Analisis Nilai Pengganti Analisis kelayakan finansial perencanaan agrowisata markisa di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan

75 Tabel 13. Hasil Analisis Sensitivitas apabila Terjadi Penurunan Kunjungan Wisatawan. Kriteria Investasi Jumlah Net Present Value NPV Rp 1.130.261.989 Internal Rate of Return IRR 9 persen Net Benefit per Cost Net BC 1,13 Pay Back Period PBP 8 tahun 5 bulan

6.4. Analisis Nilai Pengganti

Nilai pengganti atau switching value digunakan untuk melihat sejauh mana komponen-komponen dari proyek tersebut masih layak untuk dijalankan akibat adanya perubahan pada komponen-komponen proyek tersebut. Perubahan yang diamati adalah terjadinya penurunan harga, jumlah produk yang terjual, dan jumlah kunjungan wisatawan. Pertimbangan ini berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang telah dilakukan pada agrowisata markisa skenario I dan skenario IV. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan harga markisa dan penurunan jumlah produk yang terjual memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek finansial proyek. Sedangkan pertimbangan untuk penurunan jumlah pengunjung dilakukan dengan dasar bahwa jumlah kunjungan merupakan hal yang sangat sulit untuk diproyeksikan. Hasil dari analisis nilai pengganti didapatkan dengan cara mencoba mengubah-ubah angka pada harga jual produk markisa. Proyek cenderung berada di titik impas meskipun terjadi penurunan harga jual yaitu sebesar Rp 6.192,00. Perhitungan cashflow untuk analisis switching value ini dapat dilihat pada Lampiran 14. Sedangkan untuk hasil analisis nilai pengganti pada penurunan jumlah produk yang terjual adalah 11,55 persen. Pada penurunan jumlah yang terjual sebesar 11,55 persen proyek berada pada titik impas. Sedangkan hasil analisis nilai pengganti apabila terjadi penurunan jumlah pengunjung menunjukkan bahwa proyek berada di titik impas apabila pengunjung berkurang sebanyak 74,1 persen atau hanya ada sekitar 4.507 pengunjung setiap tahunnya Lampiran 15. Berdasarkan hasil analisis nilai pengganti secara angka proyek ini masih bisa dikatakan aman untuk dijalankan. Meskipun penurunan sedikit saja dari 76 harga dan jumlah produk yang terjual dapat menyebabkan proyek tidak layak untuk dijalankan. Akan tetapi kedua hal tersebut masih bisa diatasi dengan menggunakan manajemen dan distribusi produk yang baik. Penguasaan pada informasi pasar akan sangat membantu agar harga tetap stabil. Pengaturan produk saat distribusi apabila diawasi dengan baik dapat mengurangi risiko rusaknya produk saat diangkut ke pabrik pengolah. Selain itu, penurunan pengunjung sebesar 74,1 persen memiliki peluang yang tidak terlalu besar untuk terjadi berdasarkan data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gowa. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis nilai pengganti proyek ini dapat dikatakan cukup aman untuk dijalankan. 77 VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan