Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

Selanjutnya, yang dilakukan adalah mengkaji marjin tataniaga komoditas basis di kawasan agropolitan Kabupaten OKU. Metode yang dilakukan dengan menggunakan analisis margin tataniaga. Output yang dihasilkan pada tahap ini adalah struktur margin tataniaga. Dengan melakukan keempat tahap seperti tersebut di atas, maka diharapkan akan diperoleh identifikasi komoditas basis di wilayah tersebut. Selain itu, untuk mengetahui hirarki pusat pertumbuhan di kawasan agropolitan Kabupaten OKU dilakukan analisis skalogram. Metode ini mengidentifikasi seluruh fasilitas umum yang dimiliki setiap unit wilayah didata dan disusun dalam satu tabel. Metode skalogram ini digunakan dengan menuliskan jumlah fasilitas yang dimiliki setiap wilayah, atau menuliskan adatidaknya fasilitas tersebut di suatu wilayah tanpa memperhatikan jumlahkuantitasnya. Output yang diharapkan pada tahap ini adalah hirarki pusat pertumbuhan di wilayah agropolitan Kabupaten OKU. Setelah melakukan kelima tahap analisis seperti di atas maka diharapkan akan diperoleh Arahan Pengembangan Komoditas di Kawasan Agropolitan Kabupaten OKU. Bagan alir kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2 dan bagan alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Baturaja Timur meliputi 8 delapan DesaKelurahan, Kecamatan Lubuk Batang 8 delapan Desa, Kecamatan Peninjauan 15 lima belas Desa, Kecamatan Lubuk Raja 4 empat Desa, dan Kecamatan Sinar Peninjauan 6 enam Desa. Pemilihan lokasi pengembangan ini karena merupakan daerah kawasan perkotaan di Kabupaten OKU dan memiliki aktivitas perekonomian pada sub sektor perkebunan. Disamping itu, kelima kecamatan pengembangan tersebut memiliki berbagai potensi pengembangan dengan aksesibilitas yang mudah dijangkau untuk pengembangan agropolitan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2007. Gambar 2 Bagan alir kerangka pemikiran . Permasalahan Pembangunan: • Disparitas desa kota • Hubungan saling memperlemah • Pengurasan sumberdaya perdesaaan Backwach effect : • Pengurasan sumberdaya perdesaan • SDM rendah Model Pengembangan Wilayah dengan Agropolitan • Kemandirian daerah • Pengelolaan SDA wilayah secara optimal Pusat Pertumbuhan Baru : • Potensi lahan • Potensi komoditas basis • Kelayakan finansial • Marjin Tataniaga • Hirarki Pusat Pertumbuhan Analisa: • Kesesuaian lahan dengan overlay peta • Analisis LQ • Analisis SSA • Analisis BC Ratio, NPV, IRR • Analisis Marjin Tataniaga • Analisis Skalogram Implikasi yang diharapkan: • Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Batumarta