jumlah tertentu dikumpulkan terlebih dahulu untuk dijual ke distributor, PBPAP atau pengecer secara bebas. Pengumpul free lance dapat memilih distributor,
PBPAP atau pengecer dengan harga beli tertinggi. Mereka biasanya mempunyai modal sendiri, tidak bergantung pada pinjamanfasilitas dari distributor atau PAP.
Sedangkan pengumpul henchman adalah pengumpul yang melakukan pembelian dari berbagai petani sampai jumlah tertentu untuk dijual ke PBPAP atau
distributor yang telah memberi kontribusi modal. Pengumpul henchman harus menjual ke PBPAP atau distributor yang telah memberi modal kepadanya.
Buah jeruk yang dibeli dari petani ada empat kelas yaitu AB, C, D, dan E dalam keadaan bersih dan dimasukkan dalam wadah keranjang lalu ditimbang
sesuai dengan harga kesepakatan per kelas masing-masing. Untuk kelas AB per Kilogramnya adalah jumlah sebanyak maksimal 7 buah, kelas C sebanyak 8-9
buah, kelas D sebanyak 10-13 buah, dan kelas E sebanyak 14-16 buah. Kegiatan pedagang pengumpul meliputi pengangkutan ke pusat pasar, bongkar muat, sortir
dan menjual atau mengantar langsung ke kios pedagang pengecer yang menjadi langganannya.
5.4.4.3. Pedagang Distributor
Distributor adalah pedagang yang membeli jeruk dari petani, pengumpul yang selanjutnya didistribusikan pada pedagang pengecer ke berbagai tempat
lintas kabupatenkota. Distributor jeruk Siam Pontianak terdapat di Kabupaten Sambas dan Jakarta. Distributor di Kabupaten Sambas biasanya mendistribusikan
jeruk ke pengecer wilayah Singkawang, Landak, Sanggau, Sintang, dan Kota Pontianak. Distributor di Jakarta terdapat di Pasar Angke, Pasar Kramatjati, dan
Pasar Cibitung dimana distributor mendistribusikan ke pengecer wilayah Jakarta dan Bogor.
Pedagang distributor melakukan pembelian buah jeruk dalam volume yang relatif besar dibanding dengan pedagang pengumpul. Biasanya pedagang
distributor tidak melakukan pembelian buah jeruk kepada petani langsung tetapi melalui perantara yaitu pedagang pengumpul kemudian menjualnya kepada
pedagang pengecer. Pedagang distributor biasanya sudah mempunyai langganan dalam membeli buah jeruk. Dibanding pedagang pengumpul, resiko pedagang
distributor atau pedagang besar lebih kecil karena lebih mengetahui kondisi harga pasar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pedagang di pusat pasar pada umunya para pedagang mendatangi langsung pedagang pengumpul yang ada
di daerah produsen jeruk. Biaya transportasi biasanya ditanggung oleh pedagang distributor, namun biaya bongkar muat tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Antara pedagang dengan pengumpul sudah terjalin hubungan yang cukup lama dalam jual beli jeruk, namun tidak dalam hubungan yang terikat satu sama lain.
Hubungan keduanya terjadi dalam hal langganan yang sering melakukan transaksi jual beli.
Biasanya harga di pasar distributor ditentukan oleh mekanisme pasar, dimana pada saat pasokan buah banyak di pasar maka harga jual akan turun,
tingginya penawaran buah di pasaran disebabkan karena banyaknya penawaran dari daerah sentra produksi buah seperti Kabupaten Sambas. Jika buah kurang di
pasaran maka harga jual akan meningkat, kondisi ini meyebabkan pedagang
distributor mencari tempat pasokan lain selain dari pasokan buah yang berasal dari sentra roduksi yang biasanya.
Para pedagang borongan di pusat pasar Sambas, dan pusat pasar lainnya umumnya mendatangi daerah sentra produksi Kabupaten Sambas. Cara
pembayaran pedagang distributor ke pedagang pengumpul ada yang membayar tunai ada juga yang membayar dengan uang muka, dimana pembayaran
keseluruhan dilakukan pada saat buah sudah terjuallaku di pasaran atau paling lama satu sampai tiga hari setelah buah diambil pedagang pengecer.
5.4.4.4. Pedagang Antar Pulau