Lokasi dan Waktu Penelitian

Gambar 2 Bagan alir kerangka pemikiran . Permasalahan Pembangunan: • Disparitas desa kota • Hubungan saling memperlemah • Pengurasan sumberdaya perdesaaan Backwach effect : • Pengurasan sumberdaya perdesaan • SDM rendah Model Pengembangan Wilayah dengan Agropolitan • Kemandirian daerah • Pengelolaan SDA wilayah secara optimal Pusat Pertumbuhan Baru : • Potensi lahan • Potensi komoditas basis • Kelayakan finansial • Marjin Tataniaga • Hirarki Pusat Pertumbuhan Analisa: • Kesesuaian lahan dengan overlay peta • Analisis LQ • Analisis SSA • Analisis BC Ratio, NPV, IRR • Analisis Marjin Tataniaga • Analisis Skalogram Implikasi yang diharapkan: • Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Batumarta

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer untuk memperoleh informasi tentang aspek sosial dan ekonomi yang diperoleh melalui wawancara dengan responden yang telah ditentukan dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang berkaitan langsung dengan komoditas yaitu Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten OKU, Badan Pusat Statistik BPS dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten OKU. Hubungan antara tujuan penelitian, teknik analisis data, variabel, sumber data dan output yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 2.

3.4. Metode Penarikan Contoh

Unit contoh dalam penelitian ini adalah petani dan pedagang pengumpul. Pengambilan contoh petani dan pedagang pengumpul sebagai responden di lima kecamatan dilakukan dengan stratified random sampling terhadap populasi responden.

3.5. Metode Analisis

3.5.1. Mengetahui Potensi Sumberdaya Lahan dan Wilayah

Komoditas Basis dengan Evaluasi Kesesuaian Lahan FAO dan Analisis Deskriptif Untuk mengetahui potensi sumberdaya lahan dan pola penyebaran komoditas basis, dengan melakukan identifikasi potensi dan sumberdaya lahan dan wilayah untuk komoditas basis di wilayah agropolitan Kabupaten OKU. Metode yang digunakan adalah Evaluasi Kesesuaian Lahan FAO dan analisa deskriptif. Hal ini dapat dilakukan dengan menginterpretasikan peta tanah dalam kaitan dengan kesesuaiannya untuk berbagai tanaman. Analisis potensi kesesuaian lahan wilayah Agropolitan Kabupaten OKU menggunakan Software ArcView Ver 3.2 dengan sumber data Peta Digital Provinsi Sumatera Selatan dan Peta Land Systems with Land Suitability and Environmental Hazards yang dioverlay dengan peta penggunaan lahan Kabupaten OKU. Lahan yang layak dan potensial dijadikan kawasan komoditas basis berdasarkan kesesuaian secara spasial dan biofisik adalah lahan yang memiliki kelas Sesuai S1, S2 dan S3 untuk komoditas karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi. Kelas tidak sesuai N tidak termasuk areal yang potensial dalam penelitian ini. Tabel 2 Tujuan penelitian, teknik analisis data, variabel, sumber data dan output penelitian No. Tujuan Penelitian Teknik Analisis Data Variabel Sumber Data Output Penelitian 1. Mengetahui potensi sumberdaya lahan dan wilayah untuk komoditas basis di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. -Evaluasi Kesesuaian Lahan FAO - Deskriptif 1.Kesesuaian Lahan 2. Indikator Perkembangan Desa - Bappeda - Podes BPS Potensi lahan 2. Mengidentifikasi komoditas basis di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. Location Quotient Shift Share Analysis Luas Areal komoditas basis karet, kopi, kelapa sawit, dan kelapa Dinas Perkebunan Kehutanan Komoditas basis 3. Mengevaluasi kelayakan finansial komoditas basis di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. Analisis kelayakan finansial BC Ratio NPV IRR Data primer Kelayakan finansial komoditas basis 4. Mengkaji marjin tataniaga di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. - Analisis marjin tataniaga - Survei - Harga beli, harga jual, biaya yang dikeluarkan - Survey kuisioner Struktur marjin tataniaga 5. Mengkaji hirarki pusat pertumbuhan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. Skalogram Jumlah unit fasilitas, Jumlah jenis fasilitas pelayanan, dan jumlah penduduk. - Podes BPS - Survey Hirarki Pusat Kegiatan

3.5.2. Identifikasi Indikasi Sektor Komoditas Basis dengan

Analisis Location Quotient LQ Analisis dengan model LQ ini digunakan untuk melihat sektor basis atau non basis pada suatu wilayah perencanaan dan dapat mengidentifikasi sektor unggulan atau keunggulan komparatif suatu wilayah. Metode analisis LQ pada penelitian ini menggunakan data luas areal tanam empat komoditas perkebunan karet, kelapa sawit, kelapa, dan kopi yang terdapat di lima kecamatan agropolitan Kabupaten OKU. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten OKU tahun 2006. Metode LQ dirumuskan sebagai berikut: .. . . X j X Xi Xij LQij = Dimana: LQij : Indeks kuosien lokasi kecamatan i untuk komoditas j. X ij : luas areal masing-masing komoditas j di kecamatan i ha. X i. : luas areal total perkebunan di kecamatan i ha. X .j : luas areal total komoditas j di kabupaten OKU ha. X .. : luas areal total seluruh komoditas perkebunan wilayah Kabupaten OKU ha. Kriteria penilaian dalam penentuan ukuran derajat basis adalah jika nilai indeks LQ lebih besar atau sama dengan satu LQ ≥1, maka sektor tersebut merupakan sektor basis, sedangkan apabila nilainya kurang dari satu LQ1, berarti sektor yang dimaksud termasuk ke dalam sektor non basis pada kegiatan perekonomian wilayah Kabupaten OKU.