44
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bungo dan Tebo Provinsi Jambi Sumatera pada tujuh lokasi dalam tujuh kecamatan yang berbeda. Ketujuh lokasi
itu adalah Desa Muara Kuamang di Kecamatan Pelepat, Desa Semambu di Kecamatan Sumay, Desa Rambah di Kecamatan Tanah Tumbuh, Desa Rantau
Pandan di Kecamatan Rantau Pandan, Desa Pulau Batu di Kecamatan Jujuhan, Desa Sepunggur di Kecamatan Muara Bungo dan plot permanen hutan BIOTROP
di Pasir Mayang Kecamatan VII Koto. Penelitian ini dilakukan selama empat tahun, yaitu mulai dari Agustus 2002 hingga Agustus 2005.
4.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Survei Jenis Anakan Alat yang gunakan untuk survei jenis anakan adalah peta Kabupaten Bungo dan
Kabupaten Tebo, GPS global positioning system untuk merekam posisi geografi plot contoh, kompas untuk menentukan arah plot contoh, tali rafia, gunting
tanaman, label, karung, kantong plastik untuk menyimpan spesimen basah, pengepres spesimen, oven untuk mengeringkan spesimen, meteran dan alat tulis
menulis untuk mencatat data di lapangan. Sedangkan bahan yang dipakai adalah spirtus sebagai pengganti alkohol 70 untuk mengawetkan spesimen sementara
di lapangan sebelum dikeringkan. 2. Struktur Tegakan
Untuk survei struktur tegakan alat yang digunakan adalah kompas, meteran, tali rafia dan alat tulis menulis.
3. Cahaya Ada tiga metode yang dipakai untuk mengukur cahaya di bawah kanopi. Metode
pertama adalah dengan menggunakan canopy scope moosehorn berupa lempengan mika empat persegi yang berisi 5 x 5 buah lubang berupa titik. Jarak
antar titik adalah 3 cm sedangkan diameter lubang titik lebih kurang 1 mm. Di
45 bagian tengah lempengan mika tersebut diberi tali sepanjang 20 cm. Metode
kedua adalah dengan memakai resistor cahaya. Resistor ini dihubungkan dengan lensa hemisferikal hemisferical lens dan alat pencatat. Alat ini diletakkan pada
tripod dengan ketinggian 1.8 m dari permukan tanah. Metode ketiga adalah dengan memakai alat hemiphot. Sebuah kamera dipasangkan lensa hemisferikal
dan diletakkan pada tripod dengan ketinggian 1.8 m dari permukaan tanah. Foto hemisferikal yang didapat dianalisa dengan perangkat lunak Hemiview. Alat lain
yang dipakai adalah alat tulis menulis untuk mencatat data di lapangan. 4. Tanah
Untuk mengoleksi contoh tanah alat yang dipakai adalah sekop, meteran, kantong plastik dan label. Karakteristik fisika dan kimia contoh tanah ditentukan oleh
Laboratorium Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. 5. Umur, Asal vegetasi dan Intensitas Manajemen agroforest karet
Alat yang dipakai untuk mengumplkan informasi umur, asal vegetasi dan manajemen agroforest karet adalah lembaran pertanyaan wawancara interview
dan alat tulis menulis. 6. Karakteristik Lanskap
Karakteristik lanskap seperti mosaik lanskap dianalisa dengan memakai citra satelit Landsat ETM dan SPOT4 seri waktu 1973, 1988, 1993, 1999 dan 2000
dengan memakai perangkat lunak ArcView versi 3.2. 7. Pemencar Biji
Untuk menentukan agen pemencar biji jenis anakan ditentukan melalui karakter buah dan biji yang didapatkan melalui kajian literatur yang relevan dan data jenis
anakan di lokasi penelitian.
4.4 Variabel Penelitian