Kelapa Sawit Analisis pengembangan komoditas di kawasan agropolitan batumarta kabupaten Ogan Komering Ulu
Keberlanjutan pembangunan pertanian dipengaruhi oleh jenis komoditas yang diusahakan. Komoditas unggulan merupakan jenis pilihan
komoditas yang diusahakan pada daerah setempat yang memiliki sifat-sifat unggul bagi daerah tersebut bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
Identifikasi potensi komoditas basis di wilayah agropolitan Kabupaten OKU dilakukan dengan menggunakan analisis Location Quotien LQ. Analisis
dengan model LQ ini digunakan untuk melihat sektor basis atau non basis pada suatu wilayah perencanaan dan dapat mengidentifikasi sektor unggulan
atau keunggulan komparatif suatu wilayah. Pada penelitian ini dilakukan analisis LQ terhadap luas areal empat komoditas perkebunan dengan
menggunakan data yang bersumber dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten OKU Tahun 2006.
Berdasarkan hasil analisis LQ terhadap luas areal empat komoditas perkebunan di Kabupaten OKU, menunjukkan komoditas karet merupakan
komoditas basis di lima kecamatan Kawasan Agropolitan Kabupaten OKU dengan nilai LQ 1.
Komoditas kelapa merupakan komoditas basis di Kecamatan Peninjauan dan Kecamatan Lubuk Raja. Berdasarkan hasil analisis LQ
menunjukkan Kecamatan Peninjauan memiliki nilai LQ sebesar 4,57 dan Kecamatan Lubuk Raja memiliki nilai LQ sebesar 2,10. Hal ini disebabkan
oleh luas areal kelapa yang cukup sempit dan hanya terdapat pada dua kecamatan pengembangan agropolitan tersebut, sehingga apabila
dibandingkan dengan luas total komoditas perkebunan lain di Kabupaten OKU menghasilkan nilai LQ yang tinggi. Hal ini merupakan salah satu
kelemahan analisis LQ. Hal yang serupa juga pada komoditas kelapa sawit, dimana hasil analisis LQ tinggi pada Kecamatan Peninjauan yaitu sebesar
2,55 dan Kecamatan Lubuk Batang sebesar 5,28. Pada penelitian ini walaupun terdapat beberapa komoditas yang
merupakan komoditas basis dan memiliki nilai LQ yang lebih besar dari nilai LQ karet, namun tanaman karet merupakan salah satu komoditas basis utama
yang terdapat di kawasan Agropolitan Batumarta. Hal ini dapat dilihat dari luas areal tanaman karet yang lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas