153
Kualitas air baku meningkat dari kualitas 4 menjadi kualitas 1 dalam kurun waktu 26 tahun. Pada tahun 2010 biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi air
baku adalah sebesar Rp 109 486 080 000,-. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi air baku meningkat pada tahun 2020 sebesar Rp 115 855 199 726,-.
Hal ini disebabkan oleh jumlah air baku yang terus meningkat karena adanya upaya konservasi. Walaupun kualitas air baku meningkat namun dibutuhkan biaya
yang lebih karena jumlah air baku yang diolah juga bertambah banyak. Dari Gambar 38 dapat dilihat bahwa kualitas air baku mencapai kualitas 1 pada tahun
2036 dengan biaya produksi yang dibutuhkan sebesar Rp 70 900 757 599,-. Namun karena kuantitasnya terus bertambah, biaya produksi juga bertambah
hingga tahun 2060 menjadi Rp 79 499 069 229,-.
5.6. Analisis Willingness to Pay WTP
Daerah Aliran Sungai DAS adalah daerah yang di batasi punggung- punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan
ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai- sungai kecil ke sungai utama Asdak 2007. Sungai dan Daerah Aliran Sungai
DAS menjadi areal vital bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan akan air. Pemanfaatan air sungai banyak digunakan sebagai air baku air minum,
pembangkit listrik, irigasi sawah, sumber air minum, pemandian dan sebagainya. Salah satu fungsi DAS yang utama adalah sebagai pemasok air baku dengan
kualitas dan kuantitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir Farida dan Noordwijk 2004. Ketersediaan air baku sangat tergantung pada aktivitas yang
dilakukan di hulu DAS karena daerah ini merupakan pintu utama dalam menjaga ketersediaan suplai air.
Air sangat penting nilai manfaatnya bagi semua proses kehidupan. Untuk itu perlu pengendalian dan pemantauan terhadap sumberdaya air mengenai potensi
cadangan dan penggunaan air dengan memperhitungkan nilai degradasinya. Perhitungan nilai ekonomi sumberdaya air merupakan perhitungan nilai rupiah
dari stok sumberdaya air yang mengalami penyusutan atau mengalami alih fungsi setalah dieksploitasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam menggunakan
sumberdaya air ketika terjadi penurunan terhadap kualiatas lingkungan perlu sekali untuk diperhitungkan. Dengan demikian dapat diketahui sumberdaya air
154
yang dikelola dalam waktu tertentu apakah menguntungkan atau merugikan bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah dilihat dari keseimbangan nilai
rupiah yang didapat dan biaya yang ditanggung akibat degradasi lingkungan. DAS Babon merupakan salah satu DAS di Jawa Tengah yang berada di tiga
kabupatenkota, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak. Keberadaan DAS tersebut sangat penting sekali dalam menunjang
ketersediaan air baku khususnya untuk masyarakat Kota Semarang dimana oleh PDAM Kota Semarang akan diolah menjadi air Minum. Selain itu juga
masyarakat di sekitar DAS juga banyak memanfaatkanya air baku DAS Babon seperti irigasi dan air minum. Namun demikian seiring dengan pertambahan
waktu dan jumlah penduduk yang semakin banyak, menyebabkan berbagai tekanan terhadap kondisi ekologis DAS Babon tersebut. Banyak lahan yang
beralih fungsi tidak sesuai peruntukkanya seperti berdirinya bangunan perumahan yang tidak memperhatikan sempadan sungai, kegiatan pembukaan lahan di bagian
hulu, pertambangan yang merusak lingkungan serta pembuangan sampah, limbah cair industri dan rumah tangga di sungai sehingga menyebabkan menyempitnya
badan sungai dan sedimentasi. Dampak yang kian dirasakan masyarakat sekitar DAS berupa berkurangnya debit air pada musim kemarau dan terjadinya banjir
pada musim penghujan. Selain itu juga berpengaruh terhadap kualitas air DAS Babon yang digunakan sebagai air baku untuk PDAM Kota Semarang. Kualitas
air DAS Babon menjadi tercemar, baik yang berasal dari limbah organik, anorganik dan logam-logam berat yang berasal dari buangan limbah cair industri
dan rumah tangga. Mengingat pentingnya peranan DAS Babon sebagai sumber air baku air
minum bagi penduduk sekitar Kota Semarang, maka perlu dilakukan perhitungan terhadap nilai ekonomi terhadap sumberdaya air di DAS Babon untuk
perencanaan pengelolaan sumberdaya air dengan cara mengetahui nilai ekonomi air yang sesungguhnya. Dalam pemanfaatan sumber daya alam menyebabkan
timbulnya biaya yang dijadikan nilai nominal dari sumberdaya alam tersebut. Biaya nominal akan diukur manfaat ketersediaan sumberdaya alam. Untuk
mengukur nilai pasar sumberdaya alam itu perlu dilakukan pemberian nilai harga sumber daya alam sesuai dengan pemanfaatan jasa lingkungan sumber