud adalah minuman serbuk rasa buah. Minuman serbuk
buah didefinisikan oleh CIC 2003 sebagai minuman berbentuk serbuk yang merupakan campuran dari gula dan asam sitrat dengan pembentuk citarasa
flavouring buah. Melihat sifat produknya, minuman jenis ini menyerupai sirup buah yang dimodifikasi menjadi bentuk serbuk.
Pelopor dalam industri minuman ini adalah PT Nutrifood Indonesia pada tahun 1979 dengan merek dagang Nutrisari. Perjalanan panjang perusahaan ini
yang selama bertahun-tahun melangkah sendiri tanpa pesaing memberi kesempatan perusahaan ini untuk membangun mereknya dan menguasai pasar
CIC, 2003. Namun, seiring dengan waktu industri minuman serbuk mulai
tumbuh. Potensi pasar yang belum tergarap optimal menarik minat beberapa pihak untuk segera terjun dalam industri ini. Beberapa diantaranya PT Ulam Tiba
Halim, PT Kino Sentra Industrindo, PT Karunia Alam Segar dan PT Forisa Nusa Persada.
2.1.1 Perkembangan Produksi Minuman Serbuk Buah
Peningkatan produksi minuman serbuk rasa buah pada tahun 1998 sampai 2002 meningkat cukup tajam. Peningkatan produksi yang paling besar
tejadi di awal periode. Mulai berproduksinya PT Karunia Alam Segar pada tahun 1999 meningkatkan produksi minuman serbuk buah sebesar 21,52 persen.
13
Namun, dengan persentase yang lebih kecil, produksi minuman serbuk buah terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Secara rata-rata pada periode
1999 sampai 2002 produksinya meningkat 13,34 persen setiap tahun. Jika pada 1998 produksinya sebesar 8,54 ribu ton, maka pada tahun 2002 produksinya
meningkat 14,03 ribu ton. Tabel 5. Perkembangan Produksi Minuman Serbuk Buah di Indonesia, Tahun
1998 - 2002 Tahun
Produksi Ton
1998 1999
2000 2001
2002 8.536,00
10.372,72 11.393,49
12.535,78 14.034,59
- 21,52
9,84 10,03
11,96
Rata-rata 13,34
Sumber : CIC, 2003 Sebagai pelopor minuman serbuk buah di Indonesia PT Nutrisari
Indonesia berhasil menjadi produsen terbesar dengan produksi sebesar 7,55 ribu ton, perusahaan ini menguasai 53,79 persen produk minuman serbuk buah
nasional pada tahun 2002. PT Ulam Tiba Halim menyusul pada urutan kedua dengan produksi sebesar 1,70 ribu ton 12,10 persen. Selanjutnya PT Karunia
Alam Segar sebesar 1,32 ribu ton 9,39 persen dan PT Kino Sentra Industrindo sebesar 1,16 ribu ton 8,26 persen.
Tabel 6. Produksi Minuman Serbuk Menurut Perusahaan di Indonesia, Tahun 2002
Produsen Produksi
Ton PT Nutrisari Indonesia
PT Ulam Tiba Halim PT Karunia Alam Segar
PT Kino Sentra Industrindo PT Forisa Nusa Persada
Produsen Lainnya 7.549,80
1.698,65 1.317,26
1.159,20 387,00
1.922,67 53,79
12,10 9,39
8,26 2,76
13,70
Total 14.034,59
100,00 Sumber : CIC, 2003
14
2.1.2 Perkembangan Konsumsi Minuman Serbuk Buah
CIC 2003, menentukan konsumsi minuman serbuk buah dengan cara menjumlahkan produksi dengan impor kemudian dikurangi dengan ekspornya.
Supply ini dianggap sebagai konsumsi, dengan asumsi stok nasional sama dengan nol dan sebuah produk minuman serbuk buah harus habis dikonsumsi
pada waktu itu juga. Tabel 7. Perkembangan Konsumsi Minuman Serbuk Buah di Indonesia, Tahun
1998 - 2002 Tahun
Produksi Ton
Ekspor Ton
Impor Ton
Konsumsi Ton
1998 1999
2000 2001
2002 8.536,00
10.372,72 11.393,49
12.535,78 14.034,59
46,80 192,58
777,47 1.007,25
1.473,13 46,58
124,42 165,79
558,73 684,86
8.535,79 10.304,56
10.781,81 12.087,25
13.246,32 -
20,72 4,63
12,11 9,59
Rata-rata 11,76
Sumber : CIC, 2003 Seiring dengan peningkatan produksi, konsumsi minuman serbuk buah
pun mengalami peningkatan yang pesat. Secara rata-rata pada periode 1998 sampai 2002 konsumsi minuman serbuk buah meningkat 11,76 persen pertahun.
Sama halnya dengan peningkatan produksi, peningkatan yang cukup tajam terjadi juga pada awal periode yaitu meningkat sebesar 20,72 persen. Namun
dengan persentase yang lebih kecil, konsumsi minuman serbuk buah meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Tabel 8. Perkembangan Konsumsi Perkapita Minuman Serbuk Buah di Indonesia, Tahun 1998 - 2002
Tahun Konsumsi
Ton Penduduk
Jiwa Konsumsi Perkapita
Gr 1998
1999 2000
2001 2002
8.535,79 10.304,56
10.781,81 12.087,25
13.246,32 198.333.389
200.951.813 203.025.313
205.193.300 207.492.365
43,04 51,28
53,11 58,91
63,84 -
19,15 3,56
10,92 8,37
Rata-rata 10,50
Sumber CIC, 2003
15
CIC 2003 mengasumsikan bahwa produk minuman serbuk buah dikonsumsi untuk seorang penduduk Indonesia, maka dapat ditentukan
konsumsi perkapitanya. Tabel 8 menunjukkan perkembangan konsumsi perkapita minuman serbuk buah di Indonesia.
2.2 Analisis Citra