58
4.7 Analisis Data
Analisis data dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama mengkaji kekayaan dan keragaman jenis anakan pada tingkat plot di agroforest karet dan
hutan beserta beberapa faktor karakteristik habitat yang mempengaruhinya. Bagian kedua mengkaji kekayaan jenis, keragaman jenis dan kemiripan jenis
anakan pada tingkat lokasidesa dan lanskap di agroforest karet dan hutan dengan melihat pengaruh faktor jarak dan lokasi serta keragaman beta pada
setiap lokasi. Sedangkan bagian ketiga mengkaji ekologi regenerasi anakan tumbuhan berkayu berdasarkan faktor cahaya, tanah dan pemencar biji pada
agroforest karet dan hutan.
4.7.1 Kekayaan dan Keragaman Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu di Agroforest Karet dan Hutan serta Pengaruh Faktor Karakteristik
Habitat
4.7.1.1 Kekayaan dan Keragaman Jenis, Kurva Akumulasi Jenis dan Indeks Kemiripan Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu
Berdasarkan data yang diperoleh pada survei jenis anakan, dihitung jumlah jenis, indek kekayaan jenis dan indeks keragaman jenis. Selain itu juga
dilihat bentuk kurva akumulasi jenis dan indeks kemiripan jenis.
1. Indeks Kekayaan dan Keragaman Jenis Anakan
Untuk menentukan jenis indeks yang paling tepat dan sesuai dengan data dan tujuan studi, terlebih dahulu harus diketahui dasar teori yang melandasi
setiap indeks. Selain itu untuk membandingkan keefektifan antar indeks juga perlu diketahui performance dan karakteristik dari setiap indeks terhadap beberapa
indikator. Tabel 4.5 berikut adalah performance beberapa jenis indeks keragaman jenis yang umum dipakai yang dikutip dari beberapa sumber Magurran,1998;
Krebs, 1989; Baev dan Penev, 1995; Lande, 1996.
59 Tabel 4. 5
Performan beberapa ukuran keragaman yang digunakan pada penelitian
Kemampuan untuk membedakan
discriminant ability Sensifitas
terhadap ukuran contoh
Bias terhadap Tingkat
pemakaian Fisher a log series
Bagus Rendah
Kekayaan jenis Umum
? log normal Bagus
Moderat Kekayaan jenis
Jarang S jumlah jenis
Bagus Tinggi
Kekayaan jenis Umum
Indeks Margalef Bagus
Tinggi Kekayaan jenis
Jarang Rarefaction Coleman
Bagus Rendah
Kekayaan jenis Jarang
Indeks Shannon Moderat
Moderat Kekayaan jenis
Umum Indeks probabilitas Simpson
Moderat Moderat
Dominansi Umum
Indeks resiprokal Simpson Moderat
Rendah Dominansi
Umum Indeks Berger-Parker
Tidak bagus Rendah
Dominansi Jarang
Menurut Lande 1996 suatu ukuran keragaman diversitas yang ideal adalah yang non parametrik dan akurat secara statistik sehingga bersifat netral
dan tidak bergantung pada asumsi distribusi kelimpahan jenis tertentu seperti pada model log series, log normal dan broken stick. Selain itu juga diharapkan
memiliki bias dan varian sampling yang kecil. Ciri ukuran keragaman ideal lainnya adalah concavity yang berarti keragaman total di dalam suatu set komunitas yang
sudah digabung pool akan sama atau melebihi rata-rata keragaman di dalam masing-masing komunitas. Lande berpendapat bahwa, di antara indeks
keragaman yang non parametrik yang umum dipakai seperti S, indeks probabilitas Simpson dan indeks Shannon, estimator keragaman yang memiliki ketiga karakter
ideal seperti yang dijelaskan di atas adalah indeks probabilitas Simpson. Selain itu keuntungan lain dari indeks probabilitas Simpson adalah jika dibagi-bagi
partition menjadi komponen keragaman di dalam within komunitas dan di antara among komunitas, nilainya berkoresponden dengan keragaman a dan ß
serta berkoresponden juga dengan analisa varian dan dapat dipakai untuk menentukan kemiripan antar komunitas. Walaupun demikian Oksanen 2004
berpendapat bahwa, pada dasarnya semua indeks keragaman yang menggabungkan komponen kekayaan richness dan kemerataan evenness,
secara sederhana dapat dilihat hanya sebagai suatu ukuran varian dari kelimpahan jenis. Namun Hulbert dan beberapa ahli ekologi yang lain tetap
berpendapat bahwa indeks probabilitas Simpson secara ekologi lebih baik daripada indeks keragaman Shannon karena mewakili probabilitas dua individu
yang diambil contohnya, yang merupakan jenis yang berbeda sehingga indeks ini memiliki arti penting dalam ekologi.
