Isolasi dan Identifikasi Fraksi 7

86 dan 7 dan untuk analisis selanjutnya dijadikan pembanding. Fraksi 5 mempunyai daya antimikroba lebih kuat dari pada fraksi 4 yaitu 5 kali fraksi 4. Fraksi 6 yang termasuk fraksi agak besar, daya antimikrobanya hanya 2 kali fraksi 4. Dengan demikian daya antimikroba fraksi 6 lebih kecil bila dibandingkan dengan fraksi 5. Fraksi 7 yang kecil, mempunyai daya antimikroba paling kuat yaitu 20 kali fraksi 4. Menurut Naidu 2000, senyawa antimikroba dalam susu sapi laktoferin adalah protein yang terdapat pada whey protein susu. Selanjutnya 4 fraksi aktif antimikroba itu diperkirakan sesuai dengan 4 protein antimikroba pada susu sapi seperti yang dilaporkan Naidu 2000.

2. Isolasi dan Identifikasi Fraksi 7

Isolasi dan identifikasi bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen aktif dari fraksi 7 yang daya antimikrobanya paling kuat. Isolasi dan identifikasi dilakukan melalui uji kualitatif terhadap protein dan uji kuantitatif untuk menentukan berat molekul proteinnya. Karena jumlahnya yang kecil, untuk mendapatkan sampel fraksi 7 dilakukan beberapa kali fraksinasi dengan KCKT sampai mencapai 84 ml. Larutan fraksi 7 tersebut terlebih dulu dievaporasi dengan evaporator Eyela untuk menghilangkan methanol, selanjutnya dikeringkan dengan alat kering beku untuk mendapatkan produk kering dalam bentuk bubuk. Untuk analisa kualitatif protein digunakan metode Bradford Bradford 1976. Dengan metode ini secara kualitatif, fraksi 7 memberikan warna biru yang mengindikasikan positif protein. Hasil uji ini dilanjutkan dengan uji isolasi protein dengan metode elektroforesis Bollag dan Edelstein,1991 guna mendapatkan jumlah pita protein dan berat molekul. Dengan elektroforesis fraksi 7 dipisahkan kemungkinan adanya beberapa jenis protein dan kemudian ditentukan berat molekulnya dengan cara membandingkannya 87 dengan 6 jenis protein rujukan. Beberapa jenis protein standar dengan berbagai berat molekul dipakai sebagai pembanding atau protein rujukan. Keenam protein yaitu phosphorilase 6 BM : 97 kD, albumin BM : 66 kD, ovalbumin BM : 45 k D, carbonic anydrase BM : 30 kD, trypsin inhibitor BM : 20,1 kD dan lactalbumin BM : 14,4 kD sesuai metode dari Pharmacia Biotech Anonymous, 1999. Hasil yang diperoleh Gambar 25, menunjukkan bahwa pada fraksi 7 hanya terdapat satu jenis protein dengan BM 61 kD. Sebagai pembanding digunakan laktoferin Gambar 26 yang juga positif protein dan hanya terdapat 1 jenis protein dengan BM 84,69 kD. Naidu 2000 menyatakan protein yang terdapat pada laktoferin merupakan “single polipeptide chain” dengan berat molekul antara 75 - 80 kD. Oleh karena senyawa fraksi 7 tidak sama dengan laktoferin maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut melalui karakterisasi senyawa fraksi 7 dengan menggunakan spektrofotometer infra merah dan UV guna mengetahui gugus-gugus aktifnya. Gambar 25. Hasil elektroforesis sampel fraksi no. 7 Gambar 26. Hasil elektroforesis standar laktoferin susu sapi 88

3. Karakterisasi Gugus Aktif Fraksi 7