Sejarah Perusahaan Parakbada Keragaan Umum Perusahaan Parakbada

34 besar digunakan untuk perumahan yakni 70,67 persen, ladang sebesar 14,46 persen, dan sawah sebesar 8,15 persen Tabel 5. Tabel 5 . Pertanahan Peruntukan pada Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Tahun 2011 No. Tanah Peruntukan Luas Ha Persentase 1 Jalan 3,5 0,71 2 Sawah 40 8,15 3 Ladang 71 14,46 4 Bangunan Umum 3,5 0,71 5 Empang 1,6 0,33 6 Perumahan 347 70,67 7 Jalur Hijau 2 0,41 8 Perkebunan 7,4 1,51 9 Lain-lain 15 3,05 Total 491 100,00 Sumber: Kelurahan Katulampa 2011

5.1.4. Sarana dan Prasarana

Kelurahan Katulampa memiliki sarana dan prasarana seperti tempat peribadatan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana olahraga. Dilihat dari sarana peribadatan, Kelurahan Katulampa memiliki 19 buah masjid, 76 buah mushola, dan satu buah gereja. Untuk sarana pendidikan, Kelurahan Katulampa memiliki dua buah Taman Kanak-kanak TK, sembilan buah PAUD, satu buah Playgroup, empat buah Sekolah Dasar SD, dan 1 buah SMP, sedangkan sarana kesehatan, Kelurahan Katulampa memiliki 1 buah puskesmas, 4 buah poliklinik, 4 buah praktik bidan, 2 buah balai pengobatan, dan 4 buah rumah bersalin. Kemudian untuk sarana olahraga, Kelurahan Katulampa memiliki 1 buah lapangan basket, 1 buah lapangan voley, 2 buah lapangan bulutangkis, 2 buah lapangan tenis meja, dan 1 buah kolam renang.

5.2. Keragaan Umum Perusahaan Parakbada

5.2.1. Sejarah Perusahaan Parakbada

Parakbada merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang. Perusahaan ini didirikan pada awal Mei 2011 dan mulai berproduksi pada pertengahan bulan Juli 2011. Perusahaan ini didirikan secara “founder” yakni mendirikan perusahaan secara bersama-sama, 35 yakni Ibu Susi, Bapak Iyos, Bapak Fauzi, Bapak Amruh Kumandang, dan Bapak Faisal. Founder tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni Investor Aktif dan Investor Pasif. Investor Aktif merupakan investor yang tidak hanya berinvestasi di dalam Perusahaan Parakbada, namun juga aktif dalam mengelola perusahaan seperti pengawasan terhadap tenaga kerja dan proses produksi. Investor aktif ini terdiri atas Ibu Susy. Bapak Fauzi, dan Bapak Iyos. Investor Psif merupakan investor yang hanya berinvestasi saja tanpa ikut campur pengelolaan perusahaan. Investor pasif terdiri atas Bapak Amruh Kumandang dan Bapak Faizal. Pemimpin Perusahaan Parakbada adalah Ibu Susy. Beliau dipilih oleh teman-temanya karena Ibu Susy dianggap sebagai orang yang lebih paham mengenai usaha lele Sangkuriang. Awal dimulainya usaha ini, adanya rasa ketertarikan Ibu Susi salah satu founder terhadap dunia perikanan. Kemudian Ibu Susi milih ikan lele untuk diusahakan. Beliau memilih ikan lele karena menurut beliau ikan lele merupakan ikan yang mudah perawatan dan pemeliharaannya, tidak seperti ikan lain. Alasan Ibu Susi memilih lele Sangkuriang karena lele Sangkuriang memiliki banyak kelebihan dibanding ikan lele lokal atau lele yang lain. Perusahaan Parakbada ini mulai dibangun pada awal bulan Mei 2011 dan pada bulan Juli 2011 mulai melakukan produksi pembenihan dan pembesaran. Pada awal pendirian usaha ini, Ibu Susi joint dengan Bapak Fauzi dan Bapak Iyos. Namun beberapa waktu kemudian bergabunglah teman-teman Ibu Susi yang tertarik berinvestasi di dalam usaha tersebut. Ibu Susy memandang bahwa usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang ini memiliki prospek yang baik, melihat kurangnya supply benih lele dan ikan lele konsumsi di pasar. Pemilihan nama Perusahaan Parakbada sendiri dilatarbelakangi oleh ketidaksengajaan. Nama “Parakbada” berasal dari Bahasa Padang, Parak berarti kebun dan Bada berarti ikan, sehingga Parakbada diartikan sebagai kebun ikan. Sehingga banyak orang awam atau orang sekitar mengganggap nama tersebut kebingungan. 36

5.2.2. Sarana dan Prasarana Perusaahaan