Jenis Data Yang Dikumpulkan

64 dengan wisatawan yang berkunjung, meliputi jumlah, motivasi, aktivitas, persepsi dan harapan mereka. 3. Data ekonomi berkaitan dengan pengusahaan wisata, pertambahan nilai ekonomi bagi masyarakat lokal, pendapatan pengelola juga dikaji dalam penelitian ini. Tabel 10 Jenis, bentuk, sumber dan cara pengambilan data NO. JENIS DATA BENTUK DATA SUMBER DATA CARA PENGUM PULAN

1. Fisik-Kimia Perairan

Suhu, kekeruhan, debit, , pH, BOD, ammonia, nitrat, fosfat nilai parameter survey dan pengukuran primer

2. Biologi

Plankton, mangrove, flora, makrobenthos, ikan, reptilia, aves, mammalia Jenis dan jumlah survey dan pengukuran primer

3. Fisik Kawasan

Kondisi umum kawasan Jenis dan jumlah prasarana serta kondisi Pengelola dan survey Sekunder, primer Atraksi Jenis dan jumlah sarana Kondisi Persepsi pengunjung pengelola dan survey Sekunder, primer Aksesibilitas Jenis, kondisi, dan persepsi pengunjung depbudparpengel ola sekunder Amenitas Jenis, kondisi dan persepsi pengunjung pengelola sekunder Kondisi topografi, iklim, geologi tanah, hidrologi Jenis dan kondisi Pemda, pengelola, BMG, BPS sekunder

4. Sosial

Pengunjung Karakteristik pengunjung primer Tingkat kepuasan pengunjung primer Persepsi, motivasi,keinginan pengunjung primer Saran pengunjung primer Masyarakat Mata pencaharian BPS, masyarakat sekunder, primer Tingkat pendidikan BPS, masyarakat sekunder, primer Adat istiadat BPS, masyarakat sekunder, primer 65

4.4. Tahapan penelitian

Pada Penelitian ini dilakukan lima tahap penelitian: 1. Tahap pertama: dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan- permasalahan yang terjadi di ekowisata hutan mangrove Blanakan. Pada tahap pertama dilakukan dengan melakukan wawancara, studi litheratur, studi dokumentasi dan penyebaran kuesioner. 2. Tahap kedua: menghitung daya dukung fisik kawasan dan daya dukung ekologi ekowisata hutan mangrove Blanakan. 3. Tahap ketiga: menganalisis resiliensi ekologi perairan di ekosistem mangrove Blanakan. 4. Tahap keempat: Menyusun model pengelolaan ekowisata berbasis daya dukung dan resiliensi ekologi yang dapat diaplikasikan di ekowisata hutan mangrove Blanakan. 5. Tahap kelima adalah merumuskan skenario kebijakan pengelolaan daya dukung pariwisata berkelanjutan di ekowisata hutan mangrove Blanakan. 4.5. Pengambilan dan Penghitungan Data 4.5.1. Analisis Vegetasi Analisis vegetasi hutan mangrove dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kombinasi antara metode jalur dan metode garis berpetak Gambar 3 yang diletakkan tegak lurus garis pantai menuju daratan dengan lebar 10 m dan panjangnya tergantung kondisi lapangan jarak hutan mangrove di tepi pantai dengan perbatasan hutan mangrove dengan daratan di belakang hutan mangrove. Di dalam metode ini risalah pohon dilakukan dengan metode jalur dan permudaan dengan metode garis berpetak Kusmana, 1997. Ukuran permudaan yang digunakan dalam kegiatan analisis vegetasi hutan mangrove adalah sebagai berikut:  Semai: Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan setinggi kurang dari 1,5 m.  Pancang: Permudaan dengan tinggi 1,5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm.  Pohon : Pohon berdiameter 10 cm atau lebih. 66 Gambar 15 Desain kombinasi metoda jalur dan metoda garis berpetak. Selanjutnya ukuran sub-petak untuk setiap tingkat permudaan adalah sebagai berikut: a Semai : 2 x 2 m. b Pancang : 5 x 5 m. c Pohon : 10 x 10 m. Seluruh individu tumbuhan mangrove pada setiap sub-petak tingkat pertumbuhan diidentifikasi, dihitung jumlahnya, dan khusus untuk tingkat pohon diukur diamater pohon, tinggi bebas cabang dan tinggi total pohon. Diameter pohon yang diukur adalah diamater batang pada ketinggian 1,3 m dari atas permukaan tanah atau 10 cm di atas banir untuk pohon-pohon dari marga Bruguiera atau akar tunjang untuk pohon-pohon dari marga Rhizophora apabila banir atau akar tunjang tertinggi terletak pada ketinggian 1,3 m atau lebih. Diamater pohon ini dikenal dengan DBH diamater at breast height. Perhitungan besarnya nilai kuantitif parameter vegetasi, khususnya dalam penentuan indeks nilai penting, dilakukan dengan formula berikut ini:  Kerapatan suatu jenis K indha Kerapatan relatif jenis KR : K = Σ individu suatu jenis Luas petak contoh KR = K suatu jenis K seluruh jenis x 100 10 m 5m 2m 5m 2m 10 m Arah rintis