62
VII. ANALISIS FINANSIAL
Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang yang
dijalankan oleh Perusahaan Parakbada dan untuk mengetahui investasi yang dilakukan tersebut apakah memperoleh keuntungan secara finansial. Analisis
finansial tersebut dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria kelayakan finansial yang meliputi Net Present Value NPV, Net Benefit and Cost Ratio Net
BC Ratio, Internal Rate Return IRR, dan Discounted Payback Periode DPP. Untuk menganalisis kelayakan finansial dengan kriteria-kriteria tersebut
digunakan arus kas untuk mengetahui besar manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan oleh investor atau pemilik Perusahaan Parakbada selama umur proyek
yaitu 9 periode, dimana periode 0 merupakan periode persiapan pembangunan bangunan, kolam dan lainnya dan periode 1-8 merupakan periode produksi.
Penentuan umur proyek tersebut berdasarkan umur ekonomis dari kolam terpal yang digunakan untuk kegiatan pembenihan dan pembesaran ikan lele
Sangkuriang.
7.1. Arus Penerimaan Inflow
Penerimaan merupakan hasil perkalian antara kuantitas produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang ditetapkan pada suatu periode. Pada Usaha ikan
lele Sangkuriang yang dilakukan oleh Perusahaan Parakbada, kegiatan usaha yang dijalankan adalah pembenihan ikan lele Sangkuriang dan pembesaran ikan lele
Sangkuriang. Kegiatan pembenihan dilakukan setiap minggu atau seminggu sekali 6-10
kali dalam satu periode, sehingga dalam 8 periode 1 periode = 3 bulan dilakukan pembenihan sebanyak 76 kali seperti pola pemijahan ikan lele
Lampiran 2. Pada Usaha pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan satu kali produksi dalam satu periode tiga bulan, sehingga dalam 8 periode sebanyak 8
kali kegiatan pembesaran. Penerimaan yang diperoleh dari masing-masing jenis Usaha ikan lele Sangkuriang dari berasal dari jumlah penjualan benih ikan lele
Sangkuriang ukuran 5-7 cm dengan harga jual Rp 200,00 per ekor dan ikan lele Sangkuriang ukuran konsumsi dengan harga jual Rp 11.000,00 per kilogram 6-8
63 per kilogram. Perbandingan output yang dihasilkan pada keempat skenario dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 . Perbandingan Output dari Skenario I, Skenario II, Skenario III, dan
Skenario IV
Periode Skenario I
Skenario II Skenario
III Skenario IV
Benih ikan lele ekor
Ikan lele konsumsi
Kg Benih ikan
lele ekor Ikan lele
konsumsi Kg
Benih ikan lele
ekor Ikan lele
konsumsi Kg
0 0 1 172.800
5.400 259.200
16.200 172.800
5.400 2 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 3 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 4 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 5 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 6 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 7 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 8 288.000
5.400 403.200
16.200 288.000
5.400 Sumber : Data Proyeksi diolah 2012
a. Skenario I Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele
Pada kegiatan pembenihan, jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh induk betina ikan lele Sangkuriang sebanyak 40.000 butir telur per kilogram induk
betina. Derajat penetasan telur Hatching Rate ikan lele Sangkuriang sebesar 90 persen, sehingga jumlah telur yang menetas menjadi larva sebanyak 36.000 ekor.
Tingkat kemampuan hidup benih ikan lele Survival Rate dari jumlah telur yang menetas adalah sebesar 40 persen. Dengan demikian jumlah benih ikan lele yang
mampu hidup hingga berukuran 5-7 cm ukuran siap jual adalah sebanyak 14.400. Satu siklus usaha pembenihan ikan lele, Perusahaan Parakbada
menggunakan 2 induk betina dan 4 induk jantan dengan bobot masing-masing 1 kilogram, maka dari satu siklus usaha pembenihan ikan lele adanyak sebanyak
28.800 ekor benih ikan lele siap dijual. Penerimaan pembesaran ikan lele berdasarkan konversi pakan, yakni benih ikan lele masuk pada 1 kolam sebanyak
5.000 ekor benih dengan pemberian pakan sebanyak 5 kuintal, maka didapatkan ikan lele konsumsi antara 5-5,4 kuintal ikan lele konsumsi 500-540 kilogram ikan
lele konsumsi. Pada kegiatan pembenihan ikan lele, satu kali siklus pemijahan didapatkan
benih ikan lele sebanyak 28.800 benih ikan lele. Pada periode 1 terdapat 10 kali
64 pemijahan, namun hanya enam pemijahan yang dapat dipanen pada periode 1,
yakni 28.800 benih ikan lele x 6 kali pemijahan x Rp 200,00 per ekor = Rp 34.560.000,00. Pada periode 2 hingga 8 masing-masing periode terdapat 10 kali
pemanenan, sehingga masing-masing periode didapatkan penerimaan sebesar 28.800 benih ikan lele x 10 kali pemijahan x Rp 200,00 per ekor = Rp
57.600.000,00. Pada kegiatan pembesaran ikan lele, masing-masing periode mendapatkan penerimaan = 540 kilogram per kolam x 10 kolam x Rp 11.000,00
per kilogram = Rp 59.400.000,00. Sehingga, pada periode 1 didapatkan penerimaan = Rp 34.560.000,00 + Rp 59.400.000,00 = Rp 93.960.000,00. Pada
periode 2 hingga 8 didapatkan penerimaan = Rp 57.600.000,00 + Rp 59.400.000,00 = Rp 117.000.000,00. Total penerimaan adalah Rp 912.960.000,00
Tabel 15. Tabel 15.
Penerimaan Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Skenario I
Periode Jumlah Benih
ekor Jumlah
Lele Konsumsi
Kg Harga
Benih Rp
Harga Lele Konsumsi
Rp Total Rp
1 172.800 5.400
200 11.000
93.960.000 2 288.000
5.400 200
11.000 117.000.000
3 288.000 5.400
200 11.000
117.000.000 4 288.000
5.400 200
11.000 117.000.000
5 288.000 5.400
200 11.000
117.000.000 6 288.000
5.400 200
11.000 117.000.000
7 288.000 5.400
200 11.000
117.000.000 8 288.000
5.400 200
11.000 117.000.000
Total Penerimaan
912.960.000
Sumber : Data Primer diolah 2011
b. Skenario II Pembenihan Ikan Lele