Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian

diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari produksi jeruk itu sendiri serta memberikan nilai jual yang tinggi pada on-farm dalam dalam upaya membantu peningkatan pendapatan petani.

4.3. Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian

Sektor pertanian memberi peran terhadap perekonomian Kalimantan Barat. Tahun 2005, dari total PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2 822.32 milyar, sekitar 27.13 persen berasal dari sektor pertanian. Berdasarkan sub sektornya, sejak tahun 2004 sub sektor tanaman bahan makanan memberi kontribusi tertinggi menggeser perkebunan. Tahun 2000 kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor pertanian sebesar 24.49 persen, mengalami peningkatan pada tahun 2005 dimana besarnya menjadi 33.48 persen. Gambar 6. Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalimantan Barat, Tahun 2000 dan 2005 Sumber : Bappeda Kalbar, 2006 Sub sektor perkebunan pada tahun 2000 memberi kontribusi terhadap sektor pertanian sebesar 31.54 persen, sedangkan tahun 2005 kontribusinya mengalami 7,93 8,48 2,98 5,33 2,17 9,08 8,84 2,56 3,65 3,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 Pe rs e n Th 2000 Th 2005 Th 2000 7,93 8,48 2,98 5,33 2,17 Th 2005 9,08 8,84 2,56 3,65 3,00 Tanam an Bahan Makan Tanam an Perkebunan Peternakan dan Has il2nya Kehutanan Perikanan sedikit peningkatan yaitu menjadi 32.58 persen. Kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan dan perkebunan terhadap perekonomian juga mengalami peningkatan. Tahun 2000 kontribusi tanaman bahan makanan terhadap PDRB sebesar 7.93 persen, sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 9.08 persen. Untuk perkebunan, tahun 2000 kontribusinya sebesar 8.48 persen, tahun 2005 sedikit mengalami peningkatan menjadi 8.84 persen. Gambar 7. Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Kalimantan Barat Tahun 2000 Sumber : Bappeda Kalbar, 2006 Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap sektor pertanian dan juga perekonomian selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang relatif tinggi. Tahun 2000 kontribusi sub sektor tersebut terhadap perekonomian Kalimantan Barat sebesar 5.37 persen sedangkan tahun 2005 kontribusinya hanya sebesar 3.65 persen. Adapun kontribusi sub sektor kehutanan terhadap sektor pertanian pada tahun 2000 sebesar 19.83 persen, sedangkan tahun 2005 kontribusinya menurun menjadi 13.45 persen. Sub sektor perikanan dan peternakan selama lima tahun terakhir memberi kontribusi terhadap perekonomian K e h u t a n a n 1 9 , 8 3 P e t e r n a k a n d a n H a s il2 n y a 1 1 , 0 9 T a n a m a n P e r k e b u n a n 3 1 , 5 4 P e r ik a n a n 8 , 0 6 T a n a m a n B a h a n M a k a n 2 9 , 4 9 Kalbar relatif kecil, masing-masing di bawah 3 persen Gambar 6 sampai dengan 8. Gambar 8. Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap Sektor Pertanian Kalimantan Barat Tahun 2005 Sumber : Bappeda Kalbar, 2006 Hal ini menunjukkan cukup besarnya potensi kedua sub sektor tersebut, terutama dalam meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian dan juga penyerapan tenaga kerja daerah. Sektor pertanian juga memberi kontribusi tertinggi terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000, sebagian besar 65.62 persen penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja di Kalimantan Barat terserap di sektor pertanian PDRB Provinsi Kalimantan Barat juga dipengaruhi oleh Pertanian Tanaman pangan khususnya hortikultura. Komoditi jeruk Siam Pontianak telah memberikan kontribusi ekonomi terhadap masyarakat terutama petani. Kontribusi tanaman T a n a m a n B a h a n M a k a n 3 3 , 4 8 P e r ik a n a n 1 1 , 0 5 T a n a m a n P e r k e b u n a n 3 2 , 5 8 P e t e r n a k a n d a n H a s il2 n y a 9 , 4 3 K e h u t a n a n 1 3 , 4 5 jeruk siam yang diusahakan masyarakat dirasakan sebagai salah satu sumber pendapatan dalam perekonomian. Permintaan terhadap jeruk Siam Pontianak sangat besar untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk memenuhi permintaan pasar baik ditingkat lokal maupun untuk dikirim keluar daerah. Hal ini karena buah jeruk yang diusahakan petani di Provinsi Kalimantan Barat telah diketahui oleh pelaku pasar atau masyarakat diluar Pontianak. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi jeruk Siam Pontianak dalam tahap perekonomian cukup besar.

4.4. Kebijakan Pengembangan Produksi Jeruk Nasional