Analisis Struktur Pasar Analisis Perilaku Pasar Analisis Saluran dan Lembaga Pemasaran Analisis Fungsi-Fungsi Pemasaran Analisis Marjin Tataniaga Analisis Farmer’s Share

sangat banyak, maka analisis sensitivitas PAM dalam penelitian ini dibatasi terhadap kemungkinan perubahan atau kesalahan yang sangat besar peluang terjadinya dan berpengaruh sangat besar terhadap hasil analisis. Ada beberapa macam simulasi analisis sensitivitas yang dilakukan, yaitu : 1. Kenaikan harga input tradable terdiri harga pupuk, pestisida dan alat pertanian masing-masing sebesar 20 persen yaitu berdasarkan laju pertumbuhan harga tahun 2003-2006, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 2. Kenaikan Harga faktor domestik yaitu upah tenaga kerja, sewa lahan dan sarana pertanian lainnya masing-masing sebesar 15 persen berdasarkan laju pertumbuhan harga upah tenaga kerja, sewa lahan dan sarana pertanian tahun 2003-2006, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 3. Penurunan harga ouput berdasarkan laju pertumbuhan harga tahun 2003-2006 sebesar 40 persen dan untuk mengantisipasi terjadinya produksi yang melimpah, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 4. Apabila ketiga simulasi sensitivitas terjadi secara bersamaan yaitu peningkatan harga input tradable simulasi 1, domestik simulasi 2 dan penurunan harga output simulasi 3.

3.4.7. Analisis Struktur Pasar

Analisis struktur pasar dilakukan berdasarkan jumlah lembaga pemasaran yang terlibat, keadaan produk, dan mudah atau tidaknya keluar masuk pasar, serta informasi pasar.

3.4.8. Analisis Perilaku Pasar

Analisis perilaku pasar buah jeruk Siam Pontianak dilakukan melalui pengamatan terhadap praktek penjualan dan pembelian dari pelaku pemasaran, sistem penentuan harga, sistem kerjasama yang terjadi dan praktek lainnya.

3.4.9. Analisis Saluran dan Lembaga Pemasaran

Analisis saluran pemasaran buah jeruk Siam Pontianak ditelusuri dari tingkat petani sampai ke tingkat konsumen. Lembaga pemasaran buah jeruk Siam Pontianak yang dianalisis ditentukan berdasarkan lembaga yang terkait dengan pemasaran yang ada lokasi penelitian.

3.4.10. Analisis Fungsi-Fungsi Pemasaran

Analisis fungsi-fungsi pemasaran dilakukan berdasarkan fungsi pmasaran yang dilakukanoleh petani dan lembaga-lembaga pemasaran yang terkait dengan pemasaran buah jeruk Siam Pontianak.

3.4.11. Analisis Marjin Tataniaga

Marjin tataniaga adalah perbedaan harga di tingkat produsen dengan harga tingkat konsumen. Marjin ini terdiri dari biaya dan keuntungan tataniaga. Secara matematis persamaan adalah sebagai berikut : ∑ = = m j M 1 j M = ∑ ∑∑ = = = + m j j m j n j j P Ci 1 1 1 ……..…………………… 3.9 dimana : M = Marjin Tataniaga Rp.Kilogram M j = Marjin tataniaga Rp.Kilogram lembaga tataniaga ke-j j=1,2….,m; m adalah jumlah lembaga tataniaga yang terlibat C ij = Biaya tataniaga ke-I Rp.Kilogram pada lembaga tataniaga ke-j; i= 1,2,….n, dan n adalah jumlah jenis pembiayaan P j = Marjin keuntungan lembaga tataniaga ke-j Rp.Kilogram

3.4.12. Analisis Farmer’s Share

Farmer’s share merupakan perbandingan harga yang diterima petani dengan harga yang diterima konsumen akhir dan dinyatakan dalam persentase. Farmer’s share berhubungan negatif dengan marjin pemasaran, artinya semakin tinggi marjin pemasaran maka bagian yang akan diperoleh petani semakin rendah. FS = PfPr x 100.................................................................... 3.10 dimana : Fs = Farmer’s share Pf = Harga di tingkat petani Pr = Harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Barat

Posisi geografis Provinsi Kalimantan Barat berada di antara 2 o 08’ LU dan 3 o 05’ LS, serta di antara 108 o 0’BT dan 114 o 10’ BT menempatkannya sebagai salah satu Provinsi yang berada pada garis lingkar dunia atau dengan kata lain dilalui garis Khatulistiwa garis lintang 0 o . Secara letak geografis, Kalimantan Barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang menghubungkan dengan negara Singapura, Riau, Malaysia Barat, Cina dan Thailand. Kalimantan Barat juga merupakan salah satu Provinsi di pulau Kalimantan yang memiliki jalur perbatasan melalui darat dengan negara tetangga Malaysia sepanjang kurang lebih 1.2 km. Posisi strategis tersebut merupakan daya dukung dalam pengembangan dunia usaha maupun investasi. Secara terinci, posisi strategis Kalimantan Barat yang diapit oleh wilayah pertumbuhan sebagai berikut : - Bagian utara berbatasan langsung melalui darat dengan negara Malaysia tepatnya dengan Sarawak-Malaysia Timur. - Bagian selatan dibatasi oleh laut Jawa yang menghubungkan dengan ibu kota negara serta Provinsi lainnya di pulau Jawa yang merupakan sentral perekonomian nasional. Pada bagian selatan juga berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah. - Bagian barat dibatasi oleh Selat Karimata yang menghubungkan dengan Singapura, Malaysia dan wilayah pertumbuhan Batam serta daerah potensi lainnya di Sumatra, Laut Natuna yang menghubungkan kepulauan Natuna.