108
5.1.3.2. Keragaman Beta di Agroforest Karet dan Hutan
Plot agroforest karet yang dipilih untuk dihitung indeks keragaman beta Whittaker ß
w
adalah plot yang memiliki jumlah sub-plot sebanyak 10 luas: 282,6 m
2
. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi bias yang berasal dari ketidakseragaman ukuran sampling. Indeks keragaman beta Whittaker ß
w
dihitung untuk seluruh kombinasi pasangan plot di hutan dan agroforest karet di lokasi Semambu, Tanah Tumbuh, Rantau Pandan dan Muara Kuamang. Plot
BSER1 dan plot BSER2 yang merupakan kebun karet gagal tanam yang membentuk semak belukar yang berlokasi di Semambu, dimasukkan ke dalam
kelompok plot agroforest karet. Tabel 5.25 menyajikan jumlah plot contoh yang dipakai dan nilai indeks keragaman beta Whittaker yang diperoleh di hutan dan
agroforest karet di lokasi Semambu, Tanah Tumbuh, Rantau Pandan dan Muara Kuamang.
Tabel 5.25 Jumlah plot dan nilai indeks keragaman beta Whittaker ß
w
di hutan dan agroforest karet berdasarkan lokasi
Lokasi Semambu
Tanah Tumbuh Rantau Pandan
Muara Kuamang Jumlah plot
Agroforest karet 8 28 pasang
8 28 pasang 37 666 pasang
6 15 pasang Hutan
4 6 pasang 3 3 pasang
20 190 pasang -
Indeks keragaman beta Whittaker ß
w
Agroforest karet 0.6251±0.0840
a
0.6285±0.0753
a
0.6303±0.0765
b
0.669±0.0841 Hutan
0.7650±0.0934
b
0.7447±0.1038
a
0.6003±0.0848
a
-
Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf uji 1 Tukey HSD
Hutan di Semambu memiliki nilai ß
w
rata-rata lebih tinggi secara nyata dibandingkan dengan agroforest karet. Sedangkan hutan di Rantau Pandan
memiliki nilai ß
w
rata-rata lebih rendah secara sangat nyata dibandingkan dengan agroforest karet. Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai ß
w
antara hutan dengan agroforest karet di Tanah Tumbuh pada taraf uji yang sama, namun pada taraf uji
5 hutan lebih tinggi secara nyata dibandingkan agroforest karet. Tidak ada perbedaan secara nyata nilai rata-rata ß
w
pada agroforest karet di keempat lokasi. Sebaliknya dengan hutan, nilai rata-rata berbeda nyata
109 p0.05 pada ketiga lokasi. Nilai ß
w
paling tinggi terdapat di hutan Semambu diikuti oleh hutan Tanah Tumbuh dan yang paling rendah terdapat di hutan
Rantau Pandan.
5.1.4. Ekologi Regenerasi Anakan Tumbuhan Berkayu