III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilaksanakan pada daerah pengembangan sentra jeruk Siam Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Sambas
pemilihan lakosi dilakukan secara sengaja purposive sampling, dengan pertimbangan Kabupaten Sambas merupakan daerah pengembangan sentra jeruk
Siam Pontianak dan salah satu daerah potensi pengembangan komoditas buah tropis Indonesia berdasarkan riset unggulan strategis Nasional SK Menteri
Pertanian RI No.312TU.210AXTh 2002. Pelaksananan pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni
2007.
3.2. Teknik Pengambilan Contoh
Pada penelitian ini teknik pengambilan contoh untuk tingkat Kecamatan dilakukan dengan cara sengaja purposive sampling yaitu sebanyak 5 Kecamatan
meliputi Kecamatan Tebas, Pemangkat, Semparuk, Sambas, dan Selakau dengan pertimbangan daerah Kecamatan tersebut merupakan potensi jeruk terluas dari 16
Kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas. Dari masing-masing Kecamatan dipilih dua Desa dengan cara sengaja purposive sampling dengan pertimbangan
Desa tersebut merupakan daerah potensi jeruk terluas. Dari dua Desa tersebut masing-masing diambil 6 orang petani responden sehinga jumlah keseluruhan
terdapat 60 orang petani responden yang diambil secara stratified proposional rondom sampling
. Pengambilan responden sebelumnya dilakukan dengan cara pengelompokkan berdasarkan umur tanaman yaitu berumur 0-5 tahun sebanyak
24 responden, 6-10 tahun sebanyak 26 responden dan diatas 10 tahun sebanyak 10 responden dengan pertimbangan cukup mewakili populasi yang homogen serta
karakteristik umur tanaman yang beragam. Pengambilan sampel untuk pedagang pengumpul atau pengecer dilakukan dengan cara purposive sampling dengan
alasan responden tersebut dianggap dapat memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai harga pada saluran pemasaran jeruk Siam Pontianak.
3.3. Jenis dan Sumber Data
1. Data sekunder, merupakan data pelengkap dari data primer, yaitu data yang
diinvestarisasi dan ditelusuri dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Departemen
Pertanian, dan dinasinstansi terkait khususnya di Provinsi Kalimantan Barat, serta literatur-literatur lain yang relevan dengan penelitian.
2. Data primer, merupakan data yang diperoleh dengan melalui pengamatan
langsung, wawancara, dan hasil pengisian quesioner terhadap responden yang terkait dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan menggunakan
daftar pertanyaan kuesioner bagi petani jeruk, pedagang pengumpulagen, pedagang besareksportir, dan pihak yang terlibat dalam pengembangan jeruk
Siam Pontianak.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data