Struktur Tegakan Agroforest Karet dan Hutan Cahaya

52 membelit, duri atau kait untuk memanjat serta batang yang kecil lurus dan lentur. Jika setelah identifikasi masih terdapat jenis yang tergolong liana dan pemanjat, jenis ini akan dikeluarkan dari data. Semua data jenis dan kelimpahannya beserta informasi setiap plot disimpan dalam database DIVORA versi 1 yang didisain oleh tim ICRAF Vincent, et al., 2004.

4.6.2 Struktur Tegakan Agroforest Karet dan Hutan

Metode yang dipakai adalah metode transek variabel-area variable-area transect method yang dikembangkan oleh Sheil, et al. 2002. Sketsa metode ini adalah seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Garis transek yang dipakai sama dengan garis transek yang digunakan untuk survei jenis anakan. Pohon yang diukur dan diambil datanya adalah yang memiliki diameter batang ≥ 10 cm. Garis transek yang panjangnya 60 meter dibagi menjadi enam titik dengan interval 10 meter. Dalam setiap sel yang terbentuk pada setiap interval kiri dan kanan garis transek, lingkar batang pohon serta jarak pohon terjauh dari 5 pohon yang jaraknya paling dekat dengan garis transek Li diukur dan dicatat. Jarak terjauh L max dari transek ditetapkan tidak melebihi 20 meter. Gambar 4. 3 Sketsa pengukuran struktur tegakan agroforest karet dengan metode transek variabel area dimodifikasi dari Sheil, et al., 2002. Keterangan: d 1 , d 2, d i adalah jarak pohon terjauh dari lima pohon yang paling dekat dengan garis transek; Tl adalah panjang garis transek 60 m; i, ii, iii adalah nomor sel Dari data yang didapat, dihitung luas basal area pohon per hektar m 2 ha dan kerapatan pohon per hektar Nha. Selain basal area dan kerapatan pohon total, luas basal area dan kerapatan pohon di agroforest karet juga dihitung berdasarkan pohon karet dan pohon bukan karet. 53

4.6.3 Cahaya

Pengukuran bukaan kanopi dilakukan dengan metode canopy scope Brown, 2000, hemiphot dan resistor cahaya LAI-L yang dikembangkan oleh Cournac et al. 2002. Pengukuran dilakukan pada setiap sub-unit contoh di bagian tengah lingkaran sub plot di sepanjang garis transek yang sama dengan garis transek untuk survei jenis anakan dan struktur tegakan. Pengukuran dengan tiga metode yang berbeda dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan dari masing-masing alat yang digunakan karena masing–masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode canopy scope mudah dan sangat praktis dipakai di lapangan akan tetapi data yang dihasilkan kurang akurat. Metode dengan memakai Hemiphot sangat tidak praktis di lapangan akan tetapi data yang dihasilkan lebih akurat. Sedangkan metode LAI-L merupakan pertengahan antara kedua metoda baik dalam hal kepraktisan penggunaan di lapangan maupun keakuratan data yang diperoleh. Pada penelitian ini data yang dihasilkan oleh metode hemiphot dipakai sebagai pembanding bagi kedua metode lainnya. Untuk metode canopy scope, data yang dicatat adalah jumlah titik yang masuk pada lempengan mika empat persegi yang berisi 5 x 5 buah titik. Alat ini diarahkan pada gap kanopi paling besar dengan sudut minimal 45 pad setiap sub plot. Untuk menjaga keseragaman ukuran, jarak antara mata dengan titik pusat alat ditentukan sebesar 20 cm. Metode ini adalah yang paling mudah dilakukan dan murah dari segi biaya pelaksanaan akan tetapi sangat sensitif terhadap pengamat. Walaupun demikian pengujian yang dilakukan oleh Azhima 2001 untuk melihat kesesuaian antara indeks canopy scope dengan nilai bukaan kanopi yang dihasilkan dari hemiphot pada tiga besar sudut yang berbeda, nilai R 2 yang didapat cukup tinggi yaitu sebesar 0.5. Hemiphot akan menghasilkan nilai bukaan kanopi dengan presisi yang lebih baik dari metode canopy scope dan LAI-L. Metode hemiphot dilakukan dengan mengambil foto secara vertikal dengan kamera yang memakai lensa hemisferikal hemisferical lens. Untuk mendapatkan hasil yang baik, foto harus diambil pada waktu pagi sekali, atau saat cuaca agak mendung atau pada waktu sore hari saat matahari hampir tenggelam sehingga refleksi sinar dari daun atau kanopi tidak mempengaruhi hasil foto. Metode LAI-L dilakukan dengan memakai sebuah resistor cahaya yang dihubungkan dengan lensa hemisferikal hemisferical lens dan monitor untuk 54 menampilkan nilai tahanan cahaya R. Metoda ini pada prinsipnya adalah membandingkan jumlah cahaya yang terukur di bawah kanopi dengan cahaya yang terdapat di atas kanopi. Yang harus diperhatikan pada saat memasang alat ini adalah lensa tidak boleh diarahkan langsung pada sumber cahaya yang ada pada gap kanopi dan sebaiknya pengukuran dilakukan pada saat angin sedang tenang. Waktu pengukuran adalah antara pukul 11.00 hingga 13.00 dengan maksud untuk mengurangi variasi yang disebabkan oleh sudut datang cahaya. Pada setiap sub-plot besarnya nilai R dirata-ratakan dari enam kali pengulangan.

4.6.4 Tanah