53
6.1.7.2. Strategi Harga
Penetapan harga yang akan dilakukan untuk produk yang berupa barang yaitu markisa adalah berdasarkan nilai pasar. Akan tetapi untuk meminimalisir
risiko harga maka diperlukan perjanjian kerjasama dengan pabrik pengolah agar menampung markisa yang telah dihasilkan.
Penetapan harga pada produk jasa yang dihasilkan akan disesuaikan dengan harga-harga yang berlaku pada beberapa tempat wisata seperti tiket
masuk, biaya sewa sepeda, tiket masuk menara pandang, sewa parkir, dan sewa lahan untuk penjualan makanan dan minuman. Harga tiket masuk adalah sebesar
Rp 2.000,-orang, Rp 1000,-motor, Rp 3.000,-mobil, dan Rp 10.000,-bus. Biaya sewa sepeda akan dikenakan tarif sebesar Rp 15.000,-jam, hal ini berdasarkan
harga yang juga ditetapkan pada beberapa tempat wisata yang juga menyewakan sepeda. Harga tiket masuk menara pandang ditetapkan Rp 2.000,-orang termasuk
peta agrowisata.
6.1.7.3. Strategi Lokasi dan Distribusi
Lokasi yang dipilih untuk menjadi agrowisata adalah di Desa Kanreapia Kabupaten Gowa. Hal ini disebabkan oleh Desa Kanreapia adalah salah satu
wilayah yang dahulunya dijadikan sebagai tempat pengembangan markisa. Akan tetapi saat ini petani yang dulunya menanam markisa mulai beralih menanam
komoditas lain. Selain itu Desa Kanreapia memiliki letak yang tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Malino yaitu hanya berjarak sembilan kilometer. Lokasi
didirikannya agrowisata di Desa Kanreapia berada di dekat jalan raya utama. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah aksesbilitas para wisatawan yang akan
berkunjung. Distribusi produk-produk jasa akan dilakukan langsung di lokasi usaha.
Sedangkan untuk distribusi produk yang berupa barang yaitu markisa akan dilakukan dengan cara langsung mengirim ke lokasi pengolahan. Cara distribusi
atau pengiriman markisa ke lokasi pabrik pengolahan markisa akan diawasi oleh karyawan agrowisata markisa untuk menghindari risiko pengangkutan. Hal ini
dilakukan untuk lebih meminimalisir risiko markisa susut di jalan yang akan mengurangi nilai jual markisa.
54
6.1.7.4. Strategi Promosi
Kegiatan promosi
merupakan kegiatan
yang ditujukan
untuk memperkenalkan produk dan jasa yang dihasilkan sehingga membuat konsumen
menjadi lebih mengenal produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu promosi merupakan sarana yang paling tepat untuk menarik dan mempertahankan
konsumen. Pada umumnya terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan untuk melakukan promosi suatu produk. Sarana promosi tersebut
antara lain melalui periklanan advertising, promosi penjualan sales promotion, publisitas publicity, dan penjualan pribadi personal selling.
Berdasarkan penjelasan beberapa sarana promosi di atas maka promosi akan dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan untuk
memberitahukan kepada konsumen tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk-produk jasa yang ditawarkan dan keindahan alam agrowisata markisa.
Sedangkan tahap kedua dilakukan untuk mengingatkan kembali dan menarik perhatian konsumen baru agar ingin mengunjungi agrowisata markisa.
Promosi pada tahap pertama akan dilakukan melalui periklanan, baik menggunakan media cetak lokal, media elektronik radio, atau pemasangan
beberapa billboard di tempat strategis. Sedangkan promosi tahap kedua, dilakukan dengan menggunakan sarana promosi penjualan dan publisitas.
Promosi penjualan akan dilakukan dengan cara memberikan kenang-kenangan berupa tempelan sticker yang harus ditempel pada kendaraan pengunjung.
Selain itu, potongan harga pada hari kerja juga akan dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Promosi melalui publisitas akan dilakukan dengan cara mengikuti pameran di kota-kota besar, misalnya Jakarta
dan Surabaya.
6.2. Aspek Teknis dan Manajemen 6.2.1. Lokasi Usaha