Modifikasi prototipe unit penangkapan ikan

3.3.6 Modifikasi prototipe unit penangkapan ikan

Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas secara sistematis akurat tentang kondisi yang terjadi serta hubungan antar fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan, sehingga ini merupakan suatu metode deskriptif komparatif yang perlu di kaji untuk melihat sejauhmana perkembangan teknologi saat ini. Kebijakan pemerintah yang pro nelayan mutlak dilakukan untuk mendorong tingkat kesejahteraan nelayan kita. Beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan antara lain: 1 rendahnya tingkat penguasaan teknologi penangkapan, 2 kecilnya skala usaha 3 belum efisiennya sistem pemasaran hasil ikan dan 4 status nelayan yang sebagian besar adalah buruh, oleh karenanya pembangunan infrastruktur dan bantuan alat penangkapan ikan tepat guna serta pemasaran hasil tangkapan adalah mutlak dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan. Selain itu, harus ada payung hukum yang melindungi aktivitas penangkapan nelayan lokal serta pengaturan atau pembatasan penangkapan bagi kapal asing dan kapal-kapal besar serta harus ada undang-undang yang mengatur batas wilayah kita dengan batas wilayah teritotial negara lain. Tujuan ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas unit penangkapan yang meliputi kapal, alat tangkap dan alat bantu melalui sentuhan teknologi tepat guna sesuai kondisi lingkungan perairan dan jenis sumberdaya ikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: 1 penyusunan rancang bangun dan spesifikasi teknis kapal ikan, 2 standardisasi unit penangkapan, 3 pengembangan dan perekayasaan teknologi penangkapan ikan. Pendekatan yang akan dilakukan melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan berdasarkan karakteristik daerah penangkapan, jenis dan ketersediaan sumberdaya ikan, kemampuan nelayan, sosial dan budaya masyarakat lokal serta penerapan teknologi tepat guna ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan melalui bantuan modernisasi perahu, alat penangkapan ikan dan sarana penangkapan lainnya agar nelayan yang selama ini menggunakan peralatan tradisional mampu menjangkau wilayah perairan potensial yang lebih jauh. Penerapan iptek tersebut seyogyanya dilakukan sesuai keragaman dan karakteristik wilayah baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, serta tingkat kemampuan masyarakat setempat dalam mengadopsinya. Iptek juga berarti kemampuan rekayasa dan rancang bangun sebagai hasil daya cipta dan daya kreatif manusia. Disinilah relevansi peranan gagasan tekonologi baru untuk menumbuhkan budaya iptek yang bermuara pada tumbuhnya dinamika dalam menciptakan rakitan teknologi yang kompatibel dengan keunikan dari masing- masing wilayah. Berkembangnya iptek yang spesifik lokasi tersebut, pada gilirannya akan menghasilkan suatu pola pengembangan teknologi tepat guna yang dilandaskan pada keunggulan kompetitif wilayah, sebagai warna dan nuansa dari pengembangan perikanan tangkap di Indonesia. Sebagai komponen tentunya hanya akan berarti manakala berada dalam tatanan tertentu yang memberikan nilai tambah bagi perubahan dimensi kehidupan nelayan sehingga menjadi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat nelayan, hal ini berarti dibutuhkan suatu sistem yang tepat agar pembangunan perikanan dapat menghantarkan perikanan kepada kondisi yang tangguh, maju dan efisien. Desain teknologi tepat guna yang akan diterapkan dapat meningkatkan keterkaitan antara subsistem sehingga setiap kegiatan pada masing-masing subsistem dapat berjalan secara berkelanjutan dengan tingkat efisiensi yang tinggi. 3.3.7 Strategi pengembangan perikanan tangkap 3.3.7.1 Analisis SWOT