Kemiripan Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu antara Agroforest Karet dengan Hutan

79 Tabel 5. 6 Sepuluh marga anakan yang paling melimpah dan sering ditemui berdasarkan nilai indeks penting di agroforest dan hutan Agroforest karet Hutan Urutan jenis Marga Kelimpahan anakan ha -1 Marga Kelimpahan anakan ha -1 1 Hevea Euph. 785 Agrostistachys Euph. 1164 2 Psychotria Rub. 569 Diospyros Eben. 1135 3 Syzygium Myrt. 504 Syzygium Myrt. 563 4 Fordia Fab. 440 Fordia Fab. 417 5 Anisophyllea Rhiz. 387 Shorea Dipt. 416 6 Aporusa Euph. 348 Santiria Burs. 382 7 Mallotus Euph. 337 Calophyllum Clus. 286 8 Macaranga Euph. 334 Koilodepas Euph. 256 9 Leptonichia Sterc. 300 Artocarpus Mor. 247 10 Archidendron Fab. 267 Mallotus Euph. 227 Keterangan: Tulisan dalam kurung adalah singkatan nama suku Burs. = Burseraceae, Clus. = Clusiaceae, Dipt. = Dipterocarpaceae, Eben. = Ebenaceae, Euph. = Euphorbiaceae, Fab. = Fabaceae, Mor. = Moraceae, Myrt. = Myrtaceae, Rhiz. = Rhizophoraceae, Rub. = Rubiaceae, Sterc.= Sterculiaceae. Pada tingkat suku, vegetasi anakan di agroforest karet didominasi berturut-turut oleh suku Euphorbiaceae jarak-jarakan, Rubiaceae kopi-kopian, Fabaceae kacang-kacangan, Myrtaceae jambu-jambuan, Rhizophoraceae bakau-bakauan, Moraceae beringin-beringinan, Sterculiaceae kelumpang- kelumpangan, Annonaceae kenanga-kenangaan, Burseraceae kenari- kenarian dan Proteaceae. Sedangkan di hutan, anakan suku meranti-merantian Dipterocarpaceae masih mendominasi. Sedangkan urutannya berturut-turut adalah suku Euphorbiaceae jarak-jarakan, Ebenaceae eboni-ebonian, Fabaceae kacang-kacangan, Dipterocarpaceae meranti-merantian, Myrtaceae jambu-jambuan, Burseraceae kenari-kenarian, ClusiaceaeGuttiferae manggis-manggisan, Lauraceae medang-medangan, Rubiaceae kopi-kopian dan Annonaceae kenanga-kenangaan.

5.1.1.2 Kemiripan Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu antara Agroforest Karet dengan Hutan

Dari total 646 jenis anakan tumbuhan berkayu yang ditemukan di hutan, sebanyak 405 jenis atau 62.69 di antara jenis tersebut ditemukan beregenerasi di agroforest karet. Pada tingkat marga, dari total 230 marga yang ditemukan di hutan, 191 marga atau 83.04 di antaranya beregenerasi di agroforest karet. 80 Sedangkan pada tingkat suku, dari total 68 suku yang ditemukan di hutan, 64 suku atau 94.12 di antaranya juga beregenerasi di agroforest karet. Tabel 5.7 berikut menyajikan jumlah jenis, marga dan suku anakan tumbuhan berkayu di agroforest karet dan hutan serta indeks kemiripan jenis, marga dan suku anakan tumbuhan berkayu antara agroforest karet dengan hutan. Jika kemiripan jenis hanya didasarkan pada hadir tidaknya jenis anakan di agroforest karet dan hutan indeks Jaccard, besarnya kemiripan jenis antara agroforest karet dengan hutan adalah 0.44. Sedangkan jika kemiripan jenis dihitung dengan memasukkan unsur kelimpahan jenis Morishita-Horn, besarnya kemiripan antara agroforest karet dengan hutan menjadi lebih rendah, yaitu 0.185. Dari tabel terlihat, nilai indeks kemiripan semakin meningkat dengan meningkatnya tingkat takson. Tabel 5. 