68
7.2. Nilai Sisa
Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama usaha berjalan. Nilai sisa tersebut menjadi tambahan manfaat bagi usaha. Perhitungan
nilai sisa dilakukan dengan cara harga beli barang dibagi dengan umur ekonomis, dimana pada akhir umur ekonomis diasumsikan nilai barang tersebut habis.
Komponen yang masih memiliki nilai sisa diantaranya bangunan, motor, dan pompa air. Contoh perhitungan dapat dijelaskan sebagai berikut, pada Skenario I
jika harga beli pompai air 2 buah Rp 325.000,00 per buah dengan umur ekonomis 3 tahun, maka nilai sisa pada akhir umur periode adalah Rp 216.667,00.
Total nilai sisa pada Skenario I, yakni sebesar Rp 2.060.667,00 Lampiran 4, nilai sisa pada Skenario II yakni sebesar Rp 1.990.667,00 Lampiran 5, dan nilai
sisa pada Skenario III yakni sebesar Rp 2.060.667,00 Lampiran 6, serta nilai sisa pada Skenario IV yakni sebesar Rp 2.060.667,00 Lampiran 7.
7.3. Arus Pengeluaran Outflow
Pada analisis kelayakan finansial usaha ikan lele Sangkuriang pada Perusahaan Parakbada terdiri dari biaya investasi dan biaya Operasional Biaya
tetap dan biaya variabel. Analisis biaya atau pengeluaran Outflow mencerminkan pengeluaran yang akan terjadi selama umur proyek.
7.3.1. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal tahun proyek atau awal periode dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat
beberapa tahun periode kemudian. Biaya tersebut dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan Usaha ikan
lele Sangkuriang pada Perusahaan Parakbada. Adapun biaya investasi pada keempat skenario dapat dilihat pada Tabel 19.
69
Tabel 19 . Biaya Investasi pada Skenario I, Skenario II, Skenario III, dan Skenario
IV dalam Rupiah
No Uraian
Skenario I Skenario II
Skenario III
Skenario IV
1 Sewa Lahan
11.250.000 11.250.000
11.250.000 11.250.000 2 Motor
16.000.000 16.000.000
16.000.000 16.000.000 3 Bangunan
12.000.000 12.000.000
12.000.000 12.000.000 4 Saung
bambu 350.000
350.000 350.000
350.000 5 Kolam
pemijahan 1.350.000
1.890.000 - 1.350.000
6 Kolam penetasan
5.700.000 7.800.000
- 5.700.000 7 Kolam
indukan 1.170.000
1.950.000 - 1.170.000
8 Kolam calon
indukan 150.000
300.000 - 150.000
9 Kolam sortir
1.200.000 1.500.000
- 1.200.00 10 Kolam
pembesaran 3.265.000
- 9.795.000 3.265.000
11 Indukan Lele
3.000.000 4.500.000
- 3.000.000 12 Serokan
Kecil 60.000
180.000 -
60.000 13 Serokan
besar 250.000
250.000 250.000 250.000
14 Selang 250.000
250.000 250.000
650.000 15 Pompa
air 650.000
650.000 650.000
650.000 16 Mesin
sedot 1.000.0000
1.000.000 1.000.000 1.000.000
17 Ember 270.000
270.000 270.000
270.000 18 Bak
sortir 150.000
300.000 -
150.000 19 Kakaban
2.400.000 3.000.000
- 2.400.000 20 Jurigen
90.000 90.000
90.000 90.000
21 Gayung 21.000
21.000 21.000
21.000 22 Baskom
pakan 31.500
31.500 31.500
31.500 23 Paralon
kecil 380.000
380.000 380.000
380.000 24 Paralon
sedang 240.000
240.000 240.000
240.000 25 Batu
250.000 500.000
- 250.000
26 Paranet 840.000
1.120.000 -
840.000 27 Sodet
28.000 28.000
28.000 28.000
28 Seser 45.000
72.000 -
45.000 29 Timbangan
350.000 -
350.000 350.000
30 Jaring 455.000
- 910.000
455.000
Total 63.195.500 54.672.500
53.865.500 63.195.500
Sumber: Observasi lapang diolah 2012
Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa biaya investasi pada Skenario I pembenihan dan pembesaran ikan lele di Perusahaan Parakbada
meliputi lahan sewa yang dibayar dimuka untuk 2,25 tahun, mesin sedot, pompa air, dan lainnya. Total biaya invetasi pada Skenario I sebesar Rp
63.195.500
,00 Lampiran 4. Biaya investasi pada Skenario II pembenihan ikan lele sebesar Rp
54.672.500
,00 Lampiran 5. Biaya Investasi pada Skenario III pembesaran ikan lele sebesar Rp
53.865.500,00 Lampiran 6
. Pada Skenario IV Pembenihan dan
70 pembesaran ikan lele, besarnya biaya investasi yang dibutuhkan pada Skenario
IV adalah sebesar Rp 63.195.500,00 Lampiran 7.
7.3.2. Biaya Operasional