SIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan Ekowisata Hutan Mangrove Blanakan

164 manajemen pemasaran belum optimal. Model yang dikembangkan bertujuan untuk melihat peningkatan pendapatan manfaat ekonomi dan jumlah pengunjung dengan memperhatikan kualitas lingkungan daya dukung serta efisiensi penggunaan lahan. Adapun tindakan pengelolaan yang dilakukan pada model pengelolaan ekowisata hutan mangrove Blanakan adalah pengelolaan daya dukung lingkungan, peningkatan kapasitas asimilasi, dan konsekuensi biaya-biaya yang timbul akibat tindakan pengelolaan. Indikator keberhasilan pengelolaan adalah jumlah pengunjung, indeks koefisien dasar bangunan, pendapatan pengelola dan masyarakat. Berdasarkan tindakan pengelolaan tersebut dikembangkan 4 skenario, yaitu bussines as usual BAU, pro lingkungan, pro pengelola, dan pro masyarakat. Hasil simulasi model selama 50 tahun menunjukkan bahwa skenario pro lingkungan merupakan pengelolaan yang paling ideal karena indikator ekologi menunjukkan tingkat keberlanjutan yang ditandai dengan tidak terlampauinya daya dukung fisik kawasan sampai akhir simulasi pada tahun 2058. Kondisi ini berdampak pada jangka waktu pengelolaan kawasan wisata lebih lama dibandingkan dengan skenario lain. Hal yang lebih penting adalah dengan kualitas lingkungan yang baik, maka biaya-biaya yang timbul akibat kerusakan lingkungan bisa ditekan. 5. Strategi pengelolaan berkelanjutan ekowisata hutan mangrove Blanakan dilakukan dengan pengembangan produk wisata dan fasilitas penunjang, pengelolaan pengunjung, pengelolaan pencemaran dan peningkatan kapasitas asimilasi serta pelibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan wisata.

6.2. Saran

1. Model yang telah dibangun perlu dikaji dan diaplikasikan dan dikaji melalui suatu percontohan pengelolaan ekowisata mangrove berbasis daya dukung. 2. Perlu dikaji lebih lanjut tentang daya dukung ekonomi, psikologis, dan sosial. 3. Untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove Blanakan perlu dilakukan diversifikasi atraksi wisata, sehingga wisatawan menjadi lebih lama tinggal di lokasi. Hal ini akan meningkatkan daya dukung kawasan wisata dan juga meningkatkan pendapatan pengelola serta masyarakat.