Perumusan Masalah Penelitian PENDAHULUAN

4

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Agroforest karet adalah salah satu bentuk dari wanatani kompleks yang umum ditemui di Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang dibuat oleh petani setempat dengan cara tebas bakar mirip dengan pembuatan ladang berpindah. Hal yang menarik dari agroforest karet ini adalah kekomplekan komponen penyusun sistemnya. Jenis-jenis liar baik hewan maupun tumbuhan dapat ditemui hidup, tumbuh dan berkembang di dalam agroforest karet. Sejumlah hewan liar juga memanfaatkan agroforest karet sebagai tempat mencari makan, bermain dan berkembang biak. Petani memang sengaja tidak menerapkan manajemen yang intensif pada agroforest karet mereka dan membiarkan jenis liar tumbuh dan berkembang. Selain karena kurangnya tenaga kerja dan modal yang dimiliki, sebagian besar petani agroforest karet percaya bahwa keragaman jenis yang ada dalam agroforest karetnya menguntungkan bagi mereka, antara lain berupa produk sampingan selain karet, mengurangi resiko kebakaran agroforest karet pada musim kemarau serta tidak membutuhkan modal yang besar untuk pemeliharaan agroforest karet. Di dalam lanskapnya, agroforest karet membentuk mosaik yang saling berhubungan dan kanopinya terlihat bersambungan dengan kanopi hutan serta menghubungkan antar fragmen hutan yang ada pada lanskap tersebut. Oleh karena itu sebagian jenis tumbuhan yang ada di hutan dapat ditemukan pula tumbuh di agroforest karet dan sebaliknya. Selain angin, agen yang berperan dalam memindahkan biji dari hutan ke agroforest karet atau dari sebaliknya, diperkirakan adalah dari jenis hewan seperti burung, monyet dan kelelawar. Mengingat luas hutan yang terus berkurang dari waktu ke waktu, keberadaan agroforest karet dalam suatu lanskap diperkirakan cukup berpotensi sebagai kawasan penyangga bagi jenis tumbuhan liar yang masih terdapat di tempat tersebut. Namun demikian, sampai sejauh ini belum diketahui dengan pasti jenis tumbuhan apa saja yang dapat beregenerasi pada sistem agroforest karet, bagaimana tingkat kekayaan dan keragamannya serta faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kekayaan dan keragaman jenis pada sistem tersebut. Kalaupun sudah ada beberapa penelitian yang mengkaji kekayaan dan keragaman jenis tumbuhan yang ada pada agroforest karet, namun kajian yang dilakukan selama ini masih pada tingkat plot dan dalam jumlah yang terbatas sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu penelitian ini 5 memfokuskan kajiannya pada kekayaan dan keragaman jenis anakan tumbuhan berkayu yang beregenerasi pada sistem agroforest karet serta pengaruh beberapa faktor habitat dan manajemen agroforest karet terhadap tingkat kekayaan dan keragaman jenis di tingkat lanskap di wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Adapun beberapa masalah yang hendak dijawab dengan penelitian ini adalah: 1. Berapa banyak jenis anakan tumbuhan berkayu yang beregenerasi secara alami pada sistem agroforest karet dibandingkan dengan hutan yang ada di dekatnya? 2. Bagaimana pengaruh dari struktur tegakan, umur agroforest karet, intensitas manajemen, vegetasi asal agroforest karet, intensitas cahaya dan karakteristik tanah terhadap kekayaan dan keragaman jenis anakan tumbuhan berkayu yang beregenerasi secara alami pada agroforest karet? 3. Bagaimana kemiripan jenis anakan tumbuhan berkayu berdasarkan faktor umur agroforest karet, intensitas manajemen agroforest karet dan vegetasi asal agroforest karet dibandingkan dengan hutan alam yang ada di dekatnya? 4. Bagaimana tingkat keragaman alpha dan beta jenis anakan tumbuhan berkayu pada agroforest karet dan hutan yang ada di dekatnya? 5. Apakah terdapat hubungan antara tingkat keragaman apha dan beta jenis anakan tumbuhan berkayu antara agroforest karet dengan hutan yang ada di dekatnya? 6. Kelompok agen pemencar biji mana yang paling berperan bagi jenis anakan tumbuhan berkayu yang terdapat di agroforest karet dan hutan? 7. Bagaimana preferensi jenis anakan tumbuhan berkayu terhadap cahaya dan karakteristik tanah?

1.3 Tujuan Penelitian