Kondisi Tanah dan Tata Guna Lahan 1

79 Sampai saat ini, penggunaan air Sungai Babon berdasarkan ProLH-GTZ 2005 ada tiga jenis, yaitu sebagai air irigasi, bahan baku air minum PDAM, dan pengglontoran Kota. Sedangkan untuk kebutuhan air baku dari sektor industri dan lain-lain dengan memanfaatkan air tanah. Debit yang diperlukan untuk penggunaan air tersebut dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Penggunaan air di DAS Babon No Penggunaan Air Debit 1 PDAM Sendang Mulyo 60 – 100 ldetik 2 Bendung Pucang Gading, Daerah Irigasi 50 – 800 ldetik 3 Bendung Karang Roto, Daerah Irigasi 100 ldetik Sumber: ProLH-GTZ. 2005 Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa penggunaan air DAS Babon baru sekitar 210 ldetik atau 0.21 m 3 detik 31.34 di musim kemarau, dan 1 000 ldetik atau 1 m 3 detik 27.25 di musim penghujan, sehingga masih banyak kemungkinan untuk dikembangkan sebagai sumber air baku. Namun satu hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan air sungai hanya diijinkan 0.5 dari debit andalan.

4.2.3.3. Hidrologi Bawah Permukaan Air Tanah

Kajian hidrologi air tanah untuk mendukung pengelolaan DAS Babon ditekankan pada pola aliran air tanah kaitannya dengan suplai air tanah ke dalam aliran air sungai, dan kondisi hidrogeologi secara umum untuk mendukung aspek pemanfaatan air tanah sebagai sumber air minum penduduk. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan dan analisis kontur air tanah, arah aliran air tanah di DAS Babon dapat dikelompokkan menjadi 2 dua bagian seperti disajikan pada Peta Arah Aliran Air Tanah Gambar 10, yaitu: a. Kelompok air tanah pada satuan dataran aluvial dan dataran aluvial bekas rawa. Air tanah mengalir dari perbukitan ke daerah-daerah yang lebih rendah, dengan konsentrasi air tanah pada satuan dataran aluvial dan dataran aluvial bekas rawa. Secara umum air tanah mengalir ke arah Timur dan Utara menuju wilayah pesisir, 80 b. Kelompok air tanah pada satuan cekungan antar perbukitan. Air tanah juga mengalir dari perbukitan-pegunungan di sekitarnya menuju pusat cekungan, sebagai konsentrasi air tanah dan akuifer. Ditinjau dari Peta Hidrogeologi skala 1:250.000 Tahun 1985 yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung, dan didukung dengan data hasil pengukuran lapangan, secara umum kondisi hidrologi air tanah di DAS Babon dapat dikelompokkan menjadi 4 empat kelompok, yaitu: a. Akuifer dengan permeabilitas tinggi, produksi sedang dan penyebaran luas, yang terdapat pada satuan dataran aluvial dengan kedalaman muka air tanah berkisar 2 - 5 meter dpt dan daya hantar listrik berkisar 846 – 1 339 mhoscm; serta pada cekungan antar perbukitan dengan kedalaman air tanah 4-8 meter dpt. Air tanah relatif berkualitas baik, masih berasa tawar, jernih, tidak berbau dan masih sesuai untuk air minum. b. Akuifer dengan permeabilitas sedang, produksi sedang dan penyebaran sempit, terdapat pada satuan dataran aluvial bekas rawa. Kedalaman air tanah mencapai 7.5 meter dpt dengan nilai daya hantar listrik berkisar 256 mhoscm. Air tanah berkualitas baik, tawar, jernih, tetapi pada beberapa tempat sedikit agak berbau lumpur. c. Daerah air tanah dengan produksi sedang, penyebaran sempit dan terdapat air tanah asin. Kelompok ini umumnya terdapat pada satuan rataan pasang surut, yang masih dipengaruhi oleh aktivitas air laut. Asinnya air tanah disebabkan oleh intrusi air laut ke dalam air tanah, khususnya saat air laut pasang dan musim kemarau. Air tanah dangkal dan tidak sesuai untuk air minum, namun demikian pada beberapa tempat masih dijumpai air tanah dengan kualitas baik, berasa tawar dengan nilai DHL berkisar 783 mhoscm, seperti yang terdapat di Desa Sriwulan Kabupaten Demak. d. Daerah langka air tanah, yang meliputi satuan-satuan perbukitan-pegunungan volkanik dan igir-igir struktural lipatan. Langkanya air tanah disebabkan oleh kedudukan satuan ini pada topografi yang tinggi, lereng curam, lapisan tanah relatif tipis, dan berfungsi sebagai daerah tangkapan hujan. Namun demikian, pada tekuk-tekuk lerengnya khususnya pada kontak antar lapisan batuan, 81 banyak dijumpai mata air yang muncul baik sebagai rembesan seepage maupun contact spring atau topographic spring. Gambar 10 Peta aliran air tanah DAS Babon.