69 Rp 1.620.000,00. Pada tahun pertama biaya transportasi yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp 6.640.000,00. Tahun kedua biaya transportasi adalah sebesar
Rp52.540.000,00. Pada tahun ketiga adalah sebesar Rp113.740.000,00. Pada tahun keempat adalah sebesar Rp151.990.000,00.
Pada tahun kelima sebesar Rp96.740.000,00. Perincian selengkapnya untuk pengeluaran biaya operasional
selama lima tahun dapat dilihat pada Lampiran 7 .
6.3.2. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial pada usaha agrowisata ini menggunakan tingkat suku bunga deposito BI rate yang ditetapkan Bank Indonesia per 3
Desember 2009. Adapun tingkat suku bunga deposito tersebut adalah sebesar 6,5 persen per tahun dengan perubahan suku bunga yang diperbolehkan adalah
maksimal perubahan sebesar 0,5 persen di sekitar BI Rate. Dengan demikian ditetapkan suku bunga yang digunakan adalah 7 persen atau penetapan maksimal
yang dibolehkan dari BI rate. Penggunaan tingkat suku bunga ini disebabkan oleh asumsi modal yang digunakan adalah modal milik sendiri. Sehingga jika
tidak melakukan usaha maka modal tersebut dapat didepositokan. Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang pertama ini dapat
dilihat pada Lampiran 8. Berdasarkan kriteria NPV, diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1.711.592.194,00. Hal ini berarti usaha agrowisata ini akan memberikan
keuntungan sebesar Rp 1.711.592.194,00 selama jangka waktu 15 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha agrowisata ini layak secara finansial
sebab memberikan keuntungan Nilai NPV yang lebih besar dari nol. Pada hasil analisis IRR diperoleh nilai sebesar 10 persen. Nilai tersebut
ternyata lebih besar dari nilai rata-rata tingkat suku bunga deposito yaitu sebesar 7 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dilaksanakan
sebab tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan lebih besar dari tingkat diskonto.
Hasil analisis Net BC diperoleh nilai sebesar 1,20. Hal ini berarti setiap satu rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 1.20,00.
Nilai Net BC yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha ini layak secara finansial sebab manfaat yang didapatkan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan.
70 Hasil analisis payback period PBP menunjukkan bahwa pengembalian
investasi akan berlangsung selama 8 tahun 2 bulan. Hal tersebut berarti
berdasarkan kriteria PBP usaha ini layak untuk dijalankan sebab nilai PBP lebih singkat dari umur proyek. Hasil analisis kelayakan finansial usaha agrowisata
markisa ini dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Agrowisata Markisa
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp 1.711.592.194 Internal Rate of Return
IRR 10 persen
Net Benefit per Cost Net BC
1,20 Pay Back Period
PBP 8 tahun 2 bulan
6.3.3. Analisis Sensitivitas