7 Jumlah jenis, marga dan suku anakan tumbuhan berkayu berdasarkan tempat ditemukan serta indeks kemiripan jenis, marga dan suku anakan tumbuhan berkayu antara agroforest karet dengan hutan Jumlah anakan dan indeks kemiripan jenis anakan antara agroforest karet dengan hutan Jenis Marga Suku Jumlah anakan Hanya terdapat di hutan saja 241 39 4 Terdapat di hutan dan di agroforest karet 405 191 64 Hanya terdapat di agroforest karet saja 284 52 8 Total 930 282 76 Indeks kemiripan antara hutan dengan agroforest karet Jaccard 0.44 0.68 0.84 Morishita-Horn 0.185 0.34 0.84 Gambar 5.4 membandingkan keberadaan dan indeks nilai penting INP jenis anakan tumbuhan berkayu antara hutan dengan agroforest karet untuk 15 jenis anakan paling dominan yang terdapat di hutan. Di antara ke-15 jenis paling dominan di hutan tersebut, tidak ada satu individupun yang ditemukan di agroforest karet untuk jenis Agrostistachys sp1 tapus, Canarium cf pulcherrimum kedondong, H. nigra merawan, Kokoona littoralis kayu minyak, Syzygium attenuata kelat, Shorea parviflora meranti dan Syzygium antisepticum kelat Ketujuh jenis ini umumnya adalah pohon berukuran besar penghasil kayu perdagangan kecuali Agrostistachys sp1. Sedangkan jenis F. nivea sebekal, M. moritzianus tarak dan Archidendrron bubalinum kabau, indeks nilai penting di 81 agroforest karet malah lebih tinggi dibandingkan dengan hutan. Ketiga jenis ini merupakan pohon kecil dengan ketinggian tidak lebih dari 10 m. 2 4 6 8 10 12 Ag ro stis tac hy s s p1 D ios py ro s w all ich ii Fo rd ia niv ea Sa nti ria ru big ino sa Ko ilo de pa s lon gif oli um M all otu s m or itz ian us Ca lop hy llum cf pu lch er rim um Ar toc ar pu s s p2 Ho pe a nig ra Ko ko on a litto ra lis Sc ap hiu m m ac rop od um Ar ch ide nd ro n b ub alin um Sy zy giu m a tte nu ata Sh or ea p ar vif oli a Sy zy giu m an tise pti cu m Hutan Agroforest karet Gambar 5.4 Lima belas jenis anakan yang paling tinggi indeks nilai penting di hutan dibandingkan dengan agroforest karet Pada tingkat suku, ada empat suku yang hanya ada di hutan akan tetapi tidak ditemukan di agroforest karet yaitu, suku Araucariaceae damar-damaran, Podocarpaceae jamuju-jamujuan, Santalaceae cendana-cendanaan dan Saxifragaceae Gigil-gigilan. Masing-masing suku ini hanya memiliki satu jenis saja yaitu Agathis dammara Araucariaceae, Podocarpus neriifolius Podocarpaceae, Scleropyrum wallichianum Santalaceae dan Polyosma integrifolia Saxifragaceae. Semua jenis tersebut memiliki ukuran batang yang besar dan merupakan penghasil kayu perdagangan yang cukup penting. Sedangkan suku yang hanya ditemukan di agroforest karet akan tetapi tidak ditemukan di hutan ada delapan suku, yaitu Araliaceae mangkok-mangkokan, Daphniphyllaceae, Dichapetalaceae, Gesneriaceae, Leeaceae mali-malian, Piperaceae sirih-sirihan, Staphyllaceae dan Urticaceae jelatang-jelatangan. Umumnya anggota suku tersebut adalah jenis tumbuhan berkayu yang berukuran kecil, sering ditemui tumbuh di tempat yang terbuka dan termasuk jenis pionir. 