92
konsumen terhadap minuman serbuk instan. Variasi rasa minuman serbuk Marimas berdasarkan analisis citra menunjukkan penilaian konsumen yang
menyatakan variasi rasa yang banyak. Nilai rataan yang diberikan untuk atribut variasi rasa terhadap minuman serbuk instan Marimas sebesar 5,9.
Nilai rataan tersebut menunjukkan paling banyak variasi rasa yang ditawarkan oleh perusahaan Marimas jika dibandingkan dengan minuman
serbuk instan lainnya.
7.4.2 Analisis Biplot
Analisis biplot dapat memberikan informasi mengenai hubungan objek pengamatan yang dalam hal ini minuman serbuk instan dengan peubahatribut
yang diteliti, selain itu juga menunjukkan hubungan antara atribut yang diteliti dan kesamaan antar merek minuman serbuk instan serta dapat dilihat juga ciri
masing-masing minuman serbuk instan. Input data untuk analisis biplot adalah matrik rataan dari data persepsi konsumen terhadap atribut pada merek
minuman serbuk instan. Gambar 8 menunjukkan gambar peta persepsi perceptual map
minuman serbuk instan dari hasil analisis biplot. Berdasarkan gambar tersebut nilai dari keragaman pada sumbu x dimensi 1 sebesar 74,6 persen dan
keragaman pada sumbu y dimensi 2 sebesar 17,5 persen. Sehingga keragaman keseluruhan adalah sebesar 92,1 persen, artinya secara keseluruhan
hasil analisis biplot tersebut mampu memberikan informasi sebanyak 92,1 persen dari keseluruhan informasi yang ada.
Panjang vektor dari masing-masing atribut menggambarkan tingkat keragaman yang dapat dijelaskan oleh atribut tersebut. Berdasarkan gambar
peta persepsi dapat ditunjukkan bahwa panjang vektor atribut variasi rasa memiliki panjang vektor yang paling panjang dibandingkan panjang vektor atribut
93
lainnya. Panjang vektor yang sangat panjang tersebut menginterpretasikan keragaman yang dapat dijelaskan oleh atribut variasi rasa adalah paling tinggi.
Panjang vektor atribut kemudahan memperoleh produk memiliki panjang vektor yang panjang kedua setelah atribut variasi rasa. Artinya keragaman yang dapat
dijelaskan oleh atribut kemudahan memperoleh produk adalah tinggi, tetapi keragamannya lebih rendah jika dibandingkan dengan atribut variasi rasa.
Di mensi on 2 17.5
-0.8 -0.7
-0.6 -0.5
-0.4 -0.3
-0.2 -0.1
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
Di mension 1 74.6 -0.8
- 0 . 6 -0.4
-0.2 0.0
0. 2 0.4
0. 6 0.8
1.0 1.2
Gambar 8. Perceptual Map Peta Persepsi Minuman serbuk Instan. Panjang vektor untuk atribut aroma buah dan atribut keterkenalan merek
memiliki panjang vektor yang relatif sama, selain itu atribut kemasan, citarasa dan tingkat kemanisan pun memiliki panjang vektor yang relatif sama. Artinya
keragaman masing-masing peubahatribut tersebut relatif sama. Atribut kandungan gizi memiliki panjang vektor yang pendek dan atribut harga memiliki
94
panjang vektor yang sangat pendek. Panjang vektor yang pendek dan sangat pendek tersebut menunjukkan keragaman yang dijelaskan oleh masing-masing
atribut tersebut rendah dan sangat rendah. Nilai sudut antara dua vektor peubahatribut menggambarkan korelasi
kedua peubahatribut tersebut. Semakin sempit sudut yang dibuat antara dua peubahatribut, maka semakin tinggi korelasinya. Jika sudut yang dibuat tegak
lurus maka korelasi keduanya rendah, sedangkan jika sudutnya tumpul berlawanan arah maka korelasinya negatif.
Berdasarkan peta persepsi pada gambar diatas dapat diketahui bahwa peubahatribut yang memiliki hubungan korelasi positif yang tinggi adalah antara
atribut aroma buah dengan atribut citarasa. Hal ini menunjukkan semakin terasa aroma buah pada minuman serbuk instan, maka citarasa minuman serbuk instan
semakin enak. Peubahatribut yang memiliki hubungan korelasi positif yang rendah adalah antara atribut kemudahan memperoleh produk dengan atribut
tingkat kemanisan dan antara atribut kemasan dengan atribut variasi rasa. Atribut objek yang searah dengan suatu vektor peubahatribut dapat
menginformasikan keunggulan dari setiap objek pengamatan. Semakin dekat letak objek dengan arah yang ditunjuk oleh suatu peubah maka semakin tinggi
peubah tersebut untuk objek itu, sedangkan jika arahnya berlawanan maka nilainya rendah.
Berdasarkan gambar peta persepsi diatas dapat ditunjukkan bahwa merek Hore diposisikan sebagai merek dengan sifat-sifat yang lebih tinggi
nilainya dari yang lain atau memiliki keunggulankelebihan dalam hal kemudahan memperoleh produk, aroma buah, keterkenalan merek dan citarasa. Pesaing
utama yang muncul untuk merek Hore adalah merek Jasjus yang memiliki keunggulan yang relatif sama dengan Hore. Marimas menyusul dibelakangnya.
