Analisis Sensitivitas Kebijakan Pemerintah

ekonomi relatif dari suatu sistem produksi. Nilai DRC merupakan kriteria keunggulan komparatif dari usahatani jeruk Siam Pontianak. DRC 1 sistem produksi usahatani jeruk Siam Pontianak dinilai tidak mampu bertahan tanpa subsidi pemerintah, sehingga lebih baik melakukan impor saja daripada memproduksi sendiri, karena sistem produksi usahatani dinilai akan memboroskan sumberdaya yang langka. DRC 1 dan nilainya makin kecil, berarti sistem produksi usahatani jeruk Siam Pontianak makin efisien dan memiliki dayasaing di pasar dunia, sehingga dinilai memiliki peluang ekspor yang makin besar.

3.4.6. Analisis Sensitivitas Kebijakan Pemerintah

Setelah dilakukan analisis PAM, maka perlu dilakukan analisis sensitivitas yang bertujuan untuk melihat bagaimana hasil analisis suatu aktivitas ekonomi bila terjadi perubahan dalam perhitungan biaya atau manfaat. Suatu analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah suatu unsur atau mengkombinasikan unsur-unsur dan menentukan pengaruh dari perubahan tersebut pada hasil analisis semula. Pada penelitian ini, unsur berupa komponen input tradable, faktor domestik dan harga output dianggap sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat penerimaan dan pendapatan petani yang dikaitkan dengan keunggulan kompetitif dan komparatif pada pengembangan sentra jeruk Siam Pontianak. Idealnya setiap kemungkinan adanya perubahan atau kesalahan dalam dasar perhitungan, dipertimbangkan dalam analisis sensitivitas. Oleh karena kemungkinan tersebut sangat banyak, maka analisis sensitivitas PAM dalam penelitian ini dibatasi terhadap kemungkinan perubahan atau kesalahan yang sangat besar peluang terjadinya dan berpengaruh sangat besar terhadap hasil analisis. Ada beberapa macam simulasi analisis sensitivitas yang dilakukan, yaitu : 1. Kenaikan harga input tradable terdiri harga pupuk, pestisida dan alat pertanian masing-masing sebesar 20 persen yaitu berdasarkan laju pertumbuhan harga tahun 2003-2006, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 2. Kenaikan Harga faktor domestik yaitu upah tenaga kerja, sewa lahan dan sarana pertanian lainnya masing-masing sebesar 15 persen berdasarkan laju pertumbuhan harga upah tenaga kerja, sewa lahan dan sarana pertanian tahun 2003-2006, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 3. Penurunan harga ouput berdasarkan laju pertumbuhan harga tahun 2003-2006 sebesar 40 persen dan untuk mengantisipasi terjadinya produksi yang melimpah, dengan asumsi faktor lainnya tetap. 4. Apabila ketiga simulasi sensitivitas terjadi secara bersamaan yaitu peningkatan harga input tradable simulasi 1, domestik simulasi 2 dan penurunan harga output simulasi 3.

3.4.7. Analisis Struktur Pasar