56
3.2. Letak dan Luas Blanakan
Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 dari luas
Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini terletak di antara 107º 31 sampai dengan 107º 54 Bujur Timur dan 6º 11 sampai dengan 6º 49 Lintang Selatan.
Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 22 kecamatan, 253 desa dan kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor
3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah menjadi 30 kecamatan. Ekowisata Mangrove Blanakan berada
wilayah pesisir utara di Kecamatan Blanakan. Luas wilayah kecamatan Blanakan adalah 7.839,37 ha.
3.3. Topografi dan Tingkat Kemiringan Lahan
Tingkat kemiringan lahan di Kecamatan Blanakan memiliki tingkat kemiringan 0°-17°. Topografi kawasan hutan mangrove Blanakan terletak 0-1 m
di atas permukaan laut, dan topografi seperti ini merupakan keadaan umum bagian Utara Kabupaten Subang. Topografi wilayah Kabupaten Subang secara
umum dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu daerah pegunungan di bagian selatan, daratan di bagian tengah, dan pantai di bagian utara. Kecamatan Blanakan
terletak di Pantai Blanakan, bagian utara dengan ketinggian antara 0-3 m dpl. Kecamatan Blanakan mempunyai bentuk permukaan tanah berupa dataran
dengan produktivitas rendah untuk budidaya pertanian. Hal ini disebabkan salinitas yang tinggi serta tekstur tanah berupa pasir dan tanah liat. Sedangkan
wilayah perairan pada umumnya mempunyai dasar berupa substrat berpasir dan berlumpur. Pada umumnya Blanakan mempunyai pantai yang cukup landai,
sebagian kecil wilayah pantainya merupakan hamparan pasir dan sebagian lainnya merupakan rawa pasang surut, yaitu kawasan pantai yang dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Wilayah ini banyak ditumbuhi vegetasi mangrove.
3.4. Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim Blanakan berdasarkan Schmidt dan Ferguson bertipe iklim C dan D dengan curah hujan sekitar 63,6 mmbulan, yang terjadi pada bulan-
bulan normal dengan jumlah hari hujan 100 hari. Bulan basah terjadi antara bulan Desember-Maret, sedangkan bulan lembab April-Juni dan bulan kering
57
antara bulan Juli –Nopember. Iklim pesisir Blanakan dipengaruhi oleh Angin
Muson, dengan kecepatan angin rata-rata 3-5 m per detik.
3.5. Struktur Geologi dan Jenis Tanah
Secara umum kondisi geologi di Blanakan dibagi menjadi dua jenis batuan pembentuk tanah, yaitu sedimen dan miosen fasies sedimen. Jenis tanah di
Blanakan terdiri atas dua kelompok, yakni asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan di daerah pantai. Jenis tanah tersebut mempengaruhi tingkat
kesuburan tanah.
3.6. Hidrologi
Sumber daya air permukaan Kecamatan Blanakan terdiri dari air sungai dan air tanah. Sampai saat ini air permukaan merupakan sumber air utama yang
dimanfaatkan oleh penduduk. Kecamatan Blanakan mempunyai empat Daerah Aliran Sungai DAS yaitu: Sungai Cimalaya, Sungai Pepetan, Sungai Blanakan,
dan Sungai Ciasem. Di sepanjang pantai Blanakan tersebut terdapat hutan mangrove dari Sungai Cimalaya sampai ke Sungai Ciasem
3.7. Batimetri Wilayah Pesisir
Perairan pantai Subang memiliki kedalaman yang relatif dangkal kurang dari 20 m dengan gradien kedalaman yang relatif landai, dimana untuk
kedalaman kurang dari 5 m di sekitar pantai Blanakan gradiennya sekitar 0,0027 dan 0,0054 di sekitar pantai Pusakanegara Gambar 13. Hal ini menunjukkan
bahwa di bagian Barat pantai Subang Kecamatan Blanakan lebih landai dibandingkan
dengan di
bagian Timur
pantai Subang
Kecamatan Pusakanegara.
Gambar 12 Batrimetri wilayah pesisir Blanakan. Sumber: Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Subang.