Topografi Tanah, Geologi dan Topografi

13 penyebarannya tidak merata dan tidak terdapat pada semua kecamatan BPS Tebo, 2003.

2.5.2 Geologi

Pulau Sumatera terletak di lempeng Eurasia. Akibat tekanan yang berasal dari lempeng India yang merupakan pecahan dari lempeng Gondwana, sebagian Sumatera terangkat menjadi pegunungan Bukit Barisan yang terletak memanjang mulai dari Aceh hingga Lampung. Tekanan ini juga mengakibatkan lipatan yang membentuk jajaran Pulau Seumelue dan Siberut. Secara umum pegunungan Bukit Barisan terbentuk dari batuan sedimen dan sebagian yang lain dari andesitik lava. Menurut van Noordwijk et al. 1995 wilayah Kabupaten Bungo Tebo sebelum kabupaten ini dipisah secara umum terbentuk dari sedimen laut pada masa periode tersier. Khusus untuk wilayah Rantau Pandan yang merupakan bagian dari Kabupaten Bungo yang sekarang, wilayahnya terbentuk dari formasi batuan granit dan andesitik lava Rachman et al., 1997. Sedangkan wilayah Kabupaten Tebo secara umum terbentuk dari formasi endapan permukaan alluvium, batuan sediman dengan berbagai formasi serta dari batuan Metamorf dan batuan terobosan. Endapan alluvium terdapat di sepanjang aliran Sungai Batanghari dan sungai lainnya PEMDA Kabupaten Tebo, 2004.

2.5.3 Topografi

Topografi Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo umumnya berupa dataran rendah dengan variasi ketinggian antara 70 hingga 1300 m dpl. Perincian luas wilayah pada kedua kabupaten menurut ketinggian tempat adalah seperti pada Tabel 2.2. Tabel 2. 2 Luas wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut No. Ketinggian dpl Luas wilayah Kabupaten Bungo km 2 Persentase luas wilayah Kabupaten Bungo Luas wilayah Kabupaten Tebo km 2 Persentase luas wilayah Kabupaten Tebo 1 = 99 m 2843.95 39.72 5489.26 84.96 2 100 – 499 m 3435.37 47.98 967.86 14.98 4 499-999 m 504.06 7.04 3.88 0.06 3 = 1000 m 376.62 5.26 - - Total 7160 100 6461 100 Sumber: BPS Kabupaten Bungo 2002 dan BPS Kabupaten Tebo 2003 14 Jika dilihat jumlah desa berdasarkan lokasi geografisnya, Kabupaten Bungo memiliki 18 desa yang terletak di lembah daerah aliran sungai, 20 desa terletak di lerengpunggung bukit dan 88 desa terletak di daerah dataran plain. Sedangkan di Kabupaten Tebo terdapat 28 desa terletak di lembah daerah aliran sungai, 4 desa terletak di lereng atau punggung bukit dan 60 desa terletak di daerah dataran. Jika dilihat berdasarkan letak topografi, Kabupaten Bungo memiliki 94 desa yang topografinya datar dan 32 desa yang topografinya berbukit-bukit. Sedangkan Kabupaten Tebo memiliki 81 desa dengan topografi datar dan 11 desa dengan topografi berbukit-bukit BPS pusat, 2003. Tabel 2.3 berikut adalah ketinggian lokasi penelitian di atas permukaan laut pada setiap lokasi penelitian yang dicatat pada saat pengambilan data di lapangan. Tabel 2. 3 Ketinggian rata-rata lokasi penelitian di atas permukaan laut Lokasi Ketinggian m dpl. Sepunggur 69 – 80 Muara Kuamang 68 – 100 Rambah 173 – 175 Semambu 78 – 125 Rantau Pandan 108 – 360 Pulau Batu 86 – 90 Pasir Mayang 98 Berdasarkan zona agro-ekologi, Desa Sepunggur, Muara Kuamang, Semambu dan Pulau Batu terletak dalam zona peneplain dengan ketinggian rata- rata di bawah 100 m dpl. Wilayah yang termasuk ke dalam zona peneplain secara umum memiliki ciri antara lain bertopografi rendah dan datar yang ditutupi oleh sedimen tersier. Hanya 10 yang dari zona ini memiliki tanah alluvial yang subur sedangkan 90 lagi merupakan daerah agak bergelombang yang didominasi oleh tanah podzolik merah kuning van Noordwijk et al., 1995. Sedangkan Desa Rantau Pandan, Rambah dan Pasir Mayang merupakan daerah yang termasuk ke dalam zona piedmont, dimana zona ini memiliki ciri antara lain memiliki topografi agak berbukit dengan ketinggian antara 150 m dpl. hingga 1000 m dpl. Tanah pada zona piedmont umumnya didominasi oleh latosol dan podzolik merah kuning van Noordwijk et al., 1995. 15

2.6 Penggunaan Lahan