82
7.5.5. Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial pada Skenario I, Skenario
II, Skenario III, dan Skenario IV
Pada usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang pada Skenario I, Skenario II, Skenario III, dan Skenario IV layak untuk dilaksanakan.
Tetapi untuk melihat usaha mana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan, dapat dilihat dari perbandingan hasil kelayakan finansial
pembenihan dan pembesaran ikan lele Skenario I, Skenario II, Skenario III dan Skenario IV pada Tabel 32.
Tabel 32 . Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial pada Skenario I, Skenario II,
Skenario III, dan Skenario IV
No. Kriteria
Investasi Hasil
Skenario I Skenario II
Skenario III Skenario IV
1 NPV Rp 187.121.447
191.085.190 96.337.157 177.592.646
2 Net BC
3,961 4,495
2,788 3,810
3 IRR 46,51
89,32 68,82
80,86 4
DPP 3,211 Periode
1,773 Periode 1,756 Periode
1,779 Periode 1 periode = 3 bulan
Sumber : Data Proyeksi diolah 2012
Berdasarkan Tabel 32, menunjukkan perbandingan dari empat skenario yakni Skenario I pembenihan dan pembesaran ikan lele, Skenario II
pembenihan ikan lele, Skenario III pembesaran ikan lele, dan Skenario IV pembenihan dan pembesaran ikan lele dimana Skenario II, III dan IV
menggunakan modal pinjaman. Pada tabel tersebut dapat dilihat nilai NPV, Net BC, IRR dan DPP usaha yang paling layak terdapat pada Skenario II yakni usaha
pembenihan ikan lele.
7.6. Analisis Switching Value
Analisis switching value dilakukan dengan menghitung perubahan maksimum yang terjadi akibat adanya perubahan beberapa parameter. Parameter
yang digunakan penurunan harga jual output, penurunan produksi outputi serta kenaikan total biaya pakan. Perubahan parameter ini menyebabkan keuntungan
mendekati normal dimana NPV mendekati atau sama dengan nol. Hasil perhitungan anasilis Switching Value pada usaha pembenihan ikan
lele dengan parameter penurunan harga jual benih ikan lele adalah sebesar 51,46
83 persen Lampiran 18, yakni untuk benih ikan lele ukuran 5-7 cm dari harga Rp
200,00 per ekor menjadi Rp 97,08 per ekor dan parameter penurunan produksi benih ikan lele sebesar 51,46 persen Lampiran 19, yakni dari 259.200 ekor
menjadi 125.813 ekor pada periode 1, pada periode 2 hingga 8 dari 403.200 ekor menjadi 195.708 ekor. Pada parameter kenaikan total biaya pakan sebesar 443,89
persen Lampiran 20, yakni pada periode 1 sebesar Rp 8.001.500,00 menjadi Rp 43.520.026,00, periode 2 hingga 7 masing-masing dari Rp 8.334.000,00 menjadi
Rp 54.546.488,00, dan pada periode 8 dari Rp 5.854.000,00 menjadi Rp 41.057.809,00.
Hasil perhitungan anasilis Switching Value pada usaha pembesaran ikan lele dengan parameter penurunan harga jual ikan lele konsumsi sebesar 11,00
persen Lampiran 21, yakni dari harga Rp 11.000,00 per kilogram menjadi Rp 9.789,96 per kilogram. pada parameter penurunan produksi ikan lele konsumsi
sebesar Rp 11,00 persen Lampiran 22, yakni dari 16.200 kilogram menjadi 14.417,94 kilogram per periodenya. Pada parameter kenaikan total biaya pakan
sebesar 21,31 persen lampiran 23, yakni dari Rp 88.500.000,00 menjadi Rp 107.356.729,00 per periodenya. Adapun hasil perhitungan analisis switching value
Perusahaan Parakbada pada Usaha ikan lele Sangkuriang Skenario I, Skenario II, Skenario III, dan Skenario IV dapat dilihat pada Tabel 33.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui, bahwa usaha yang paling sensitif terhadap adanya perubahan parameter penurunan harga jual, penurunan
produksi, dan kenaikan total biaya pakan adalah usaha pembesaran ikan lele.
Tabel 33. Hasil Analisis Switching Value pada Usaha Pembenihan dan
Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang
No. Parameter Hasil
Pembenihan Ikan Lele Pembesaran Ikan Lele
1 Penurunan Harga Jual
51,46 11,00
2 Penurunan Produksi
51,46 11,00
3 Kenaikan Biaya
Pakan 443,89
21,31 Sumber : Data Proyeksi diolah 2012
84
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.