4.7.3 Alat tangkap pukat cincin purse seine
4.7.3.1 Kapal pukat cincin
Jumlah dan perkembangan pukat cincin di provinsi Maluku selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8,92 . Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi perikanan ialah dengan mengunakan alat-alat penangkapan yang dalam pengoperasiannya dapat
menangkap ikan dalam jumlah yang besar. Alat tangkap yang memiliki karakteristik demikian adalah pukat cincin purse seine. Pukat cincin purse
seine ini merupakan jaring yang dioperasikan dengan jalan melingkari gerombolan ikan yang bergerombol yang menjadi tujuan penangkapan.
Pemanfaatan sumberdaya perikanan melalui kegiatan penangkapan ikan dengan pukat cincin purse seine ditujukan untuk menangkap ikan pelagis kecil
dan ikan pelagis besar. Dengan demikian pengembangan jenis alat tangkap ini, selain dengan mempertimbangkan penerapan teknologi penangkapan ikan berupa
desain dan konstruksi unit penangkapan, daerah penangkapan, dan kesiapan sumberdaya manusia nelayan, harus pula sesuai dengan ketersediaan potensi
sumberdaya ikan yang ada. Nelayan-nelayan di Kota Ambon yang memiliki pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan operasi penangkapan dengan pukat cincin purse seine yang tujuan utama penangkapannya adalah ikan pelagis kecil. Armada-armada pukat
cincin ini beroperasi di perairan Teluk Ambon Bagian Luar dan Pesisir Selatan Pulau Ambon ini bukan seluruhnya adalah milik nelayan-nelayan dari desa-desa
yang ada di Kota Ambon, tetapi sebagian besar adalah milik pengusaha atau nelayan yang memiliki modal besar yang menitipkan unit penangkapannya untuk
dikelola oleh nelayan-nelayan ini. Armada-armada penangkapan yang ada sekarang ini berkemampuan jelajah
yang relatif rendah yakni hanya dapat melakukan kegiatan operasi penangkapan dalam rentang waktu sehari atau setiap trip penangkapannya hanya dapat
dilakukan maksimal dalam waktu satu hari one day fishing. Pukat cincin yang digunakan oleh nelayan di perairan Maluku berdasarkan
konstruksinya terdiri dari pukat cincin tipe Jepang satu kapal. Desain pukat cincin di Maluku dengan panjang antara 250 sampai 350 meter dan lebar jaring 50
sampai 75 meter digunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil, sedangkan kapal yang digunakannya dianggap belum cocok dengan ukuran jaring yang digunakan
sehingga perlu diperbaharui modifikasi, ukuran, alat bantu penangkapan, serta peralatan navigasi pada kapal tersebut. Hal ini disebabkan karena kapal pukat
cincin yang beroperasi di perairan Maluku mempunyai ukuran panjang dengan lebar yang seimbang dengan ukuran jaring yang dipakai sehingga pada saat
operasi penangkapan perlu ada penyeimbangan di sebelah sisi kiri atau kanan kapal untuk mengimbangi ABK yang menarik jaring. Pada saat ini kapal pukat
cincin juga sangat diminati oleh nelayan di daerah ini karena disamping menguntungkan juga membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga perlu
penanganan yang serius sehingga sumberdaya yang ada dapat dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal. Spesifikasi kapal pukat cincin dan arahan
penyempurnaannya dapat ditunjukkan pada Tabel 61 Tabel 61 Spesifikasi kapal pukat cincin dan arahan penyempurnaannya
Spesifikasi lama Kelemahan
Spesifikasi baru Kondisi positif yang
diharapkan
1 Ukuran kapal kecil P = 18,25 m, L = 2,75 m, T = 1,95m
Pekerjaan pelaksanaan Operasi
penangkapan tidak efektif
1 Ukuran kapal diperbesar P = 20,07 m, L = 3,01 m, T =
2,02m Pelaksanaan
operasi penangkapan dapat
berjalan dengan lancar 2Tidak dilengkapi dengan
peralatan navigasi atau peralatan keselamatan kerja di
laut Dapat menyebabkan
hilangnya nelayan di laut 3 Dilengkapi dengan
peralatan navigasi seperti life jacket dan kompas
Dapat membantu nelayan dalam
keselamatan kerja di laut 3 Tidak dilengkapi dengan
peralatan penanganan hasil tangkapan yang efektif
Hasil tangkapan hanya untuk konsumsi lokal
4Dilengkapi dengan modifikasi palka yang baru
Produk hasil tangkapan dapat di eksport
4 Mesin 40 PK 3 buah Kecepatan
kapal lebih
lambat karena tidak sesuai dengan ukuran kapal
4 Mesin 40 PK 4 buah Kecepatan kapal lebih
besar sehingga oleh gerak kapal lebih baik
Sumber: data penelitian 2009 Pembuatan kapal pukat cincin purse seiner di Maluku dirancang dan
dibuat sendiri oleh nelayan setempat pada galangan kapal rakyat. Hal ini perlu sejalan dengan pendapat Ayodhyoa 1972 bahwa pemilihan kasko dan dimensi
kapal harus disesuaikan dengan kegunaan kapal tersebut serta harus memperhitungkan proposional dimensi utama. Desain kapal pukat cincin saat ini
di perairan Maluku dapat dilihat dan modifikasi kapal pukat cincin yang diusulkan untuk dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 52, Gambar 53, dan Gambar 54
6 4
5 P
3
Gambar 52
P: 18,25 m T: 1,95 m
P: 18,25 m
1 7
2 Desain kapal p
2
pukat cincin saa
8
8
at ini di Maluku
L: 2,75 m
K 1
2
3 4
5 6
7
8
u
Keterangan: 1 Tempat operasi
2 Ruangan tempa penyimpangan
3 Palka 4 Ruangan penyi
5 Tempat mesin 6 WC
7 Tempat pemant
gerombolan ika 8 Ruangan tempa
haluan i penangkapan
at alat tangkap
mpanan BBM tauan
an at jangkar
126
86
G
L:3,1 m
4 6
Gambar 53 Mod
Gambar 54
3 1
2 1
2
difikasi prototip
4 Modifikasi pr
P: 20,7
1 1
5 7
8
pe kapal pukat c
ototipe kapal pu
7 m
2
cincin pandang
ukat cincin pan gan dari samping
ndangan dari ata
Keter
1 Tem 2 Tem
3 Tem 4 Tem
5 Tem 6 WC
7 Tem 8 Tem
T: 2,20
g yang diusulk
as yang diusulk
rangan:
mpat penampungan mpat peralatan alat
mpat penyimpanan mpat mesin
mpat winch
C mpat kegiatan oper
mpat pemantauan g
kan untuk dikem
kan dikembang
n hasil tangkapan tangkap
bahan bakar
rasi penangkapan gerombolan ikan
mbangkan
gkan
Pekerjaan yang pertama dilakukan adalah pemilihan material yang akan digunakan. Ada beberapa jenis kayu yang biasanya digunakan pada pembangunan
kapal pukat cincin di Maluku sesuai dengan peruntukannya, antara lain: kayu jati Tectona grandis, gofasa Vitex cotassus Reinw, dan kayu merbau Instia spp.