60 Selain pertimbangan seperti yang diuraikan di atas, pemilihan indeks pada
penelitian ini juga dilihat berdasarkan korelasi antar indeks. Berdasarkan nilai korelasi tersebut kemudian ditentukan indeks yang akan dipilih yang dapat
mewakili dengan baik indeks-indeks lain. Untuk indeks kekayaan jenis, yang dihitung adalah rarefaction Coleman. Sedangkan untuk menentukan keragaman
jenis, indeks yang dihitung adalah indeks resiprokal Simpson, indeks keragaman Simpson probabilitas Simpson, indeks informasi keragaman Shannon serta
indeks alpha. Indeks resiprokal Simpson, indeks keragaman Simpson dan indeks Shannon adalah indeks non parametrik sedangkan indeks
α indeks log seri
Fischer adalah indeks parametrik Lande, 1996. Penghitungan indeks kekayaan dan keragaman jenis ini sebagian dilakukan dengan memakai perangkat lunak
Biodiv versi 5.1 Baev Penev, 1995 dan sebagian yang lainnya dihitung dengan program excel.
Tabel 4.6 berikut adalah korelasi antar keenam ukuran kekayaan dan keragaman jenis berdasarkan pada data yang didapatkan pada penelitian ini. Dari
nilai korelasi terlihat, rarefaction Coleman memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi 0.8 dengan S, resiprokal Simpson, Fischer alpha dan indeks Shannon kecuali
dengan probabilitas Simpson. Berdasarkan pada nilai korelasi ini, rarefaction Coleman dianggap cukup mewakili keempat indeks kekayaan dan keragaman
jenis yang lain. Karena indeks probabilitas Simpson memperlihatkan nilai korelasi yang cukup kecil dengan rarefaction Coleman, akan tetapi memiliki kelebihan-
kelebihan seperti yang diuraikan di atas, maka indeks probabilitas Simpson juga dipilih bersama dengan rarefaction Coleman untuk mewakili parameter kekayaan
dan keragaman jenis pada penelitian ini.
Tabel 4. 6 Nilai korelasi beberapa indeks kekayaan dan keragaman jenis
S Resiprokal
Simpson Indeks
Shannon Probabilitas
Simpson Alpha
Rarefaction Coleman
S 1.000
Resiprocal Simpson 0.778 1.000
Indeks Shannon 0.797
0.876 1.000
Prob_Simpson 0.444
0.661 0.866
1.000 Alpha Fischer
0.950 0.820
0.828 0.493
1.000 Rarefaction
Coleman 0.912
0.823 0.906
0.618 0.970
1.000
Berikut ini adalah formula yang digunakan untuk menghitung rarefaction Coleman dan probabilitas Simpson.
61 1. Rarefaction Coleman
Rarefaction Coleman dipakai untuk mengestimasi jumlah jenis yang diharapkan jika ukuran sampel luas area contoh atau jumlah individu
diseragamkan. Metoda ini mengasumsikan bahwa individu terdistribusi secara random di antara plot contoh. Pada penelitian ini jumlah individu yang dipakai
untuk mengestimasi kekayaan jenis pada setiap plot diseragamkan pada angka 200. Adapun bentuk persamaan rarefaction Coleman adalah sebagai berikut:
∑
=
− −
=
S i
n m
i
n m
S s
1
1
S
m
= jumlah jenis yang harapkan ada pada suatu ukuran sampling tertentu S
= jumlah jenis yang teramati M
= ukuran sampling yang distandarkan jumlah individu atau area n
i
= jumlah individu jenis ke-i dan n adalah total individu seluruh jenis per unit contoh
2. Indeks Probabilitas Simpson Indeks keragaman resiprokal Simpson atau sering juga disebut sebagai
indeks N
2
Hill, dituliskan dalam bentuk 1 λ
sedangkan probabilitas Simpson adalah 1-
λ , dimana nilai
λ didapatkan dari persamaan berikut:
∑
− −
= 1
1 N
N n
n
i i
λ
n
i
adalah jumlah individu jenis ke-i dan N adalah jumlah total individu dari seluruh jenis.
2. Kurva Akumulasi Jenis