77
7.1.4 Pembelian
Tindakan pembelian adalah tahap besar terakhir di dalam model perilaku konsumen. Tahap evaluasi merupakan tahap dimana konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin akan membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, terdapat dua
faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain yang dapat mengurangi atau meningkatkan
alternatif yang disukai oleh konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
Tabel 21. Perencanaan Pembelian Minuman Serbuk Instan Marimas, Januari – Maret 2006
Perencanaan Pembelian Jumlah Responden
Total Jumlah Responden
Bogor Jakarta
N N
N Merencanakan terlebih dahulu
untuk membelinya 1
3,33 28
31,11 29
24,16 Mendadaktanpa perencanaan
29 96,67 62
68,89 91
75,84 Total
30 100,00 90 100,00
120 100,00
Tabel 21 menunjukkan perencanaan pembelian minuman serbuk instan Marimas yang dilakukan oleh konsumen, dimana umumnya dilakukan secara
mendadaktanpa perencanaan yang dinyatakan oleh 91 responden 75,84 persen. Hal ini menunjukkan bahwa minuman serbuk instan Marimas
merupakan barang convenience yang bersifat barang impulse, artinya dibeli berdasarkan keinginan seketika, tanpa perencanaan atau usaha pencarian.
Pengaruh lingkungan yang dapat mengurangi atau meningkatkan alternatif yang disukai oleh konsumen terhadap pembelian minuman serbuk
instan tidak banyak memberi pengaruh. Besarnya pengaruh lingkungan ditunjukkan oleh Tabel 22.
78
Tabel 22. Pengaruh Lingkungan terhadap Keputusan Pembelian Minuman Serbuk Instan, Januari – Maret 2006
Aspek yang Mempengaruhi Jumlah Responden
Total Jumlah Responden
Bogor Jakarta
N N
N Membujuk Anda untuk membeli
- -
5 5,56 5
4,17 Meminta Anda untuk mencoba
3 10,00
18 20,00 21 17,50
Memberitahu, bahwa mereka telah mencoba
6 20,00
17 18,89 23 19,17
Tidak ada saran 21
70,00 49
54,44 70 58,33 Lainnya
- -
1 1,11 1 0,83
Total 30
100,00 90
100,00 120 100,00 Pengaruh lingkungan disini berasal dari teman atau keluarga yang
menunjukkan hampir 60 persen dari total persentase responden menyatakan bahwa teman atau keluarga tidak memberi saran dalam keputusan pembelian.
Namun demikian, tidak sedikit pula teman dan keluarga memberi pengaruh dengan memberitahu responden bahwa mereka telah mencobanya yang
dinyatakan oleh hampir 20 persen dari total responden. Sehingga dalam proses pengambilan keputusan dalam pembelian minuman serbuk instan banyak
dilakukan oleh diri sendiri yang dinyatakan oleh 111 responden 92,5 persen. Tabel 23. Pengambilan Keputusan dalam Pembelian Minuman Serbuk Instan,
Januari – Maret 2006 Pengambilan Keputusan
Jumlah Responden Total Jumlah
Responden Bogor
Jakarta N
N N
Diri sendiri 28
93,34 83
92,23 111
92,50 Orangtua
- -
- -
- -
SuamiIstri 1
3,33 2
2,22 3
2,50 Teman
- -
1 1,11
1 0,83
Anak 1
3,33 4
4,44 5
4,17 Lainnya
- -
- -
- -
Total 30
100,00 90
100,00 120
100,00 Faktor situasi yang tidak diantisipasi yang dapat muncul dan mengubah
niat pembelian yang ditanyakan kepada responden adalah bagaimana sikap mereka bila minuman serbuk instan Marimas untuk sementara waktu tidak
tersedia di pasaran. Hasil survey terhadap 120 responden menunjukkan bahwa
79
108 responden 90 persen menyatakan sikapnya untuk membeli minuman serbuk dengan merek berbeda, sisanya sebesar 12 responden 10 persen
menyatakan sikapnya untuk tidak membeli minuman serbuk Marimas untuk sementara waktu. Hal ini dapat menjadi masukkan bagi perusahaan Marimas
agar menjaga kontinuitas pasokan khususnya untuk wilayah Jakarta dan Bogor. Tabel 24. Sikap Konsumen Bila Minuman Serbuk Instan Marimas untuk
Sementara Waktu Tidak Tersedia di Pasaran, Januari – Maret 2006 Sikap Konsumen
Jumlah Konsumen Total Jumlah
Konsumen Bogor
Jakarta N
N N
Membeli minuman serbuk instan dengan merek berbeda
29 96,67 79 87,78 108 90,00 Tidak membeli minuman serbuk
instan Marimas untuk sementara waktu
1 3,33 11 12,22 12 10,00 Total
30 100,00 90 100,00 120 100,00
7.1.5 Hasil