Konsep Pengelolaan Ekowisata Berbasis Daya Dukung
32 Tabel 4 Perbandingan cara pengelolaan ekowisata
Limit of Acceptable Change LAC
Dikembangkan oleh peneliti di kawasan hutan untuk merespon tentang dampak pengelolaan wisata. Proses ini mengidentifikasi sumber dan kondisi sosial dan langkah
untuk melindungi. Proses ini untuk mempertimbangkan kondisi sosial, sumberdaya alam yang tersedia, pada pengembangan kawasan wisata. Keunggulan LAC adalah
produk akhir berupa strategi perencanaan berlandaskan perubahan yang dapat ditoleransi seminimal mungkin untuk masing-masing kelas kesempatan dengan
indikator perubahan yang dapat digunakan untuk memonitor keadaan ekologi dan sosial. Kelemahannya adalah prosesnya menekankan pada data dan analisa. Jika ada
masalah, maka strategi dan perencanaan belum dapat dibuat sebagai topik pengelolaan.
Visitor Activity Management Programme VAMP
Proses tersebut menciptakan petunjuk untuk perencanaan dan pengelolaan, pengembangan dan pendirian taman. Dasar dari konsep VAMP merupakan bagian dari
prinsip ROS. Kerangka kerja akan memberikan manfaat kemudahan untuk VIM, LAC dan VERP. Fokusnya adalah mengkaji kesempatan ketika semua mempertanyakan
dampak yang ditinggalkan dalam proses pengelolaan sumberdaya alam. Keunggulan VAMP adalah proses pengembilan keputusan yang komprehensif berdasarkan hirarki.
Struktur untuk menganalisa kesempatan dan dampak, yang dikombinasikan dengan prinsip ilmu sosial dan pemasaran yang difokuskan terhadap kesempatan. Kelemahan
VAMP adalah definisi mengenai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belum dibangun dalam rencana pengelolaan dan zoning.
Visitor Experience and Resources Protection VERP
Merupakan proses yang menitikberatkan pada daya dukung kawasan, dalam hal ini adalah kualitas sumberdaya dan kualitas pengalaman wisatawan, yang meliputi
gambaran kondisi sosial dan sumberdaya di masa yang akan datang. Keunggulannya adalah proses yang menitikberatkan terhadap hubungan dan sensitivitas serta
kesempatan wisatawan. Zoning merupakan fokus pengelolaan. Kelemahannya adalah kemampuan pengawasan tidak efisien dan tindakan pengelolaan yang akan dilakukan
perlu uji coba terlebih dahulu.
Visitor Impact Management VIM
Tujuannya adalah mengendalikan ketiga dampak pokok, yaitu: dampak secara fisik, dampak biologi, dan dampak sosial. Standarnya dengan menentukan batasan dari
ketiga indikator tersebut. Keunggulannya adalah proses ini menciptakan keseimbangan keputusan secara ilmu pengetahuan dan hukum, terutama mengidentifikasi faktor
yang berhubungan dengan strategi pengelolaan. Kelemahan VIM adalah menekankan terhadap dampak pada kondisi sekarang, tidak mengkaji potensial dampak
Recreational Opportunity Spectrum ROS
Perencanaan pengelolaan sumberdaya alam secara terintegrasi dan komprehensif, berperan untuk merespon peningkatan permintaan rekreasi, dan menanggulangi
konflik akibat penggunaan sumberdaya alam yang melebihi kapasitas. Pewilayahan menggunakan enam kelas lahan dari primitif sampai perkotaan urban dengan tujuan
33 untuk mengenal kondisi biofisik, sosial dan hubungan pengelolaan untuk menyusun
parameter dan petunjuk kesempatan rekreasi. Keunggulan ROS adalah proses yang praktis untuk mendorong pengelolaan secara rasional dengan tiga perspektif, yaitu:
melindungi sumberdaya, kesempatan untuk digunakan umum dan pengelola mempunyai kemampuan menyeimbangkan kondisi kawasan. Proses tersebut
merupakan hubungan antara supply dan demand. Kelemahannya adalah konsep di dalam pembagian skala lahan membutuhkan kawasan yang luas dan tidak bisa
digunakan pada kantong kawasan yang sempit. Semua pembagian pewilayahan harus diterima secara total oleh manajemen sebelum keputusan dibuat.
Micro-ROS
Micro-ROS merupakan pengembangan dari ROS yang membagi kawasan pengembangan kesempatan berekreasi kawasan menjadi sembilan kelas. Keunggulan
dari micro-ROS dibandingkan dengan ROS adalah, kalau ROS digunakan untuk menentukan zoning kawasan membutuhkan kawasan yang luas, sedangkan micro-ROS
menentukan zoning pada kawasan yang tidak luas dan akan lebih mendalam untuk mengidentifikasi kantong-kantong potensi rekreasi kawasan dan menilai kesempatan
berekreasi seluas-luasnya untuk wisatawan.
Untuk dapat menggambarkan konsep daya dukung wisata dan elemen- elemen yang mempengaruhinya, maka daya dukung dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 7 Daya dukung wisata Dirawan 2004
Standar Parameter DAYA DUKUNG
Sosialbudaya Lingkunganekologi
Ekonomibisnis Faktor penawaran:
Sosial budaya Lingkungan
Ekonomi Sumberdaya
Institusi Proses perencanaan :
Pemberdayaan komunitas
Pengembangan manajemen
Teknologi Faktor permintaan:
Karakteristik wisatawan
Jenis kegiatan wisatawan
34