Tabel 40 Standardisasi aspek biologi unit penangkapan ikan di perairan Maluku
No Alat Tangkap
Biologi Hasil Standarisasi
Total Rata-
rata UP
W1 W2 W3
W4 VW1 VW2 VW3 VW4 1 Pukat
cincin 0,873 30.81 3 1 0.000
0.500 0.000 0.000 35,288 4,41 4
2 Pukat pantai
0,955 225,24
3 1
0.000 0.000
0.000 1.000
31,201 3,90
5 3 Bagan
0,715 14.76 5 1 0.000 0.000 0.500 1.000 22,978 2,87
6 4 Huhate
0,946 58.909 2 3 0.600 0.750 0.500 0.000 5891,69
736,46 1 5 Pancing
tonda 0,057 393,72 2 3 1.000
1.000 1.000 1.000 402,78 50,34 3 6 Jaring
insang permukaan
0,083 720,34 2 3 0.800 1.000 1.000 1.000 727,23 90,90 2
Sumber: data penelitian 2009 Keterangan:
W1 = CPUE tahun W2 = Jumlah trip tahun
W3 = Komposisi hasil tangkapan jumlah jenis W4 = Ukuran ikan yang tertangkap skor
UP = Urutan prioritas VW1 = CPUE yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VW2 = Jumlah trip yang distandardisasi dengan fungsi nilai VW3 = Komposisi hasil tangkapan yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VW4 = Ukuran ikan yang tertangkap yang distandardisasi dengan fungsi nilai
Penilaian secara keseluruhan dari hasil analisis skoring parameter biologi, alat tangkap huhate urutan pertama dengan nilai sebesar 736,46, jaring insang
permukaan prioritas dengan nilai 90,90, dan pancing tonda diurutan ketiga dengan nilai 50,34.
4.2.2 Penilaian dan standardisasi aspek teknis
Analisis unit penangkapan pada aspek teknis sangat berkaitan dengan pengoperasian alat tangkap ikan, apakah termasuk efektif atau tidak untuk
dioperasikan. Penilaian pada aspek teknis dilakukan untuk melihat tingkat efektifitas alat tangkap untuk digunakan. Kriteria pada aspek teknis meliputi
pengoperasian alat tangkap, daya jangkau operasi, pengaruh lingkungan fisik, selektivitas alat dan penggunaan teknologi. Hasil penilaian dan standardisasi
aspek teknis unit penangkapan ikan pelagis kecil disajikan pada Tabel 41. Penilaian dan hasil standardisasi aspek teknis menunjukkan bahwa alat tangkap
pancing tonda 2,21 menduduki urutan pertama, diikuti jaring insang permukaan 2,16 diurutan kedua, dan huhate 1,94 pada posisi ketiga.
Tabel 41 Standardisasi aspek teknis unit penangkapan ikan di perairan Maluku
No Alat Tangkap
Teknis Hasil Standarisasi
Total
Rata- rata
UP
X1 X2 X3 X4 X5 VX1 VX2 VX3 VX4 VX5
1 Pukat cincin
1 5 3 1 3 1.000 0.500 0.000 0.000 0.750
15,25 1,52 4
2 Pukat pantai
1 1 5 1 1 0.000 0.000 0.000 1.000 0.000
10 1
6 3 Bagan
3 3 3 1 3 0.000 0.000 0.500 1.000 0.000
14,5 1,45 5 4 Huhate
3 5 1 3 5 0.600 0.750 0.500 0.000 0.600
19,45 1,94 3
5 Pancing tonda
3 5 1 3 5 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
22 2,21 1
6 Jaring insang
permukaan 3 5 1 5 3 0.800 1.000 1.000
1.000 0.800 21,6 2,16 2
Sumber: data penelitian 2009
X1 = Pengoperasian alat tangkap skor X2 = Daya jangkau operasi penangkapan skor
X3 = Pengaruh lingkungan fisik skor X4 = Selektivitas skor
X5 = Penggunaan teknologi skor UP = Urutan prioritas
VX1 = Metode pengoperasian alat yang distandardisasi dengan fungsi nilai VX2 = Daya jangkau unit penangkapan yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VX3 = Pengaruh lingkungan fisik terhadap alat tangkap yang distandardisasi
dengan fungsi nilai VX4 = Selektivitas yang distandardisasi dengan fungsi nilai
VX5 = Penggunaan teknologi yang distandardisasi dengan fungsi nilai
4.2.3 Penilaian dan standardisasi aspek sosial