Rancangan kapal harus memperhatikan platform perencanaannya tujuan dan proses penangkapan serta rancangan umum yang menampilkan tataletak kapal
secara lengkap. Iskandar 1990, mengatakan bahwa tujuan pembuatan gambaran umum
adalah guna penentuan ruang kapal secara umum. Gambar ini terdiri dari beberapa bagian yakni gambar tampak samping, tampak atas, tampak depan, serta
tampak belakang. Gambar tampak samping menunjukkan tata ruang kapal dari buritan hingga bagian bawah dek, yang terdiri dari ruang mesin, ruang palka ikan,
ruang peralatan dan dapur sedangkan tampak atas menunjukkan tata ruang diatas dek yang terdiri dari ruangan dibagian buritan yang berfungsi sebagai ruang
kemudi dan ruang akomodasi dan tampak belakang dan depan untuk menentukan bentuk badan kapal. Kebutuhan material kayu untuk pembuatan 1 satu unit kapal
pukat cincin disajikan pada Tabel 62 Tabel 62 Kebutuhan material kayu untuk pembuatan 1 satu unit kapal pukat
cincin purse seiner
No Peruntukan Ukuran
PxLxT Jumlah
1 Lunas
20,07m x 22 cm x 18 cm 1 potong
2 Pondasi motor
10 cm x 90 cm x 3 cm 1 potong
3 Papan rata
3,5 cm x 20 cm x 3 cm 4 m
3
4 Senta 7 cm x 18 cm x 22 cm
4,5 m
3
5 Siweng 18 cm x 25 cm x 6 m
1 potong 6 Papan
putar 10 cm x 20 cm x 2 m
1 m
3
7 Papan putar
10 cm x 20 cm c 1,5 m 5 m
3
8 Papan tindis
8 cm x 25 cm x 3 m 1 m
3
9 Papan dek
3,5 cm x 25 cm x 3 m 3 m
3
10 Rangka poro
6 cm x 15 cm x 3 m 1 m
3
11 Rangka poro
6 cm x 15 cm x 3,5 m 1 m
3
12 Tiang gawang
10 cm x 20 cm x 4 m 1 m
3
13 Papan les
8 cm x 25 cm x 12 m 1 m
3
14 Papan rumah
2,5 cm x 25 cm x 3 m 1 m
3
15 Kayu gading
Sesuai Bentuk 6 m
3
16 Gading + tajong
10 cm x 10 cm 3 m
3
Sumber: data penelitian 2009
Selain material kayu di atas, dibutuhkan juga bahan dan alat lainnya sebagai perlengkapan dalam pembuatan kapal pukat cincin purse seine, sebagaimana
ditampilkan pada Tabel 63 Tabel 63 Kebutuhan alat dan bahan lainnya untuk pembuatan kapal pukat cincin
purse seine
No Alat dan bahan
Kebutuhan Satuan
1 Lampu gas
buterfly 20 Buah
2 Senter 6
batere 1
Buah 3
Katrol besar dia. 17 cm 2
Buah 4
Kikir limar bundar 6
Buah 5 Baut
38 600
Buah 6 Baut
12 600
Buah 7 Besi
8 mm
6 Staft
8 Paku putih 5 cm
10 Kg
9 Paku putih 7 cm
15 Kg
10 Paku putih 10 cm
10 Kg
11 Paku putih 15 cm
10 Kg
12 Paku biasa 5 cm
6 Kg
13 Paku biasa 7 cm
6 Kg
14 Paku biasa 10 cm
6 Kg
15 Kaca riben 5mm 20 cm x 25 cm
24 Potong
16 Dempul glasik
300 Kaleng
17 Dempul damar
25 Kaleng
18 Pisau dempul
scaaper 4,5 cm 1
Lusin 19
Cat minyak Glotex 200 Kaleng
20 Tinner 100
Kaleng 21
Kuas putih besar 6
Buah 22
Kuas putih sedang 6
Buah 23
Kertas amplas no. 3 5
Lusin 24
Kertas amplas no. 2,5 5
Lusin
Sumber: data penelitian 2009
4.7.3.2 Modifikasi palka kapal pukat cincin