Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

45 bagian tengah lempengan mika tersebut diberi tali sepanjang 20 cm. Metode kedua adalah dengan memakai resistor cahaya. Resistor ini dihubungkan dengan lensa hemisferikal hemisferical lens dan alat pencatat. Alat ini diletakkan pada tripod dengan ketinggian 1.8 m dari permukan tanah. Metode ketiga adalah dengan memakai alat hemiphot. Sebuah kamera dipasangkan lensa hemisferikal dan diletakkan pada tripod dengan ketinggian 1.8 m dari permukaan tanah. Foto hemisferikal yang didapat dianalisa dengan perangkat lunak Hemiview. Alat lain yang dipakai adalah alat tulis menulis untuk mencatat data di lapangan. 4. Tanah Untuk mengoleksi contoh tanah alat yang dipakai adalah sekop, meteran, kantong plastik dan label. Karakteristik fisika dan kimia contoh tanah ditentukan oleh Laboratorium Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. 5. Umur, Asal vegetasi dan Intensitas Manajemen agroforest karet Alat yang dipakai untuk mengumplkan informasi umur, asal vegetasi dan manajemen agroforest karet adalah lembaran pertanyaan wawancara interview dan alat tulis menulis. 6. Karakteristik Lanskap Karakteristik lanskap seperti mosaik lanskap dianalisa dengan memakai citra satelit Landsat ETM dan SPOT4 seri waktu 1973, 1988, 1993, 1999 dan 2000 dengan memakai perangkat lunak ArcView versi 3.2. 7. Pemencar Biji Untuk menentukan agen pemencar biji jenis anakan ditentukan melalui karakter buah dan biji yang didapatkan melalui kajian literatur yang relevan dan data jenis anakan di lokasi penelitian.

4.4 Variabel Penelitian

1. Survei Jenis Anakan Data yang dicatat pada survei jenis anakan adalah jumlah jenis dan kelimpahan jenis pada setiap sub plot yang berukuran 28.26 m 2 berbentuk lingkaran. Dari data tersebut dihitung besarnya indeks kekayaan dan keragaman jenis. 46 2. Struktur Tegakan Data yang dicatat pada survei struktur tegakan adalah diameter xi lima pohon paling dekat dengan garis transek pada 12 sel di sepanjang 60 m garis transek dan jarak antara garis transek dengan pohon kelima yang paling jauh dari garis transek Li. Jika dalam jarak 20 m tidak ditemukan pohon, besarnya Li adalah 20 m. Garis transek yang dipakai adalah sama dengan garis transek yang digunakan untuk survei jenis anakan. Berdasarkan data ini dihitung luas bidang dasar BA dan kerapatan pohon. 3. Cahaya Metode yang digunakan untuk mengukur cahaya adalah canopy scope moosehorn, resistor cahaya LAI-L dan hemiphot. Data yang dicatat pada canopy scope adalah jumlah titik yang masuk ke dalam gap terbesar pada setiap titik pengamatan yaitu di tengah-tengah sub plot. Pada metode yang menggunakan resistor cahaya leaf area index-light - LAI-L, data yang dicatat adalah besarnya tahanan cahaya R yang tercatat di monitor pencatat. Pada metode yang menggunakan hemiphot, data yang dicatat adalah nilai vissky persentase bukaan kanopi. 4. Tanah Variabel yang diukur untuk karakteristik fisika tanah adalah persentase pasir, liat dan debu, sedangkan variabel karakteristik kimia yang diukur adalah pH, bahan organik C dan N, P dan K potensial, P dan K tersedia, kapasitas tukar kation, nilai tukar kation Ca, Mg, K dan Na, kejenuhan basa, efek kapasitas tukar kation dan kemasaman dapat tukar Al 3 + dan H + . 5. Umur dan Asal Vegetasi agroforest karet Variabel yang dicatat adalah umur dan asal vegetasi agroforest karet. 6. Manajemen Agroforest Karet Variabel yang diamati adalah status sadapan dan persentase pohon karet per ha dari total pohon seluruhnya. 7. Pemencar Biji Agen pemencar biji ditentukan bagi setiap jenis anakan tumbuhan berkayu yang ditemui berdasarkan morfologi buah dan biji, yang didapatkan dari kajian literatur. 47

4.5 Teknik Pengambilan Contoh