Pencarian Informasi Perilaku Keputusan Pembelian

71 serbuk instan untuk meningkatkan dan mengembangkan strategi pemasaran perusahaan.

7.1.2 Pencarian Informasi

Segera sesudah pengenalan kebutuhan terjadi, konsumen kemudian terlibat dalam pencarian akan pemuas kebutuhan yang potensial. Pencarian informasi merupakan tahap kedua dari proses pengambilan keputusan yang didefinisikan sebagai aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau pemerolehan informasi dari lingkungan. Definisi ini mengesankan bahwa pencarian dapat bersifat internal atau eksternal. Pencarian internal melibatkan pemerolehan kembali pengetahuan dari ingatan, sementara pencarian eksternal terdiri atas pengumpulan informasi dari pasar. Tabel 17. Sumber Informasi Terhadap Minuman Serbuk Instan Marimas, Januari – Maret 2006 Sumber Informasi Jumlah Responden Total Jumlah Responden Bogor Jakarta N N N Teman 1 3,33 1 1,11 2 1,67 Keluarga 1 3,33 1 1,11 2 1,67 Tokowarung 6 20 16 17,78 22 18,33 Supermarket 2 6,67 3 3,33 5 4,16 Iklan 20 66,67 51 56,67 71 59,17 Lainnya - - 18 20 18 15 Total 30 100 90 100 120 100 Tabel 17 menunjukkan sumber informasi konsum en terhadap minuman serbuk instan Marimas. Umumnya mereka mengetahui minuman serbuk instan Marimas dari iklan yaitu sebanyak 71 responden 59,17 persen. Sumber informasi kedua adalah dari tokowarung yang dinyatakan oleh 22 responden 18,33 persen, sedangkan mereka yang mengetahui minuman serbuk instan Marimas dari supermarket tergolong sangat kecil yakni sebanyak 5 responden 4,16 persen. Berdasarkan hal tersebut, yang dapat dijadikan masukkan 72 terhadap PT Ulam Tiba Halim adalah untuk tetap mempertahankan komunikasi produknya dengan menggunakan media iklan agar produknya dapat dikenal luas oleh konsumen dan lebih banyak mendistribusikan produknya ke berbagai supermarket. Tabel 18 menunjukkan sumber informasi konsumen terhadap minuman serbuk dengan merek lain yakni memperoleh informasi pada sumber informasi yang sama yaitu melalui iklan. Mereka yang mengetahui dari iklan untuk produk Hore sebanyak 22 responden 52,38 persen, Segarsari sebanyak 3 responden 75 persen, Jasjus sebanyak 17 responden 77,17 persen, Teh Sisri sebanyak 2 responden 66,67 persen, jumlah tersebut sama dengan mereka yang mengetahui Mariteh, sedangkan produk lainnya yang bersumber pada iklan sebanyak 28 responden 82,36 persen. Tabel 18. Sumber Informasi Terhadap Minuman Serbuk Instan dengan Merek Lain, Januari – Maret 2006 Sumber Informasi Hore Segarsari Jasjus Teh Sisri Mariteh Lainnya Bgr Jkt Total Bgr Jkt Total Bgr Jkt Total Bgr Jkt Total Bgr Jkt Total Bgr Jkt Total N N N N N N N N N N N N N N N N N N Teman - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2,94 Keluarga - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2,94 Toko 4 4 8 19,04 - - - - - - - - - 1 1 33,33 - - - - - 1 1 2,94 Supermarket - 6 6 14,29 - - - - - 1 1 4,55 - - - - - - - - - - - - Iklan 4 18 22 52,38 1 2 3 75,00 4 13 17 77,27 - 2 2 66,67 1 1 2 66,67 13 15 28 82,36 Lainnya - 6 6 14,29 - 1 1 25,00 - 4 4 18,18 - - - - - 1 1 33,33 - 3 3 8,82 Total 8 34 42 100,00 1 3 4 100,00 4 18 22 100,00 - 3 3 100,00 1 2 3 100,00 15 19 34 100,00 73 74 Berdasarkan uraian diatas, perolehan informasi mengenai minuman serbuk instan dari semua merek yang diteliti adalah melalui iklan. Hal ini menunjukkan peranan media iklan untuk mengkomunikasikan produk minuman serbuk instan ini sangat luas. Namun demikian, menjadi sangat ketat dalam persaingan untuk merebut perhatian dan pikiran konsumen, sehingga para pemasar perlu menerapkan strategi positioning terhadap produk minuman serbuk instan yang dihasilkannya.

7.1.3 Evaluasi Alternatif