82 5.1.1.3 Jenis-Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu yang Dilindungi dan Langka yang Beregenerasi di Agroforest Karet dan Hutan Untuk menarik perhatian dunia terhadap penyelamatan jenis yang terancam punah, IUCNSSC World Conservation UnionSpecies Survival Comission menetapkan beberapa kategori keterancaman jenis yaitu, punah extinct, punah di alam extinct in the wild, kritis critically endangered, genting endangered, rentan vulnerable, dan resiko rendah lower risk. Tabel 5.8 menyajikan jenis anakan tumbuhan berkayu yang termasuk ke dalam kategori tersebut, yang ditemukan beregenerasi di agroforest karet dan hutan. Tabel 5.8 Jenis anakan dan nilai INP masing-masing jenis di agroforest karet dan hutan yang termasuk kategori kritis, genting dan rentan menurut IUCNSSC Jenis Nama lokal Kategori IUCN INP di hutan INP di agroforest karet Dipterocarpus gracilis Dipt. Keruing Kritis 0.663 - Dipterocarpus grandiflorus Dipt. Keruing Kritis 0.109 - Hopea nigra Dipt. Merawan Kritis 1.730 - Parashorea aptera Dipt. Tebalun Kritis 0.644 0.024 Parashorea lucida Dipt. Tebalun Kritis 0.218 0.102 Shorea johorensis Dipt. Meranti Kritis 0.045 - Anisoptera costata Dipt. Mersawa Genting 0.099 - Anisoptera laevis Dipt. Mersawa Genting 0.625 0.024 Shorea bracteolata Dipt. Meranti Genting 0.045 - Shorea leprosula Dipt. Meranti Genting 0.073 0.037 Vatica lowii Dipt. Resak Genting 0.064 - Vatica stapfiana Dipt. Resak Genting 0.607 - Agathis dammara Arauc. Damar Rentan 0.090 - Eusideroxylon zwageri Laur. Bulian Rentan 0.520 - Aglaia angustifolia Meliac. Langsat kero Rentan 0.136 - Aquilaria malaccensis Thym. Gaharu Rentan 0.045 1.086 Gonystylus macrophyllus Thym. Ramin Rentan - 0.190 Keterangan: Tulisan dalam kurung adalah singkatan nama suku Dipt. = Dipterocarpaceae, Arauc. = Araucariaceae, Laur.= Lauraceae, Meliac. = Meliaceae, Thym. = Thymelaeaceae. Selain IUCNSSC, Indonesia juga telah menetapkan beberapa jenis pohon sebagai jenis yang dilindungi melalui perangkat undang-undang yang berlaku Noerdjito dan Maryanto, 2001. Jenis-jenis tersebut adalah Dyera costulata jelutung dan Eusideroxylon zwageri bulian yang hanya ditemukan di hutan serta Fagraea fragrans tembesu yang hanya ditemukan di agroforest karet. Sedangkan Durio zibethinus durian, Scorodocarpus borneensis kulim, 83 Palaquium gutta balam merah dan Styrax benzoin kemenyan ditemukan pada kedua tipe vegetasi, baik di agroforest karet maupun hutan. Ketujuh jenis tersebut ditetapkan sebagai jenis yang dilindungi di Indonesia oleh SK Mentan No. 54KptsUm21972. UNEP-WCMC 2006 dan Whitmore dan Tantra 1986 juga menyatakan bahwa jenis Sindora sumatrana keranji putih batang dan Gonystylus acuminatus ramin merupakan jenis endemik Sumatera yang juga sedang terancam kelestariannya. Kedua jenis ini ditemukan beregenerasi di hutan sedangkan di agroforest karet hanya ditemukan jenis Sindora sumatrana saja.

5.1.2. Karakteristik Habitat Agroforest Karet dan Hutan