Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Daya Dukung
28 kegiatan wisata dapat mempengaruhi daya dukung lingkungan pariwisata
Kurniawan 2004. Faktor biofisik yang mempengaruhi kuat atau rapuhnya suatu ekosistem
akan sangat menentukan besar-kecilnya daya dukung tempat wisata tersebut. Ekosistem yang kuat mempunyai daya dukung yang tinggi, yaitu dapat menerima
wisatawan dalam jumlah yang besar, karena tidak mudah rusak dan dapat cepat pulih dari kerusakan sensitivitas rendah, resiliensi tinggi.
UNEP 2003 menyebutkan bahwa faktor utama dalam memperkirakan daya dukung terdiri dari faktor lingkungan, sosial, dan pengelolaan. Faktor
lingkungan untuk menentukan daya dukung mencakup: 1. Ukuran kawasan dan ruang yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, dari
170 ha kawasan Taman Nasional di Brazil hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk kunjungan.
2. Lingkungan yang rapuh, beberapa kawasan memiliki tanah yang rapuh atau memiliki ciri-ciri yang rentan bila dimanfaatkan.
3. Daya dukung dipengaruhi oleh jumlah, keanekaragaman dan distribusi satwa liar dan beberapa spesies tertarik pada kawasan dengan pola iklim
yang kering dan basah sehingga spesies akan terkonsentrasi. 4. Topografi dan tutupan vegetasi.
5. Tingkah laku spesies satwa tertentu yang sensitif terhadap kunjungan manusia.
Faktor-faktor sosial yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan daya dukung meliputi:
1. Pola pandangan, apakah wisatawan terdistribusi atau terkonsentrasi pada suatu lokasi.
2. Pilihan pandangan dari wisatawan, ada pengunjung yang memandang keramaian sebagai suatu daya tarik kawasan.
3. Opini pengunjung, bagaimana penilaian wisatawan terhadap suatu kawasan wisata pada tingkat pemanfaatan saat kondisi berlangsung, dan
bagaimana pendapat pengunjung tentang keramaian. 4. Ketersediaan fasilitas, jumlah penginapan dan area perkemahan
merupakan faktor pengontrol.
29 Daya dukung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
kawasan untuk menerima sejumlah wisatawan dengan intensitas penggunaan maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara terus menerus
tanpa merusak lingkungan. Daya dukung alam perlu diketahui secara fisik, lingkungan ekologi dan sosial. Namun dalam penelitian ini yang dikaji adalah
daya dukung fisik dan lingkungan yang berkaitan dengan jumlah wisatawan dan jenis kegiatan wisata yang akan dikembangkan.
Daya dukung fisik kawasan sangat menentukan keberlanjutan suatu kegiatan ekowisata. Daya dukung setiap kawasan berbeda antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya dan terkait dengan jenis kegiatan wisata yang akan dikembangkan. Oleh karena itu daya dukung ekosistem mangrove perlu
diperhatikan dalam pengembangan suatu kawasan ekowisata. Pada dasarnya daya dukung tidaklah selalu konstan, dimana daya dukung
dapat ditingkatkan dengan penambahan atraksi dan fasilitas pendukung lainnya di zona yang telah dibuat. Menurut WTO 1992, standar daya dukung kegiatan
wisata berdasarkan jumlah pengunjung per hektar disajikan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Daya dukung objek wisata terhadap jumlah pengunjung per hektar No Kegiatan Wisata
Jumlah Wisatawan Per Hektar 1.
Hutan wisata 15
2. Taman wisata alam pinggiran
15-70 3.
Piknik kerapatan tinggi 300-600
4. Piknik kerapatan rendah
60-200 5.
Golf 10-15
6. Memancing
5-30 7
Ski air 5-15
8. Jalan-jalan hiking
40
Untuk mengembangkan kegiatan ekowisata hutan mangrove Blanakan secara berkelanjutan dan tetap menjaga terpeliharanya keseimbangan ekosistem
mangrove, maka perlu diketahui daya dukung terhadap kegiatan tersebut. Selain itu, dalam usaha kegiatan ekowisata harus memperhatikan estetika lingkungan
dan memelihara keindahan alam tanpa mengabaikan kepuasan yang ingin diperoleh wisatawan.
Sumber: World Tourism OrganizationWTO 1992
30