70 Hasil analisis payback period PBP menunjukkan bahwa pengembalian
investasi akan berlangsung selama 8 tahun 2 bulan. Hal tersebut berarti
berdasarkan kriteria PBP usaha ini layak untuk dijalankan sebab nilai PBP lebih singkat dari umur proyek. Hasil analisis kelayakan finansial usaha agrowisata
markisa ini dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Agrowisata Markisa
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp 1.711.592.194 Internal Rate of Return
IRR 10 persen
Net Benefit per Cost Net BC
1,20 Pay Back Period
PBP 8 tahun 2 bulan
6.3.3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat pengaruh perubahan elemen proyek yang terjadi terhadap manfaat pada proyek. Pada sektor pariwisata faktor
yang sangat mempengaruhi manfaat dari proyek adalah kunjungan wisatawan. Sedangkan pada sektor pertanian, manfaat proyek dapat berubah-ubah sebagai
akibat dari empat permasalahan yaitu: 1 Perubahan harga jual produk
2 Keterlambatan pelaksanaan proyek 3 Kenaikan biaya
4 Perubahan volume produksi
6.3.3.1. Skenario I
Perubahan pertama yang diamati dalam proyek adalah terjadinya perubahan harga jual produk akibat penurunan harga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang pengumpul harga jual markisa terendah di tingkat
petani adalah sebesar Rp 3.500,00. Perubahan harga di tingkat petani ini juga terjadi disebabkan oleh kurangnya informasi pasar oleh para petani. Sehingga
harga dengan mudah dimainkan oleh para pengumpul. Hal tersebut
dimungkinkan terjadi sebab ketergantungan petani terhadap para pengumpul tersebut.
71 Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang pertama ini dapat
dilihat pada Lampiran 9. Perubahan pada harga jual pada tiap tahun keempat ketika produksi markisa mencapai maksimal akan menjadikan NPV proyek
menjadi negatif yaitu sebesar Rp -935.233.333,00. Hal tersebut juga
menyebabkan nilai IRR menjadi 5 persen atau lebih kecil dari tingkat diskonto 7 persen. Nilai dari Net BC juga mengalami penurunan menjadi 0,89.
Berdasarkan hasil analisis skenario pertama ini dapat disimpulkan bahwa proyek ini sensitif terhadap perubahan harga apabila terjadi penurunan harga
sebesar 50 persen. Sehingga akibat dari perubahan harga tersebut usaha ini
menjadi tidak layak untuk dijalankan sebab tidak memenuhi syarat layak dari kriteria investasi. Hasil analisis sensitivitas usaha agrowisata markisa ini dapat
dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Analisis Sensitivitas jika Terjadi Penurunan Harga Markisa
sebesar 50 persen
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp -935.233.333 Internal Rate of Return
IRR 5 persen
Net Benefit per Cost Net BC
0,89
6.3.3.2. Skenario II
Perubahan kedua yang diamati dalam proyek adalah terjadinya perubahan penerimaan manfaat proyek. Pada skenario kedua ini, terjadi kemunduran waktu
pelaksanaan kegiatan operasional budidaya markisa. Skenario kedua ini berdasarkan pertimbangan dari calon investor apabila terjadi keterlambatan
penyelesaian proyek. Hal tersebut terjadi akibat keterlambatan penyelesaian
pembangunan beberapa bangunan seperti rumah karyawan, jalan sepeda, mushalla, toilet umum, serta pemasangan instalasi listrik dan telepon. Selain itu
juga terjadi keterlambatan pembelian beberapa peralatan yaitu pompa air, mesin pemotong rumput, motor bak, sepeda tandem, peralatan kantor dan perlengkapan
kantor. Keterlambatan tersebut terjadi akibat kemungkinan dibutuhkan waktu
untuk mendapatkan modal yang cukup besar dalam membangun usaha ini. Selain itu, kemunduran proyek juga kemungkinan disebabkan apabila terjadi bencana
alam seperti longsor yang akan mengganggu pelaksanaan proyek. Diperkirakan
72 apabila hal tersebut terjadi maka pembangunan proyek dapat diselesaikan dalam
jangka waktu dua tahun. Perhitungan cashflow untuk analisis sensitivitas yang kedua ini dapat
dilihat pada Lampiran 10. Perubahan waktu pada penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana proyek akan menyebabkan nilai NPV berkurang menjadi Rp
756.029.986,00. Nilai IRR yang dihasilkan adalah sebesar 8 persen sehingga masih lebih besar dari 7 persen. Nilai Net BC yang dihasilkan juga lebih besar
dari satu yaitu sebesar 1,09. Adapun masa pengembalian investasi berdasarkan PBP adalah dalam jangka waktu 9 tahun 2 bulan. Berdasarkan hasil analisis
sensitivitas pada Tabel 10 ini terlihat bahwa perubahan waktu pelaksanaan proses budidaya masih tetap menunjukkan bahwa proyek layak untuk dijalankan.
Tabel 10. Hasil Analisis Sensitivitas jika Terjadi Pemunduran Waktu Penerimaan
Benefit .
Kriteria Investasi Jumlah
Net Present Value NPV
Rp 756.029.986 Internal Rate of Return
IRR 8
Net Benefit per Cost Net BC
1,09 Pay Back Period
PBP 9 tahun 2 bulan
6.3.3.3. Skenario III