Fungsi-Fungsi Pemasaran Marjin Pemasaran

2.5.4. Fungsi-Fungsi Pemasaran

Pada sistem pemasaran terdapat banyak kegiatan yang berbeda yang diperlukan dalam proses penyampaian barang dari tingkat produsen ke tingkat konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dikenal sebagai fungsi pemasaran. Dalam proses penyampaian barang dan jasa kepada konsumen diperlukan tindakan yang dapat memperlancar proses tersebut yang disebut dengan fungsi- fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran meliputi: 1. Fungsi pertukaran, yaitu kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik barang dan jasa yang dipasarkan meliputi fungsi penjualan dan pembelian. 2. Fungsi Fisik, yaitu semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, bentuk dan waktu. Kegiatan yang termasuk dalam fungsi fisik meliputi penyimpanan, fungsi pengolahan, fungsi pengemasan, dan fungsi pengangkutan. 3. Fungsi fasilitas, yaitu semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi ini terdiri dari fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggungan resiko, fungsi pemiayaan dan fungsi informasi pasar.

2.5.5. Marjin Pemasaran

Tomek and Robinson 1977, mendefinisikan marjin pemasaran sebagai : 1 perbedaan antara harga dibayar konsumen dengan harga yang diterima petani, 2 kumpulan balas jasa yang diterima oleh jasa pemasaran sebagai akibat adanya penawaran dan permintaan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Limbong dan Sitorus, 1987, bahwa marjin pemasaran adalah selisih harga yang dibayar oleh konsumen dengan harga yang diterima petani. Di negara-negara maju semakin tinggi pemasaran maka pemasaran dianggap konsisten dan efisien karena ditingkatnnya kegunaan barang tersebut yang mencerminkan jasa-jasa yang digunakan oleh konsumen dan untuk itu mereka bersedia membayarnya Limbong dan Sitorus, 1987. Sedangkan untuk negara-negara yang sedang berkembang tingginya marjin pemasaran dianggap sebagai indikator adanya in-efisiensi dalam sistem pemasaran karena pada umumnya belum disertai dengan peningkatan dan perbaikan kegunaan barang tersebut. Harga S r P r S f Marjin Pemasaran P f D r D f 0 Q r ,f Jumlah Gambar 4. Komponen Marjin Pemasaran Sumber : Dahl and Hammond, 1977 Keterangan : Pf = Harga ditingkat petani Sr = kurva penawaran pengecer Pr = harga ditingkat pengecer Df = kurva permintaan petani Sf = kurva penawaran petani Dr = kurva permintaan pengecer Qr,f = jumlah keseimbangan di tingkat Petani dan pengecer Dahl and Hammod 1977, mendefinisikan marjin pemasaran sebagai perbedaan harga di tingkat petani Pf dengan harga di tingkat pengecer pr. Marjin pemasaran tersebut terdiri dari komponen-komponen marjin sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4. Melalui gambar tersebut dapat dilihat bahwa, bila marjin pemasaran Pr-Pf dikalikan dengan jumlah komoditas yang ditawarkan Nilai Marjin Pr-Pf Qr,f Qr,f, maka hasilnya disebut nilai marjin pemasaran. Dalam gambar tampak bahwa nilai marjin pemasaran terbagai dua komponen. Pertama, berupa pembayaran yang diberikan kepada faktor-faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi. Pembayaran tersebut terdiri dari upah untuk tenaga kerja, bunga, modal, sewa tanah dan bangunan, laba bagi kewiraswataan dan resiko modal. Seluruh beban biaya disebut biaya pemasaran marketing cost. Kedua, pembayaran yang diberikan kepada berbagai pelaku yang terlibat dalam pemasaran seperti pembayaran kepada pengecer retailer, pedagang pengumpul assembler, dan pedagang perantara grosir. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa analisis marjin pemasaran bertujuan untuk mengukur : 1 pangsa pasar yang diterima oleh petani produsen dari harga yang dibayar konsumen akhir, 2 biaya-biaya penyaluran komoditas yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran seperti biaya pengangkutan, bongkar muat, pengepakan, pembersihan, penimbangan, susut,retribusi dan penyimpanan, 3 marjin keuntungan pedagang perantara yang melaksanakan kegiatan pemasaran komoditi buah jeruk mulai dari tingkat petani sampai ke tingkat konsumen akhir. Perbandingan nisbah marjin keuntungan terhadap biaya pemasaran dari setiap jenis buah jeruk di daerah penelitian. Untuk mengetahui saluran pemasaran mana yang sistem pemasarannya lebih efisien adalah dengan melihat perbandingan antara satu saluran pemasaran dengan saluran lainnya. Pengukuran marjin pemasaran buah jeruk dapat dipergunakan untuk mengukur semua pihak yang terlibat dalam sistem pemasaran jeruk di daerah penelitian misalnya pedagang pengumpul, distributor, dan pengecer yang mendapat imbalan jasa.

2.5.6. Farmer’s Share