95
Marimas diposisikan sebagai merek minuman serbuk instan dengan variasi rasa yang banyak dan tingkat kemanisan yang tinggi.
Hal tersebut menggambarkan bahwa Marimas mendapatkan persaingan yang ketat dari produk Hore dan Jasjus, sehingga Marimas perlu melihat
keunggulan yang dimiliki oleh kedua merek tersebut khususnya dalam hal ketersediaan produk Marimas di pasaran. Pengamatan di beberapa supermarket
produk Marimas tidak tersedia dan hasil survey pada tahap sebelumnya jika Marimas tidak tersedia di pasaran mayoritas responden akan membeli produk
minuman serbuk instan dengan merek berbeda. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian sebaiknya produsen Marimas menjaga kontinuitas pasokan
dan menyalurkan produknya ke supermarket. Kelompok berikutnya adalah merek Mariteh dan Teh Sisri yang
digambarkan memiliki variasi rasa yang sedikit dan tingkat kemanisan yang lebih rendah dibandingkan Marimas. Kelompok terakhir adalah merek Segarsari.
Kelompok ini dinilai sebagai merek yang paling sedikit variasi rasa, tetapi memiliki kemasan yang menurut penilaian konsumen relatif bagus.
Berdasarkan gambar diatas dapat ditunjukkan bahwa posisi Hore dan Jasjus saling berdekatan, artinya kedua merek tersebut memiliki kemiripan sifat.
Posisi Marimas dan Segarsari yang saling berjauhan dengan merek minuman serbuk instan lainnya menunjukkan bahwa masing-masing merek minuman
serbuk instan tersebut Marimas dan Segarsari tidak memiliki kemiripan sifat antara merek minuman serbuk instan lainnya. Hal ini berarti juga tidak ada
kemiripan yang dekat terhadap nilai peubahatributnya. Berdasarkan uraian dari analisis tersebut dapat diketahui mengenai
keunggulan dan kelemahan yang dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki kinerjastrategi pemasaran produk tersebut di masa depan. Merujuk pada analisis
tersebut yang menjadi keunggulankelebihan Marimas adalah sebagai berikut :
96
1. Variasi rasa Peta persepsi menunjukkan bahwa minuman serbuk instan Marimas dinilai
oleh konsumen sebagai minuman serbuk yang menyediakan variasi rasa yang banyak. Hal ini dapat dijadikan sebagai modal bagi perusahaan
terutama untuk mendapatkan para konsumen yang menginginkan variasi rasa yang lain, sehingga konsumen dapat mengkonsumsi minuman serbuk
instan dengan variasi rasa yang tidak hanya itu-itu saja, seperti halnya yang ditawarkan oleh perusahaan minuman serbuk instan lainnya.
2. Tingkat kemanisan Tingkat kemanisan yang dimiliki oleh minuman serbuk instan Marimas dinilai
oleh konsumen sebagai minuman instan dengan tingkat kemanisan yang tinggi dibandingkan dengan merek minuman serbuk instan lainnya. Namun,
atribut tingkat kemanisan ini sebaiknya diperhatikan oleh perusahaan karena sebagian besar konsumen menyatakan rasa yang terlalu manis dalam
mengkonsumsi Marimas. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kandungan gula maupun bahan tambahan pemanis buatan yang digunakan
oleh perusahaan untuk memproduksi Marimas. Keunggulankelebihan yang dimiliki oleh minuman serbuk instan Marimas
tersebut dapat dijadikan pembeda antar produk minuman serbuk instan dan dijadikan nilai lebih bagi perusahaan minuman serbuk instan Marimas. Namun
demikian, minuman serbuk instan Marimas juga memilki kelemahankekurangan yang sebaiknya diperhatikan oleh perusahaan. Kelemahankekurangan yang ada
pada Marimas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kesulitan memperoleh produk
Ketersediaan produk minuman serbuk instan Marimas di lokasi survey dinilai kurang oleh konsumen sehingga konsumen merasakan kesulitan untuk
memperoleh minuman serbuk instan khususnya di gerai-gerai modern seperti
97
supermarket. Hal ini diperkuat dengan berdasarkan pengamatan di dua lokasi survey yaitu Jakarta dan Bogor, ketersediaan minuman serbuk instan
Marimas di supermarket dinilai kurang, sedangkan di pasar-pasar tradisional marimas selalu tersedia.
2. Kemasan Kemasan yang kurang bagus dinilai oleh konsumen sebagai
kelemahankekurangan dari minuman serbuk instan Marimas. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat memberikan nilai kenyamanan bagi konsumen
dan nilai promosi bagi produsen minuman serbuk instan. Berdasarkan hasil survey beberapa responden juga menyatakan kemasan Marimas kurang
bagus untuk mempertahankan kualitas produk minuman serbuk instan yang ada didalamnya. Hal ini karena ditemukan produk dengan isi pada bentuk
serbuk yang mulai dan sudah menggumpal.
7.5. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Pemasaran