Validasi Kinerja Model Validasi Model Pengelolaan Air Baku DAS Babon

151 program reboisasi pada kawasan hutan dan terasering pada tegalan, peningkatan kualitas, adanya kebijakan reduce, reuse, dan recycle dalam pemanfaatan air baku untuk industri dan pemakaian air tanah 65. Hasil simulasi skenario ini dapat dilihat pada Gambar 39. Gambar 39 Hasil simulasi skenario moderat. Penurunan laju pertumbuhan penduduk, hotel dan industri sangat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan air baku. Dari Gambar 39 dapat dilihat bahwa ketersediaan air baku dapat memenuhi kebutuhan penduduk hingga tahun 2052 dengan kebutuhan masyarakat sebesar 122 171 844 m 3 tahun dan air yang tersedia sebesar 122 204 588 m 3 tahun.

5.5.2.3. Skenario Optimis

Skenario optimis didesain berdasarkan kondisi laju pertumbuhan penduduk turun menjadi 0.5, laju pertumbuhan industri 0 015 dan laju pertumbuhan perhotelan 0.3. Koefisien run off minimum karena ada program reboisasi pada kawasan hutan, terasering pada tegalan, pengembangan metode SRI untuk sawah dan pembuatan sumur resapan untuk kawasan pemukiman. Adanya program peningkatan kualitas air sebesar 5 per tahun, kebijakan reduce, reuse, dan recycle dalam pemanfaatan air baku untuk domestik, perhotelan dan industri dan pemakaian air tanah 40. Hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 40. 152 Gambar 40. Hasil simulasi skenario optimis. Dari Gambar 40 dapat dilihat bahwa pada kondisi optimis ketersediaan air baku dapat memenuhi kebutuhan air penduduk hingga tahun 2060. Pada tahun 2060 kebutuhan penduduk mencapai 96 382 670 m 3 tahun dan air yang tersedia sebesar 107 329 839 m 3 tahun. Kondisi ini akan bertahan jika dilakukan konservasi secara berkelanjutan. Dengan adanya peningkatan kualitas air 10 per tahun maka kualitas air juga meningkat dan biaya produksi menurun. Hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 41. Gambar 41 Hasil simulasi kualitas air skenario optimis 153 Kualitas air baku meningkat dari kualitas 4 menjadi kualitas 1 dalam kurun waktu 26 tahun. Pada tahun 2010 biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi air baku adalah sebesar Rp 109 486 080 000,-. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi air baku meningkat pada tahun 2020 sebesar Rp 115 855 199 726,-. Hal ini disebabkan oleh jumlah air baku yang terus meningkat karena adanya upaya konservasi. Walaupun kualitas air baku meningkat namun dibutuhkan biaya yang lebih karena jumlah air baku yang diolah juga bertambah banyak. Dari Gambar 38 dapat dilihat bahwa kualitas air baku mencapai kualitas 1 pada tahun 2036 dengan biaya produksi yang dibutuhkan sebesar Rp 70 900 757 599,-. Namun karena kuantitasnya terus bertambah, biaya produksi juga bertambah hingga tahun 2060 menjadi Rp 79 499 069 229,-.

5.6. Analisis Willingness to Pay WTP

Daerah Aliran Sungai DAS adalah daerah yang di batasi punggung- punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai- sungai kecil ke sungai utama Asdak 2007. Sungai dan Daerah Aliran Sungai DAS menjadi areal vital bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan akan air. Pemanfaatan air sungai banyak digunakan sebagai air baku air minum, pembangkit listrik, irigasi sawah, sumber air minum, pemandian dan sebagainya. Salah satu fungsi DAS yang utama adalah sebagai pemasok air baku dengan kualitas dan kuantitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir Farida dan Noordwijk 2004. Ketersediaan air baku sangat tergantung pada aktivitas yang dilakukan di hulu DAS karena daerah ini merupakan pintu utama dalam menjaga ketersediaan suplai air. Air sangat penting nilai manfaatnya bagi semua proses kehidupan. Untuk itu perlu pengendalian dan pemantauan terhadap sumberdaya air mengenai potensi cadangan dan penggunaan air dengan memperhitungkan nilai degradasinya. Perhitungan nilai ekonomi sumberdaya air merupakan perhitungan nilai rupiah dari stok sumberdaya air yang mengalami penyusutan atau mengalami alih fungsi setalah dieksploitasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam menggunakan sumberdaya air ketika terjadi penurunan terhadap kualiatas lingkungan perlu sekali untuk diperhitungkan. Dengan demikian dapat diketahui sumberdaya air