72 apabila hal tersebut terjadi maka pembangunan proyek dapat diselesaikan dalam
jangka waktu dua tahun. Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang kedua ini dapat
dilihat pada Lampiran 10. Perubahan waktu pada penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana proyek akan menyebabkan nilai NPV berkurang menjadi Rp
756.029.986,00. Nilai IRR yang dihasilkan adalah sebesar 8 persen sehingga masih lebih besar dari 7 persen. Nilai Net BC yang dihasilkan juga lebih besar
dari satu yaitu sebesar 1,09. Adapun masa pengembalian investasi berdasarkan PBP adalah dalam jangka waktu 9 tahun 2 bulan. Berdasarkan hasil analisis
sensitivitas pada Tabel 10 ini terlihat bahwa perubahan waktu pelaksanaan proses budidaya masih tetap menunjukkan bahwa proyek layak untuk dijalankan.
Tabel 10. Hasil Analisis Sensitivitas jika Terjadi Pemunduran Waktu Penerimaan
Benefit .
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp 756.029.986 Internal Rate of Return
IRR 8
Net Benefit per Cost Net BC
1,09 Pay Back Period
PBP 9 tahun 2 bulan
6.3.3.3. Skenario III
Perubahan ketiga yang diamati adalah perubahan pada komponen budidaya yaitu terjadinya kenaikan harga pupuk TSP dan KCL. Berdasarkan
informasi dari distributor pupuk diketahui bahwa pupuk TSP dan KCL pernah meningkat hingga mencapai harga Rp 10.000,00kg.
Oleh sebab itu akan dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat dampak kenaikan harga pupuk
terhadap aspek finansial proyek. Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang ketiga ini dapat
dilihat pada Lampiran 11. Perubahan kedua harga pupuk tersebut mengakibatkan nilai NPV berkurang menjadi Rp 1.514.797.574,00. Nilai IRR yang dihasilkan
adalah sebesar 10 persen sehingga masih lebih besar dari tingkat diskonto yaitu 7 persen. Nilai Net BC yang dihasilkan juga lebih besar dari satu yaitu 1,17.
Adapun masa pengembalian investasi proyek adalah selama 8 tahun 3 bulan. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang ketiga ini dapat disimpulkan bahwa
73 perubahan harga pupuk TSP dan KCL pada tingkat harga Rp 10.000,00 tidak
memiliki pengaruh yang signifikan pada aspek finansial proyek. Sehingga
berdasarkan kriteria investasi proyek ini masih layak dijalankan apabila skenario ketiga terjadi. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11.
Hasil Analisis Sensitivitas saat Harga Pupuk KCL dan TSP meningkat.
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp 1.514.797.574 Internal Rate of Return
IRR 10
Net Benefit per Cost Net BC
1,17 Pay Back Period
PBP 8 tahun 3 bulan
6.3.3.4. Skenario IV
Perubahan keempat yang diamati adalah terjadinya penyusutan barang sebesar 25 persen akibat risiko pengangkutan. Hal tersebut terjadi apabila pada
produk didistribusikan ke pabrik pengolahan tidak dikemas secara baik serta proses bongkar muat yang kurang baik. Kondisi ini berdasarkan dari informasi
pedagang pengumpul. Apabila hal tersebut terjadi maka akan menyebabkan
markisa yang dikirim ke pabrik pengolah menjadi rusak. Sehingga pabrik
pengolah tidak mau membeli markisa yang rusak tersebut. Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang keempat ini dapat
dilihat pada Lampiran 12. Perubahan jumlah produk yang terjual apabila terjadi risiko pengangkutan yaitu sebesar 25 persen maka akan menyebabkan nilai NPV
negatif yaitu Rp -1.992.764.918,00. Penurunan NPV tersebut diikuti pula dengan perubahan nilai dari IRR menjadi 3 persen dan Net BC sebesar 0,77. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pengurangan produk yang terjual sebesar 25 persen memberikan pengaruh yang signifikan pada aspek finansial.
Hal tersebut menyebabkan proyek menjadi tidak layak untuk dijalankan. Hasil analisis dapat
dilihat pada Tabel 12.
74
Tabel 12.
Hasil Analisis Sensitivitas Apabila Jumlah Markisa yang Terjual Mengalami Penurunan Sebesar 25 persen
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp -1.992.764.918 Internal Rate of Return
IRR 3 persen
Net Benefit per Cost Net BC
0,77
6.3.3.5. Skenario V