56 sama kemudian dicampur rata lalu di keringanginkan dan dikemas dalam kantong
plastik masing-masing seberat 500 gram. Contoh ini kemudian dikirim ke Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanah dan Agroklimat PUSLITTANAK untuk dianalisa. Untuk analisis tekstur tanah dihitung persentase pasir, debu dan liat pada
semua tingkat kedalaman 0-10cm, 20-30cm dan 50-60cm. Sedangkan analisis kimia tanah parameter yang dihitung adalah tingkat kemasaman tanah pH H
2
O dan pH KCl , C, N dan rasio CN, P potensial P
2
O
5
HCl 25, K potensial K
2
O HCl 25, P tersedia P
2
O
5
Bray1, K tersedia K
2
O Morgan, kapasitas tukar kation Ca, Mg, K, Na dalam NH
4
-Acetat 1N, pH 7, kemasaman dapat tukar Al
3+
dan H
+
KCl 1N dan persentase kejenuhan basa. Analisis kimia tanah hanya dilakukan pada kedalaman 0-10 cm saja.
4.6.5 Umur dan Asal Vegetasi Agroforest Karet
Umur agroforest karet ditentukan melalui wawancara dengan petani pemilik. Untuk mendapatkan data yang akurat bagi agroforest karet yang sudah
berpindah tangan dari pemilik pertama karena diwariskan atau dijual, diusahakan untuk mewawancarai semua orang yang pernah berhubungan dengan agroforest
karet tersebut. Selain dari wawancara, informasi umur agroforest karet cocokkan kembali dan diperiksa ulang dengan informasi berdasarkan citra satelit Landsat
ETM dan SPOT4 seri waktu 1973, 1988, 1993, 1999 dan 2000. Sedangkan untuk asal vegetasi agroforest karet, informasinya didapatkan dari petani pemilik,
penyadap dan tetua desa yang mengerti sejarah kebun karet di desanya. Informasi ini juga akan diperiksa ulang dengan informasi dari citra satelit Landsat
ETM dan SPOT4 dengan seri waktu yang sama.
4.6.6 Intensitas Manajemen Agroforest Karet
Data manajemen agroforest karet yang dilakukan oleh petani didapatkan melalui wawancara dengan petani pemilik agroforest karet dan penyadap.
Wawancara dilakukan dengan metoda interview terbuka. Pertanyaan yang diajukan antara lain adalah sejarah pembuatan agroforest karet, manajemen
pembersihan semak dan gulma di agroforest karet, jumlah siklus penanaman dan rencana ke depan. Pada saat di lapangan juga dicatat status penyadapan pohon
57 karet yang dibagi menjadi masih disadap, tidak disadap tetapi ada bekas sadapan
dan belum disadap.
4.6.7 Kelompok Pemencar Biji
Jenis agen pemencar biji ditentukan dengan menghubungkan karakter morfologi buah setiap jenis anakan dengan sindrom morfologi yang sesuai
dengan agen pemencar biji. Data morfologi buah dan sindrom morfologi buah menurut agen pemencar biji didapatkan berdasarkan kajian literatur. Agen-agen
pemencar biji tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu zookhori-jauh, zookhori-dekat, anemokhori dan autokhori Tabel 4.4. Setiap
jenis anakan kemudian dikelompok-kelompokkan berdasarkan kelompok agen pemencar bijinya. Bagi jenis yang tidak diketahui jenis pemencar bijinya karena
tidak tersedia informasi yang cukup diberi kode NA not available information.
Tabel 4. 4 Pengelompokan agen pemencar biji
Kelompok pemencar biji
Perkiraan jarak
pencaran Sindrom morfologi buah
Agen pemencar
Zoochory_jauh 100 m
berdaging salut biji atau aril, sarcotesta, buah flesh atau baccate atau drupaceous, memiliki rasa
asam atau manis, buah berwarna terang pada saat matang, berbau saat matang, pulp buah lembut
ataupun agak keras, buah terdapat pada batang, pericarp tebal, buah berry, memiliki salut biji yang
tidak keras, biji memiliki pelindung yang keras supaya tidak tercerna ketika berada dalam saluran
pencernaan agen pemencar. Burung,
kelelawar, primata dan
mamalia lain
Zoochory_dekat 100 m
acorn, nut, hard, buah kering yang memiliki pelindung biji yang keras: pyxidia pada
Lecythidaceae, jenis buah polong dan nut, buah berry kecil yang merupakan tipe buah yang
disebarkan oleh burung. Rodensia dan
mamalia yang hidup di
permukaan tanah
Anemochory 100 m
Diaspora kecil dan ringan;ballons; diaspora plum;diaspora bersayap samara; buah kering yang
bersayap atau mirip sayap;buah berukuran kecil. Angin
Autochory 100 m
Ukuran buah besar, biji besar, buah kering yang pecah dengan melontarkan biji, buah yang beracun
ataupun beresin, biji hanya bisa disebarkan disekitar pohon induk dengan jarak pencar maksimal 30-50
m. Gravitasi bumi
dan pelontaran biji saat buah
kering pecah di udara.
58
4.7 Analisis Data